Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Status Awas

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, terjadi pada Senin, 18 Agustus 2025, dengan kolom abu setinggi 8.000 meter. Status gunung kini berada di level IV awas.

Flores Timur, Ekoin.co – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami erupsi besar pada Senin, 18 Agustus 2025, dini hari. Erupsi pertama tercatat pukul 00.38 Wita dengan tinggi kolom abu mencapai 8.000 meter di atas puncak atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut.

 

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

 

Letusan ini menghasilkan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah barat dan barat laut. Suara dentuman keras dan gemuruh terdengar hingga Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki. Menurut catatan seismogram, erupsi ini terekam dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan berlangsung sekitar 4 menit 23 detik.

 

Emanuel Rofinus Bere, petugas PGA Lewotobi Laki-laki, menyampaikan bahwa erupsi berikutnya terjadi kembali pada pukul 02.21 Wita. Sama seperti sebelumnya, letusan disertai dengan dentuman kuat. Kolom abu tercatat mencapai ketinggian 8.000 meter di atas puncak dengan arah condong ke barat dan barat laut.

 

Berdasarkan data seismograf, durasi erupsi kedua tercatat selama 5 menit 21 detik dengan amplitudo maksimum 47,3 mm. Rofinus menegaskan bahwa masyarakat sekitar harus terus mematuhi rekomendasi yang diberikan pemerintah dan pihak berwenang karena Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berstatus level IV awas.

 

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Ganggu Aktivitas Warga

Erupsi besar ini berdampak langsung pada aktivitas masyarakat di sekitar lereng gunung. Abu vulkanik dilaporkan menyelimuti sejumlah desa di sekitar Kecamatan Wulanggitang dan sekitarnya. Warga diminta mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan untuk menghindari gangguan pernapasan akibat paparan debu vulkanik.

 

Sejumlah jalur transportasi darat dilaporkan terganggu akibat hujan abu yang menurunkan jarak pandang. Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar penerbangan yang melintas di wilayah udara NTT berhati-hati terhadap sebaran abu vulkanik.

BACA JUGA 

Permudah Transaksi Pekerja Migran Indonesia, BRI Buka Cabang di Taipei

 

Pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung melakukan koordinasi dengan BNPB untuk persiapan langkah evakuasi jika intensitas erupsi meningkat. Hingga saat ini, sejumlah posko siaga darurat disiagakan di beberapa titik untuk mengantisipasi kemungkinan bertambahnya pengungsi.

 

“Status awas artinya masyarakat yang berada dalam radius bahaya harus segera mengungsi ke lokasi aman yang telah disiapkan,” jelas seorang petugas BPBD dalam keterangannya.

 

Imbauan Mitigasi dan Keselamatan

Mengingat kondisi erupsi yang masih berlangsung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 km dari puncak. Radius tersebut meluas hingga 5 km pada sektor barat laut dan utara yang menjadi arah dominan luncuran material erupsi.

 

Selain itu, warga diminta untuk selalu memperbarui informasi resmi dari PVMBG maupun pihak terkait. Pemerintah daerah juga menekankan pentingnya kesiapan logistik, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di jalur rawan bencana.

 

Kementerian Sosial menyiapkan bantuan berupa tenda, selimut, dan kebutuhan pokok lainnya untuk warga terdampak. Di sisi lain, Dinas Kesehatan setempat mengirimkan tim medis guna mengantisipasi dampak kesehatan akibat abu vulkanik, terutama bagi anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.

 

Situasi ini menambah daftar panjang erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang sejak awal tahun 2025 menunjukkan peningkatan aktivitas. Sebelumnya, gunung api bertipe strato ini sempat erupsi pada bulan Mei dengan intensitas lebih kecil.

 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa. Namun, pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak meremehkan potensi bahaya yang mungkin terjadi.

Exit mobile version