Jakarta, Ekoin.co – Acara ulang tahun Perguruan Silat Purbakala yang mengusung seni bela diri khas Betawi digelar meriah di Taman Pendidikan Al-Qur’an Moroco, Jalan H. Salim 3 No. 7, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/8/2025) pukul 08.00-10.00 WIB. Perayaan ke-63 tahun ini dihadiri para murid, guru, dan orang tua dari PS Purbakala yang berasal dari lingkungan TPA Moroco.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari pengurus perguruan, diikuti penampilan seni bela diri oleh para siswa. Penonton yang memadati halaman TPA Moroco terlihat antusias menyaksikan setiap atraksi. Sorak sorai mengiringi penampilan jurus-jurus khas Betawi yang telah dilestarikan selama puluhan tahun.
Ketua PS Purbakala, Jamil, menjelaskan sejarah perguruan yang berdiri sejak 1962. “PS Purbakala ini sendiri sudah berumur 63 tahun, berdiri dari tahun 1962. Pertama kali berdiri di Kebayoran Lama, dulu namanya bukan PS Purbakala tetapi Putra Bitsi. Namanya diganti karena kita menggali seni bela diri nenek moyang kita yang berasal dari Betawi,” ujarnya.
Menurut Jamil, Purbakala bukan hanya mengajarkan teknik bela diri, tetapi juga nilai-nilai budaya, kedisiplinan, dan rasa hormat terhadap guru. Ia menegaskan, misi perguruan adalah melestarikan warisan leluhur agar tidak hilang tergerus zaman.

Atraksi Bela Diri Memukau Penonton
Dalam perayaan tersebut, para murid memamerkan keterampilan bela diri melalui pertarungan satu lawan satu, baik menggunakan tangan kosong maupun senjata tajam. Gerakan cepat dan terukur menunjukkan ketekunan berlatih yang telah mereka jalani.
Salah satu momen yang paling menyedot perhatian penonton adalah aksi seorang murid belia yang berhasil memecahkan besi. Aksi ini memicu decak kagum sekaligus tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin. Orang tua dan guru tampak bangga melihat keberanian dan keterampilan murid tersebut.
Selain itu, para pelatih juga menampilkan jurus khas Betawi yang jarang dipertontonkan di luar komunitas perguruan. Gerakan itu mencerminkan filosofi keseimbangan antara ketangkasan dan ketahanan fisik.
Atraksi demi atraksi berlangsung lancar, dengan pengaturan waktu yang tertib. Setiap peserta mendapatkan kesempatan yang sama untuk menunjukkan keahlian mereka, baik dari tingkat pemula hingga senior.
Tradisi dan Simbol Kebersamaan
Di penghujung acara, suasana semakin hangat dengan pemotongan kue ulang tahun sebagai simbol kebersamaan. Lagu “Selamat Ulang Tahun” dinyanyikan bersama oleh para peserta, guru, dan tamu undangan. Tepuk tangan menggema setelah lilin ditiup dan kue dibagikan.
Tradisi pemotongan kue ini menjadi penanda bahwa meski berakar pada seni bela diri yang keras, PS Purbakala tetap menjunjung nilai kekeluargaan. Kue tersebut dibagikan kepada semua hadirin tanpa terkecuali, menandakan rasa persatuan di antara anggota.
Pengurus perguruan menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang hadir dan mendukung acara. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan setiap tahun.










