Gurun Disulap Jadi Proyek Delta Baru Selamatkan Masa Depan Mesir

Mesir membangun delta baru di gurun demi ketahanan pangan. Proyek ini diharapkan mengurangi ketergantungan impor.

KAIRO, EKOIN.CO – Mesir tengah mengerjakan proyek raksasa membangun delta baru di tengah gurun dengan biaya fantastis demi menyelamatkan masa depan penduduknya. Proyek ini menjadi langkah strategis menghadapi lonjakan populasi yang sejak 1955 telah meningkat lima kali lipat hingga mencapai 116 juta jiwa pada 2024. (Baca Juga : Krisis Pangan Global)

Lonjakan ini menimbulkan kekhawatiran serius, apalagi 96% wilayah Mesir adalah gurun tandus. Hanya 4% wilayah yang merupakan lahan subur, terletak di sepanjang Sungai Nil. Jika tidak ada terobosan, kebutuhan pangan akan terus bergantung pada impor dan membuat ekonomi Mesir kian rentan.

Krisis Pangan dan Tantangan Delta Baru

Berdasarkan proyeksi, pada 2050 jumlah penduduk Mesir bisa mencapai 161 juta jiwa. Ketersediaan pangan menjadi ancaman nyata, mengingat saat ini lebih dari 50% kebutuhan pangan dan pertanian harus diimpor. (Baca Juga : Ketahanan Pangan Afrika)

Kondisi ini diperparah dengan fakta bahwa 96,7% kebutuhan gandum Mesir berasal dari luar negeri. Antara 2017–2022, sebanyak 82% pasokan gandum diimpor dari Rusia dan Ukraina, dua negara yang kini terlibat konflik berkepanjangan. Dampak perang tersebut membuat pasokan gandum tidak stabil dan harga melonjak tajam.

Pemerintah Mesir memandang proyek delta baru ini sebagai solusi jangka panjang. Dengan menciptakan wilayah subur di tengah gurun, diharapkan produksi pangan dalam negeri dapat meningkat signifikan. Selain itu, langkah ini juga mengurangi ketergantungan terhadap impor yang membebani neraca perdagangan. (Baca Juga : Proyek Pertanian Besar)

Proyek tersebut mencakup pembangunan kanal raksasa yang akan mengalirkan air dari Sungai Nil ke lahan gurun. Di wilayah ini, pemerintah akan mengembangkan pertanian modern berbasis teknologi irigasi canggih agar delta baru dapat menjadi lumbung pangan nasional.

Biaya Fantastis dan Skala Proyek Delta Baru

Proyek delta baru ini dikabarkan memakan biaya yang sangat besar, meskipun angka pastinya belum resmi diumumkan pemerintah. Namun, sumber-sumber lokal menyebutkan nilainya mencapai miliaran dolar AS, sebanding dengan skala pembangunan kanal, bendungan, serta jaringan irigasi yang dibutuhkan. (Baca Juga : Proyek Air Mesir)

Selain itu, proyek ini melibatkan pembukaan ribuan hektare lahan baru untuk pertanian gandum, jagung, dan komoditas pokok lainnya. Pemerintah juga berencana membangun permukiman baru di sekitar kawasan tersebut untuk menampung ratusan ribu pekerja dan keluarganya.

Upaya ini dipandang sebagai salah satu proyek infrastruktur pertanian terbesar dalam sejarah Mesir modern. Beberapa analis menilai, jika berhasil, delta baru ini bisa menjadi model pengelolaan lahan di kawasan Timur Tengah yang rentan kekeringan.

Namun, para pakar lingkungan mengingatkan bahwa pengambilan air dalam jumlah besar dari Sungai Nil dapat memengaruhi ekosistem sungai, termasuk pasokan air ke wilayah hilir. Pemerintah Mesir mengklaim telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi agar dampak ekologis bisa diminimalkan. (Baca Juga : Konflik Air Nil)

Dalam jangka panjang, keberhasilan proyek delta ini bergantung pada kemampuan Mesir menjaga ketersediaan air, memanfaatkan teknologi pertanian berkelanjutan, dan memastikan biaya operasional dapat ditekan. Dengan kombinasi strategi tersebut, diharapkan Mesir bisa mencapai swasembada pangan sebelum 2050.

Proyek delta baru Mesir adalah respons langsung terhadap tantangan demografi dan ketahanan pangan. Dengan lahan subur hanya 4% dari total wilayah, solusi radikal menjadi keharusan.
Meski menelan biaya sangat besar, potensi manfaatnya bagi swasembada pangan tidak dapat diabaikan.
Keberhasilan proyek ini akan menjadi tolok ukur kemampuan Mesir menghadapi perubahan iklim dan pertumbuhan populasi.
Namun, risiko ekologis dan beban finansial tetap menjadi tantangan besar yang perlu diantisipasi sejak dini.
Dengan strategi tepat, delta baru bisa menjadi harapan baru bagi Mesir dan inspirasi bagi negara gurun lainnya. (*)

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v


 

Exit mobile version