Pemberdayaan Perempuan Jadi Fokus Utama Pertamina

Pertamina menargetkan 25 persen pemimpin perempuan. Kebijakan RWP sejak 2021 jadi fondasi inklusivitas.

Sumber dok pertamina.com

Jakarta EKOIN.CO – PT Pertamina (Persero) mempertegas komitmennya dalam mendukung pemberdayaan perempuan di lingkungan kerja, dengan memberikan kesempatan yang sama untuk berkembang hingga ke posisi pucuk pimpinan. Hingga akhir 2024, jumlah pemimpin perempuan di Pertamina telah mencapai 18,4 persen dari total pemimpin di Pertamina Group, dan ditargetkan meningkat menjadi 25 persen dalam waktu dekat.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi berkelanjutan perusahaan dalam membangun lingkungan kerja yang inklusif dan setara. Seperti disampaikan Direktur Keuangan sekaligus Pembina Komunitas PERTIWI (Perempuan Pertamina Tangguh Inspiratif Wibawa Independen), Emma Sri Martini, industri energi selama ini kerap diasosiasikan dengan dominasi pria, namun Pertamina telah memberikan ruang luas bagi perempuan untuk berkontribusi.

Komitmen Berkelanjutan Melalui Kebijakan RWP

Dalam acara Talkshow bertajuk “Identitas dalam Sebuah Karya” di The Dharmawangsa Hotel pada 1 Agustus 2025, Emma menjelaskan bahwa Pertamina telah mengimplementasikan Respectful Workplace Policy (RWP) sejak 2021. Kebijakan ini bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, inklusif, dan bebas dari diskriminasi, sehingga perempuan dapat berperan optimal.

Baca juga   Strategi PHE Wujudkan Swasembada Energi

“Pertamina terus mendorong pengembangan kapasitas dan kepemimpinan perempuan di lingkungan perusahaan. Salah satu langkah strategis adalah implementasi RWP yang menjadi dasar terciptanya suasana kerja saling menghargai,” ujar Emma.

Kebijakan RWP juga diikuti dengan penyediaan fasilitas pendukung, pelaksanaan program afirmatif, serta penyusunan action plan yang dipantau secara berkala oleh jajaran senior leaders. Menurut Emma, komitmen ini dijalankan konsisten sebagai bagian dari budaya perusahaan.

Pertamina memandang bahwa keberagaman dan inklusivitas adalah faktor penting dalam mendukung keberlanjutan bisnis. Kebijakan tersebut juga menjadi bentuk tanggung jawab sosial dan upaya menciptakan iklim kerja positif.

Peningkatan Partisipasi Perempuan di Lingkungan Pertamina

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, memaparkan bahwa jumlah pekerja hingga akhir 2024 mencapai 43 ribu orang, dengan 20,35 persen di antaranya merupakan perempuan. Angka ini mengalami peningkatan signifikan sekitar 16,08 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Pertamina berkomitmen membuka kesempatan kerja yang luas kepada perempuan, yang tercermin dari meningkatnya jumlah pekerja perempuan setiap tahun,” kata Fadjar.

Pertumbuhan ini selaras dengan target perusahaan yang ingin memperbesar proporsi tenaga kerja perempuan di semua level jabatan, termasuk posisi strategis. Pertamina juga melakukan pendampingan karier bagi karyawan perempuan, agar mereka siap menghadapi tantangan industri energi yang dinamis.

Program pengembangan ini mencakup pelatihan kepemimpinan, mentoring, hingga kesempatan mengikuti proyek besar di berbagai unit usaha. Langkah ini diharapkan mampu mencetak pemimpin perempuan yang kompeten dan inspiratif.

Selain itu, Pertamina mendorong keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan, dengan menyediakan fasilitas yang ramah keluarga.

Partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan dinilai dapat meningkatkan kualitas kebijakan perusahaan. Pandangan beragam dari sisi gender memberikan perspektif lebih luas untuk menciptakan strategi yang tepat.

Implementasi RWP dan program pendukungnya telah memberikan dampak positif pada produktivitas dan keterlibatan karyawan perempuan. Hal ini terlihat dari meningkatnya kepercayaan diri mereka untuk mengambil peran lebih besar.

Pertamina juga aktif membangun jejaring internal melalui komunitas PERTIWI, yang menjadi wadah berbagi pengalaman dan pengembangan diri.

Komunitas ini berperan penting dalam memotivasi karyawan perempuan untuk berani menempuh jalur kepemimpinan, sekaligus menjadi saluran komunikasi aspirasi.

Perusahaan menekankan bahwa pemberdayaan perempuan bukan sekadar memenuhi kuota, melainkan strategi bisnis yang memberikan nilai tambah.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen BUMN untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) terkait kesetaraan gender.

Pertamina mengharapkan seluruh pihak di lingkungan kerja dapat mendukung kebijakan ini demi menciptakan budaya kerja yang saling menghormati.

Melalui sinergi kebijakan dan implementasi di lapangan, perusahaan optimistis target proporsi pemimpin perempuan 25 persen dapat tercapai.

Dengan peningkatan keterlibatan perempuan di posisi strategis, diharapkan Pertamina semakin tangguh menghadapi tantangan industri energi global.

Kesuksesan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk mendorong kesetaraan gender di tempat kerja.

Upaya Pertamina sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi pelaku utama dalam transisi energi yang berkelanjutan, didukung sumber daya manusia yang berkualitas dan beragam.

Sebagai penutup, komitmen ini diharapkan mampu memberikan manfaat tidak hanya bagi karyawan, namun juga bagi masyarakat luas melalui kontribusi nyata terhadap kesetaraan dan pemberdayaan.

Pemberdayaan perempuan yang berkelanjutan akan menjadi investasi jangka panjang bagi Pertamina dan sektor energi nasional.

Dengan langkah-langkah tersebut, perusahaan menunjukkan bahwa kesetaraan bukan hanya wacana, melainkan aksi nyata yang berdampak positif.( * )

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

Exit mobile version