Jakarta EKOIN.CO – Dokter spesialis kesehatan reproduksi, dr Boyke Dian Nugraha, mengungkap bahwa masa subur wanita dapat diperpanjang dan gejala menopause bisa diperlambat secara alami. Penjelasan tersebut disampaikan melalui akun Instagram Klinik Pasutri pada Rabu, 9 Juli 2025, dan dikutip dari Serambinews.com.
Menurut dr Boyke, terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan untuk memperlambat datangnya menopause. Faktor kunci yang disebutkan olehnya meliputi pola hidup sehat, konsumsi makanan kaya fitoestrogen, dan olahraga rutin.
“Memperlambat menopause itu bisa, ya. Jadi ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan untuk memperlambat datangnya menopause,” ujar dr Boyke dalam video edukatif tersebut.
Ia menjelaskan bahwa makanan seperti kacang-kacangan dan minyak biji bunga matahari mengandung fitoestrogen yang sangat berguna dalam menjaga keseimbangan hormon wanita menjelang masa menopause.
Selain itu, ia menambahkan pentingnya konsumsi makanan yang tinggi kalsium untuk menjaga kepadatan tulang. Ini penting karena wanita yang memasuki masa menopause rentan mengalami pengeroposan tulang.
Pola Hidup Sehat Jadi Kunci Penting
Dr Boyke menekankan bahwa perubahan gaya hidup merupakan langkah esensial dalam memperpanjang masa subur wanita. Ia menganjurkan para wanita untuk lebih banyak minum air putih dan memastikan tidur cukup selama tujuh jam per malam.
Selain pola makan dan istirahat, menjaga kesehatan mental juga menjadi perhatian utama. Menurutnya, stres dapat mempercepat datangnya menopause dan mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.
“Yang terpenting jangan stres. Olahraga, jalan kaki aja untuk memperkuat otot-otot kaki sekitar 30 menit per hari,” kata dr Boyke.
Lebih lanjut, ia menyarankan agar wanita tetap menjaga penampilan meskipun telah menikah. Ia mengkritik kebiasaan sebagian perempuan yang abai terhadap penampilan setelah berumah tangga.
“Sekarang ironinya banyak perempuan merasa kalau sudah memiliki laki-laki, udah dapat suami, dia gak peduli penampilan,” ungkapnya.
Dampak Sosial dan Seksualitas Menopause
dr Boyke juga menyoroti bahwa penurunan daya tarik fisik pada wanita dapat memicu permasalahan dalam hubungan rumah tangga, termasuk risiko perselingkuhan.
Ia mengingatkan bahwa laki-laki cenderung memiliki daya tarik visual yang kuat, sehingga aspek penampilan tetap menjadi hal penting dalam menjaga keharmonisan.
“Laki-laki itu kan daya tariknya mata… makanya penting banget menjaga penampilan,” ujarnya dengan tegas.
Kasus ekstrem juga disebutkan oleh dr Boyke. Ia menyinggung peristiwa di Sumatera, di mana seorang pria melakukan inses dengan putrinya karena tidak lagi dilayani istrinya yang telah menopause.
Menurutnya, insiden tersebut menjadi pengingat pentingnya edukasi dan komunikasi dalam keluarga mengenai perubahan yang dialami wanita pada masa menopause.
“Ini menunjukkan pentingnya edukasi dan perhatian terhadap kebutuhan perempuan di masa menopause agar terhindar dari kekerasan dan penyalahgunaan,” ucapnya.
Dalam menghadapi penurunan hormon estrogen, dr Boyke menyarankan penggunaan produk herbal yang mengandung fitoestrogen. Zat ini dinilai mampu menjaga gairah seksual dan kesehatan wanita menopause.
Ia menambahkan bahwa pola hidup sehat harus disertai dengan komunikasi terbuka dengan pasangan agar proses menopause tidak menjadi hambatan dalam rumah tangga.
Dengan demikian, wanita tetap bisa menjalani masa menopause dengan kualitas hidup yang baik tanpa mengorbankan keharmonisan keluarga.
dr Boyke juga menyatakan bahwa wanita perlu menyadari bahwa kecantikan dan kebugaran adalah aset penting, terutama ketika mereka ingin tetap aktif secara sosial dan seksual di usia lanjut.
Ia menyebut bahwa menjaga penampilan bukan hanya demi pasangan, tapi juga untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menjaga kesehatan fisik secara umum.
Menopause memang tidak dapat dihindari, namun dengan edukasi dan kesadaran yang cukup, wanita dapat melaluinya dengan lebih baik dan tetap merasa produktif serta bahagia.
wanita perlu mulai memperhatikan gaya hidup sehat sedini mungkin. Konsumsi makanan bergizi, cukup tidur, dan manajemen stres akan memberikan dampak jangka panjang terhadap kesehatan hormonal.
Olahraga ringan secara rutin, seperti jalan kaki atau yoga, dapat membantu menjaga kebugaran dan mencegah keluhan fisik yang sering muncul saat menopause.
Selain itu, keterbukaan dalam komunikasi pasangan menjadi aspek yang sangat penting agar masa transisi ini tidak menimbulkan jarak emosional dalam hubungan.
Pendidikan kesehatan seksual dan peran aktif tenaga medis, seperti dr Boyke, harus diperluas agar wanita tidak merasa sendiri saat mengalami perubahan besar dalam tubuhnya.
Dengan edukasi yang tepat, menopause bisa menjadi fase hidup yang tetap sehat, harmonis, dan penuh makna, bukan fase yang ditakuti ataupun disembunyikan.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
