MANCHESTER, EKOIN.CO – Manchester City harus menelan kekalahan mengejutkan di pekan kedua Premier League 2025/2026. Bermain di Etihad Stadium pada Minggu (24/8/2025) malam, tim asuhan Pep Guardiola tumbang 0-2 dari Tottenham Hotspur. Dalam laga ini, rapor pemain menjadi sorotan tajam, terutama kiper muda James Trafford dan penyerang utama Erling Haaland yang tampil jauh dari ekspektasi.
Gabung WA Channel EKOIN untuk update cepat.
Rapor Pemain Manchester City di Laga Kontras
Kekalahan City tak lepas dari kesalahan individu yang berujung fatal. James Trafford, yang menjalani debut kandang, justru mengalami mimpi buruk setelah blunder yang berkontribusi pada gol kedua Spurs. Penampilannya dinilai ceroboh, bahkan nyaris membuat tim bermain dengan 10 orang akibat ancaman kartu merah.
Di lini pertahanan, Rico Lewis juga tidak tampil meyakinkan. Ia gagal membaca umpan silang penting yang akhirnya melahirkan gol pertama bagi tim tamu. John Stones menambah daftar kesalahan dengan terpeleset di momen krusial saat Tottenham melancarkan serangan balik cepat.
Ruben Dias menjadi satu-satunya bek yang relatif stabil dengan rating 6/10. Namun, keputusannya memainkan tendangan gawang pendek malah membuka ruang bagi Spurs memanfaatkan celah. Rayan Ait-Nouri tidak bisa dinilai karena hanya bermain sebentar sebelum cedera.
Haaland Mati Kutu, Lini Tengah Tenggelam
Sektor penyerangan City juga mandul. Erling Haaland, predator gol yang biasanya buas, hanya mencatat satu peluang sundulan yang melambung tinggi. Catatan buruk ini membuatnya dinilai hanya 4/10, menjadi salah satu performa terburuk sejak bergabung dengan City.
Omar Marmoush menjadi pemain depan paling berbahaya di babak pertama dengan beberapa tusukan tajam, namun penyelesaian akhirnya masih tumpul. Rayan Cherki pun gagal memberi dampak besar meski sempat memberi umpan matang kepada Haaland.
Di lini tengah, Tijjani Reijnders tampil menurun dibanding debut sebelumnya. Ia masih aktif di babak pertama, namun kehilangan pengaruh setelah Spurs unggul. Nico Gonzalez mencatat performa terburuk dengan rating 4/10, setelah kehilangan bola yang memicu gol kedua lawan.
Oscar Bobb masih relatif aman dengan 6/10. Ia berusaha mendikte permainan, tapi kehilangan kendali ketika Tottenham memimpin.
Peran Pemain Pengganti Minim Efek
Pergantian pemain yang dilakukan Guardiola tidak cukup mengubah jalannya pertandingan. Nathan Ake yang masuk menggantikan Ait-Nouri gagal menutup sisi kiri pertahanan. Phil Foden juga kurang memberi dampak meski sempat punya peluang emas.
Bernardo Silva memberi harapan dengan kreativitas dan hampir mencetak gol, namun tendangannya digagalkan mistar gawang. Jeremy Doku membawa energi baru, meski tak cukup mengancam barisan belakang Spurs. Sementara itu, Rodri nyaris memberi gol lewat sundulan, tapi kiper Vicario tampil gemilang menepis peluang tersebut.
Spurs Efektif, City Tumpul
Kemenangan Tottenham lahir dari efektivitas mereka memanfaatkan kesalahan tuan rumah. Setiap kesalahan City langsung dihukum tanpa ampun. Dengan hasil ini, Spurs menegaskan diri sebagai pesaing serius sejak awal musim.
Di sisi lain, Guardiola memilih merespons dengan tenang. Ia menilai perjalanan musim masih panjang dan masih banyak ruang evaluasi bagi timnya. Namun, performa buruk di kandang jelas menjadi catatan yang tidak bisa diabaikan.
Rapor pemain kali ini menjadi alarm dini bagi The Citizens. Kegagalan Trafford di bawah mistar serta tumpulnya Haaland di depan gawang memperlihatkan kelemahan nyata yang bisa dieksploitasi lawan.
Meski awal musim masih panjang, konsistensi performa menjadi kunci bagi City jika ingin mempertahankan dominasi di Liga Inggris. Tanpa pembenahan segera, rapor pemain akan terus menjadi sorotan negatif di pekan-pekan berikutnya.
Kekalahan ini juga mengingatkan bahwa kedalaman skuad bukan jaminan kemenangan jika para pemain kunci tampil jauh dari level terbaiknya. Bagi Guardiola, laga kontra Spurs adalah pengingat bahwa detail kecil bisa menentukan hasil di kompetisi setinggi Premier League.
Pep Guardiola kemungkinan akan melakukan evaluasi besar, terutama pada posisi kiper yang kini menjadi perhatian. Trafford yang masih muda harus segera menemukan ketenangan jika tidak ingin kariernya di City terhambat sejak awal.
Di lini depan, Haaland harus segera menemukan kembali naluri golnya. Sebagai mesin gol utama, kegagalannya dalam dua laga awal bisa berdampak signifikan pada kepercayaan diri tim.
Tottenham sendiri pantas diapresiasi. Mereka bukan hanya bermain disiplin, tapi juga mampu menjaga fokus hingga akhir. Efektivitas Spurs di Etihad membuktikan bahwa lawan City kini semakin siap menghadapi tekanan besar di kandang sang juara bertahan.
Pada akhirnya, rapor pemain kali ini menunjukkan betapa rapuhnya City ketika performa individu tidak mendukung strategi tim. Evaluasi mendalam dan mentalitas lebih kuat akan sangat menentukan nasib mereka di musim ini.
Manchester City gagal memanfaatkan keunggulan kandang dan justru tersandung akibat kesalahan sendiri. Trafford dan Haaland menjadi simbol rapor pemain yang buruk di laga ini.
Pertahanan City terlihat rapuh, sementara lini depan kehilangan ketajaman. Tottenham memanfaatkan kondisi itu dengan permainan efektif.
Guardiola masih tenang, tetapi fans menuntut perbaikan cepat. Evaluasi besar kemungkinan akan segera dilakukan di semua lini.
Kemenangan Spurs menunjukkan bahwa dominasi City bisa dipatahkan. Premier League musim ini dipastikan akan semakin kompetitif.
Rapor pemain Manchester City harus menjadi pelajaran penting. Tanpa perubahan nyata, peluang mempertahankan gelar bisa semakin menjauh. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
