APMAKI Pastikan Produksi 70 Juta Food Tray

Produsen lokal menegaskan sanggup memenuhi 70 juta food tray untuk program BGN. APMAKI menekankan dukungan pemerintah kunci kemandirian industri nasional.

JAKARTA EKOIN.CO – Asosiasi Pengusaha Wadah Makan Indonesia (APMAKI) memastikan produsen dalam negeri sanggup memenuhi kebutuhan food tray atau nampan makanan untuk program Badan Gizi Nasional (BGN). Kapasitas produksi nasional disebut bisa mencapai 70 juta unit, sesuai dengan target yang diperlukan pemerintah. Gabung WA Channel EKOIN.

Sekretaris Jenderal APMAKI, Ardy Susanto, menyatakan saat ini produksi lokal sudah berada di angka 12,5 juta unit per bulan. Namun jumlah tersebut dapat ditingkatkan signifikan jika ada komitmen penuh dari pemerintah untuk memprioritaskan produk dalam negeri.

“Pada prinsipnya adalah kapasitas produksi itu bisa ditingkatkan kapan saja. Yang penting ada komitmen untuk menggunakan barang lokal, kami menyanggupi (produksi 70 juta food tray),” ujar Ardy saat ditemui di gedung Kementerian Perdagangan, Kamis (18/9/2025).

Ardy menegaskan bahwa seluruh produk yang dihasilkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan mengantongi sertifikat halal. Hal ini untuk menjamin keamanan serta kenyamanan konsumen dalam menggunakan wadah makan yang diproduksi.

Dukungan Pemerintah Kunci Perluasan Produksi Food Tray

Menurut Ardy, dengan adanya kebijakan yang konsisten dan dukungan dari pemerintah, kapasitas produksi food tray nasional masih bisa ditingkatkan lebih besar lagi. Produsen lokal diyakini mampu menutup kebutuhan BGN tanpa harus bergantung pada impor.

“Kalau pemerintah konsisten mendukung produk dalam negeri, kapasitas bisa kami genjot. Jadi tidak ada alasan lagi memakai produk impor,” tegasnya.

Klaim ini muncul di tengah maraknya impor food tray yang justru dinilai menghambat pertumbuhan industri lokal. APMAKI menilai langkah tersebut kurang sejalan dengan semangat pemberdayaan industri nasional yang selama ini didorong pemerintah.

Selain soal kapasitas, Ardy menekankan bahwa kualitas juga menjadi komitmen utama produsen lokal. Menurutnya, para pelaku usaha tidak hanya fokus memenuhi jumlah, tetapi juga memastikan standar mutu agar bisa bersaing dengan produk asing.

Produsen Lokal Gunakan Pelumas Nabati Demi Kehalalan

Asosiasi produsen menegaskan bahwa dalam proses pembuatan food tray, pihaknya menghindari penggunaan pelumas berbasis kimia. Walaupun penggunaan pelumas kimia dapat menekan jumlah produk yang ditolak (reject), produsen lokal lebih memilih memakai pelumas nabati.

“Walaupun reject-nya bisa lebih kecil kalau menggunakan pelumas tersebut ya. Tapi kami berkomitmen untuk menggunakan pelumas nabati saja, yang penting umat bisa tenang. Komitmen itu diminta juga oleh asosiasi pesantren kepada produsen lokal,” jelas Ardy.

Keputusan tersebut diambil demi memberikan rasa aman dan tenang, khususnya bagi konsumen Muslim. Langkah ini sekaligus menjadi bukti bahwa produsen lokal tidak hanya mengejar efisiensi produksi, melainkan juga menjaga kepercayaan masyarakat.

Kebijakan itu juga memperlihatkan bahwa industri dalam negeri siap bersinergi dengan nilai-nilai keagamaan yang hidup di tengah masyarakat. Dengan demikian, food tray buatan lokal bukan hanya memenuhi kebutuhan program BGN, tetapi juga menjaga standar halal yang diakui luas.

Komitmen penggunaan bahan aman dan halal dipandang sebagai keunggulan tersendiri bagi produk lokal. Hal ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah yang membuat masyarakat lebih memilih menggunakan produk dalam negeri dibandingkan impor.

APMAKI juga menggarisbawahi bahwa keberhasilan program BGN seharusnya menjadi peluang besar bagi produsen lokal. Jika seluruh kebutuhan food tray dipenuhi oleh industri dalam negeri, maka efek domino bagi perekonomian nasional akan lebih terasa.

Industri plastik ramah pangan yang tergabung dalam APMAKI bahkan mengklaim siap memperluas jaringan produksi di berbagai wilayah untuk mempercepat distribusi. Dengan begitu, pemerataan pasokan bisa dijaga tanpa harus mengandalkan impor.

Lebih jauh, Ardy optimistis bahwa dengan dukungan kebijakan yang konsisten, target 70 juta food tray dapat tercapai dalam waktu dekat. Ia menegaskan bahwa produsen lokal hanya membutuhkan jaminan pasar agar bisa mengoptimalkan kapasitas produksinya.

APMAKI berharap pemerintah menjadikan produk dalam negeri sebagai pilihan utama dalam setiap program nasional. Langkah ini bukan hanya soal kemandirian produksi, melainkan juga strategi untuk memperkuat ketahanan industri nasional.

Para pengusaha lokal juga meyakini bahwa kualitas produk yang mereka hasilkan setara, bahkan lebih baik dibandingkan dengan produk impor. Dengan dukungan kebijakan proteksi, industri lokal diperkirakan akan mampu berkembang lebih pesat.

Ke depan, asosiasi meminta agar pemerintah tidak hanya memprioritaskan produk lokal, tetapi juga membantu promosi agar food tray karya anak bangsa lebih dikenal masyarakat luas. Dengan begitu, kepercayaan publik terhadap kualitas produk nasional semakin meningkat.

Industri lokal dinilai sedang berada pada momentum penting. Program BGN menjadi peluang besar untuk mengangkat kembali marwah produksi dalam negeri. Jika peluang ini dimanfaatkan dengan baik, bukan hanya kebutuhan food tray yang terpenuhi, tetapi juga daya saing nasional akan terangkat.

Kapasitas produksi food tray dalam negeri terbukti mampu memenuhi target kebutuhan program BGN. Hal ini menegaskan pentingnya dukungan penuh pemerintah agar industri nasional bisa mandiri.

Produsen lokal bukan hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga menjaga kualitas dengan standar SNI dan sertifikat halal. Hal ini menjadi nilai tambah dalam persaingan dengan produk impor.

Komitmen penggunaan pelumas nabati menegaskan keberpihakan produsen terhadap kenyamanan konsumen Muslim. Aspek ini memperkuat posisi produk lokal di pasar nasional.

Pemerintah diminta lebih konsisten memprioritaskan produk dalam negeri. Dengan cara ini, keberlangsungan industri dan kemandirian nasional bisa semakin kokoh.

Momentum program BGN sebaiknya dijadikan titik balik untuk memperkuat industri lokal. Jika semua pihak bersinergi, maka ketahanan industri nasional akan semakin solid. (*)

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v


 

Exit mobile version