Prabowo dan MBS Serukan Aksi untuk Gaza

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS menyerukan aksi internasional untuk menghentikan krisis Gaza, menolak blokade, dan mendesak solusi dua negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

JEDDAH EKOIN.CO — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS), menyerukan langkah nyata komunitas internasional untuk mengakhiri penderitaan rakyat Gaza.

Pertemuan tersebut berlangsung di Istana Al-Salam, Jeddah, pada Rabu, 2 Juli 2025, dan menghasilkan pernyataan bersama yang dikeluarkan secara tertulis oleh kedua negara.

Pernyataan tersebut menyampaikan posisi Indonesia dan Arab Saudi terhadap sejumlah isu internasional, termasuk krisis kemanusiaan di Palestina dan dinamika keamanan regional.

Dalam pernyataan tersebut, kedua pemimpin menggarisbawahi perlunya peran aktif komunitas global guna mendesak penghentian blokade dan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang.

“Kedua pihak juga mengecam kebijakan Israel yang menggunakan blokade dan kelaparan sebagai senjata terhadap warga sipil di Jalur Gaza,” bunyi pernyataan bersama tersebut.

Komitmen terhadap Perdamaian di Palestina

Prabowo dan MBS menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina dari tanah air mereka, baik secara internal maupun eksternal.

Keduanya juga menyatakan bahwa solusi dua negara merupakan jalan utama untuk mewujudkan stabilitas dan keamanan yang berkelanjutan di Palestina.

“Keamanan dan stabilitas di Palestina hanya dapat diwujudkan melalui implementasi resolusi internasional terkait solusi dua negara,” demikian kelanjutan pernyataan tersebut.

Hal ini mencakup pengakuan atas hak-hak sah rakyat Palestina, termasuk pendirian negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Indonesia dan Arab Saudi juga menyambut baik kesepakatan gencatan senjata yang telah diumumkan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam konflik kawasan.

Harapan terhadap Gencatan Senjata

Kedua pemimpin berharap kesepakatan tersebut dapat dilanjutkan secara konsisten demi tercapainya perdamaian jangka panjang.

Prabowo dan MBS menyampaikan apresiasi atas upaya semua pihak yang terlibat dalam memediasi kesepakatan tersebut.

Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa kedua negara akan terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.

“Komitmen untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina menjadi bagian utama kerja sama kedua negara,” tulis pernyataan tersebut.

Kedua negara juga menyerukan kepada komunitas internasional agar segera mengambil tindakan konkret guna mengakhiri penderitaan warga Gaza.

Seruan kepada Komunitas Internasional

Kecaman disampaikan terhadap penggunaan kelaparan sebagai senjata, dan perlakuan blokade terhadap warga sipil di Gaza.

Indonesia dan Arab Saudi menekankan pentingnya kerja sama multilateral dalam menangani krisis kemanusiaan global.

Selain Palestina, kedua pemimpin juga membahas isu-isu lain di kawasan, termasuk konflik yang terjadi di Yaman dan Sudan.

Pernyataan bersama juga menyinggung perkembangan positif terkait pencabutan sanksi terhadap Suriah oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa.

Kedua negara menilai langkah tersebut sebagai sinyal menuju rekonstruksi dan stabilitas Suriah pascakonflik.

Respons terhadap Krisis di Timur Tengah

Mengenai konflik di Yaman, baik Prabowo maupun MBS mendukung penyelesaian melalui jalur politik yang damai dan stabil.

Mereka juga menggarisbawahi pentingnya menjaga keamanan di kawasan Laut Merah sebagai wilayah strategis global.

Indonesia dan Arab Saudi menyuarakan perlunya penghormatan terhadap kedaulatan negara-negara di kawasan yang tengah dilanda konflik.

“Kedua pihak menegaskan pentingnya menjamin stabilitas di Laut Merah dan mendukung penyelesaian damai konflik Yaman,” demikian tertulis dalam dokumen tersebut.

Mereka menyerukan penguatan kerja sama internasional untuk mencegah meluasnya ketegangan di kawasan tersebut.

Isu Sudan dan Forum Jeddah

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS juga menyoroti situasi kemanusiaan di Sudan yang terus memburuk sejak konflik meletus.

Keduanya mendukung kelanjutan Forum Jeddah sebagai wadah dialog antar faksi yang bertikai untuk mencapai perdamaian.

“Penting untuk melanjutkan Forum Jeddah demi tercapainya gencatan senjata penuh di Sudan,” ungkap pernyataan kedua pemimpin.

Mereka menyebut bahwa keterlibatan diplomatik harus diperkuat agar krisis kemanusiaan di Sudan dapat segera diakhiri.

Kedua negara mengimbau komunitas internasional agar turut serta dalam mendukung proses dialog di Sudan

Penguatan Peran Global Indonesia dan Arab Saudi

Pernyataan bersama ini mencerminkan penguatan peran Indonesia dan Arab Saudi dalam mendorong perdamaian dunia.

Keduanya menyatakan komitmen untuk memperkuat koordinasi bilateral serta kontribusi aktif di forum-forum global.

Isu Palestina disebut sebagai salah satu prioritas utama dalam kerja sama internasional kedua negara.

Kedua pemimpin menegaskan bahwa keadilan bagi rakyat Palestina merupakan syarat mutlak bagi perdamaian kawasan.

Pernyataan tersebut memperkuat hubungan diplomatik strategis yang telah terjalin lama antara Indonesia dan Arab Saudi.(*)

Berlangganan gratis WANEWS EKOIN lewat saluran WhatsUp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

Exit mobile version