Rudal Klaster Houthi Guncang Tel Aviv

Houthi meluncurkan rudal klaster mematikan ke jantung Tel Aviv sebagai balasan serangan Israel ke Yaman. Serangan ini menimbulkan kekhawatiran serius karena sistem pertahanan Israel gagal mencegat rudal.

Tel aviv, Serangan balasan Houthi kembali mengguncang kawasan dengan peluncuran rudal klaster mematikan yang diarahkan ke jantung kota Israel pada Senin (25/8). Aksi ini disebut sebagai respons atas gempuran Israel ke istana presiden di Yaman beberapa waktu lalu. Serangan rudal klaster menjadi ancaman baru yang berpotensi menimbulkan korban jiwa dan kerusakan besar di wilayah padat penduduk.
👉 Gabung WA Channel EKOIN

Rudal Klaster Hantam Israel

Menurut laporan Ynetnews.com, sistem pertahanan udara Israel sempat mendeteksi keberadaan rudal tersebut. Namun, dua hingga tiga upaya intersepsi gagal menghentikan laju rudal sehingga memicu kekhawatiran publik. Rudal klaster ini digambarkan sebagai salah satu senjata paling berbahaya yang pernah digunakan Houthi.

Serangan tersebut menandai eskalasi baru konflik di Timur Tengah, di mana proksi Iran seperti Houthi semakin berani melancarkan serangan langsung terhadap Israel. Sebelumnya, Israel diketahui meluncurkan operasi militer yang menargetkan infrastruktur strategis di Yaman, termasuk istana presiden.

Keberadaan rudal balistik dengan hulu ledak klaster bukanlah hal baru. Namun, kali ini teknologi yang digunakan Houthi dianggap semakin canggih. Setiap rudal mampu membawa ratusan kilogram bahan peledak dan puluhan submunisi yang dilepaskan di udara.

Ancaman Baru Timur Tengah

Submunisi klaster dilepaskan sekitar tujuh kilometer di atas target, lalu tersebar hingga delapan kilometer. Tanpa panduan presisi, pecahan-pecahan ini berpotensi menimbulkan dampak luas dan sulit diprediksi. Mekanisme ini menjadikan rudal klaster sebagai senjata yang menakutkan dalam konflik modern.

Efeknya disebut mirip dengan roket Al-Qassam yang kerap ditembakkan Hamas dari Gaza, tetapi dengan daya hancur yang jauh lebih besar. Para analis menilai, penggunaan rudal klaster menunjukkan bahwa konflik kawasan memasuki fase lebih berbahaya.

Tel Aviv menjadi salah satu kota yang paling rentan terhadap serangan semacam ini. Jika rudal klaster kembali diluncurkan, risiko jatuhnya korban sipil akan semakin besar, terlebih dengan padatnya permukiman di ibu kota Israel.

Selain itu, kemampuan Houthi menembus sistem pertahanan Iron Dome menimbulkan tanda tanya besar terhadap efektivitas pertahanan udara Israel. Kegagalan intersepsi rudal dalam serangan kali ini memperlihatkan kerentanan nyata.

Israel diketahui telah mengaktifkan sistem pertahanan berlapis, namun intensitas serangan rudal jarak jauh yang semakin meningkat membuat kapasitas pertahanan kewalahan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan warga.

Menurut catatan militer, Houthi memiliki akses terhadap tiga jenis rudal balistik klaster yang dipasok dari proksi regional. Dengan jangkauan yang mampu menembus seluruh penjuru Israel, ancaman baru ini berpotensi memicu ketegangan lebih luas.

Sementara itu, sejumlah pihak internasional menyerukan deeskalasi agar serangan rudal balistik tidak memicu perang regional lebih besar. Organisasi hak asasi manusia pun memperingatkan dampak penggunaan rudal klaster terhadap warga sipil.

Laporan awal menyebutkan, meski sistem pertahanan berhasil menghancurkan bagian hulu ledak, sejumlah fragmen tetap jatuh ke daratan. Situasi ini menimbulkan kepanikan di beberapa kawasan Tel Aviv.

Serangan rudal balistik oleh Houthi kali ini bukan hanya simbol perlawanan, melainkan juga sinyal bahwa konflik Yaman dan Israel berpotensi saling terhubung lebih intens. Analis militer memprediksi penggunaan rudal klaster akan semakin sering digunakan jika ketegangan berlanjut.

Dengan serangan ini, Houthi mengirim pesan bahwa mereka mampu memperluas cakupan konflik hingga ke pusat kekuatan Israel. Bagi warga sipil, ancaman rudal klaster menambah ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari di tengah konflik yang terus berkepanjangan.

Serangan rudal klaster Houthi menegaskan eskalasi konflik yang berbahaya di Timur Tengah. Israel menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan keamanannya dari senjata jarak jauh.

Ancaman rudal ini memperlihatkan bahwa sistem pertahanan Iron Dome belum sepenuhnya mampu menghadapi serangan modern. Situasi ini memerlukan strategi baru dalam menghadapi musuh regional.

Bagi warga sipil, dampak rudal klaster sangat mengkhawatirkan. Penyebaran submunisi tanpa presisi bisa mengenai area permukiman padat dan memicu korban besar.

Penggunaan rudal klaster juga menambah tekanan internasional agar konflik diakhiri melalui jalur diplomasi. Namun, fakta di lapangan menunjukkan eskalasi terus berlanjut.

Perdamaian menjadi satu-satunya solusi jangka panjang untuk menghentikan spiral kekerasan di kawasan. Tanpa langkah nyata, rudal klaster akan terus menjadi ancaman nyata bagi stabilitas regional. (*)


Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v


 

Exit mobile version