PANDEGLANG, EKOIN.CO – Gelombang penolakan terhadap kerja sama pembuangan sampah dari Tangerang Selatan (Tangsel) ke Kabupaten Pandeglang semakin memuncak. Warga setempat berencana menggelar aksi besar pada 3 September 2025 di Alun-alun Pandeglang sebagai bentuk protes atas kebijakan tersebut.
Ikuti update terkini di WA Channel EKOIN
Donasi untuk Penolakan Sampah
Pada Rabu (20/8/2025), sejumlah elemen masyarakat Pandeglang menginisiasi penggalangan dana bertajuk Rakyat Bersatu. Donasi tersebut digunakan untuk mendukung logistik dan kebutuhan aksi unjuk rasa penolakan kerja sama sampah Tangsel.
“Donasi ini nantinya akan dibagikan kepada para massa aksi, yang ikut menolak kerja sama pembuangan sampah dari Tangsel ke TPA Bangkonol pada 3 September mendatang,” ujar salah satu penggerak aksi di lokasi.
Masyarakat menyatakan keberatan karena kerja sama tersebut dinilai tidak transparan. Mereka menilai proses perjanjian tidak melibatkan DPRD maupun masyarakat secara langsung.
“Katanya masyarakat dilibatkan, tapi faktanya tidak. Justru terjadi penolakan dari warga,” tegasnya.
Dukungan Penolakan Sampah Mengalir Deras
Selain menggelar penggalangan dana, gerakan penolakan sampah Tangsel mendapat dukungan luas, baik dari masyarakat lokal maupun netizen. Unggahan terkait penolakan di berbagai platform media sosial dibanjiri dukungan solidaritas.
“Sejauh ini dukungan masyarakat dan netizen sangat positif. Bahkan di media sosial, dukungannya sangat masif,” jelas penggerak aksi tersebut.
Menurutnya, perlawanan terhadap kebijakan kerja sama sampah bukan hanya isu lokal, melainkan menjadi simbol solidaritas yang lebih besar. “Gerakan ini harus digaungkan sebagai bentuk perlawanan bersama,” tambahnya.
Di sisi lain, kelompok penggerak aksi juga mempertanyakan transparansi kerja sama sampah dari Kabupaten Serang ke Pandeglang. Mereka menilai anggaran yang digunakan dalam perjanjian tersebut tidak jelas.
“Dalang di balik kerja sama dengan Kabupaten Serang juga tidak jelas. Tidak ada transparansi soal anggarannya,” pungkasnya.
Dengan menguatnya solidaritas dan dukungan publik, aksi besar pada 3 September mendatang diperkirakan akan menjadi momentum penting bagi masyarakat Pandeglang dalam menolak kebijakan pembuangan sampah dari Tangsel.
Masyarakat Pandeglang menunjukkan sikap tegas dalam menolak sampah Tangsel melalui aksi yang sudah direncanakan.
Penggalangan dana rakyat menjadi simbol bahwa penolakan bukan sekadar wacana, tetapi gerakan nyata.
Dukungan luas dari netizen memperkuat posisi warga dalam menyuarakan protes.
Transparansi pemerintah daerah dinilai krusial agar kerja sama tidak menimbulkan konflik.
Aksi pada 3 September mendatang akan menjadi titik balik penting dalam perjuangan warga Pandeglang.
Pemerintah daerah disarankan membuka ruang dialog yang lebih luas dengan masyarakat.
Keterlibatan legislatif penting agar kerja sama sampah berjalan transparan.
Partisipasi warga harus menjadi prioritas sebelum mengambil kebijakan strategis.
Pengelolaan sampah perlu difokuskan pada solusi internal, bukan pemindahan.
Pendekatan persuasif lebih efektif ketimbang memaksakan kebijakan yang ditolak masyarakat.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
