Jakarta EKOIN.CO – Perubahan masif dalam aktivitas keuangan masyarakat Indonesia kini tak terhindarkan dari sentuhan digital. Bukti nyata dari pergeseran ini tercermin jelas dari kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Bank BUMN ini mencatat bahwa porsi layanan digital banking telah menguasai hampir seluruh traffic transaksi, mencapai angka mencengangkan, yakni 99,1% dari total transaksi BRI. Hanya kurang dari 1% transaksi sisanya yang masih dilakukan melalui outlet konvensional. Fenomena Digitalisasi BRI Dominasi Transaksi ini menegaskan posisi BRI sebagai pemimpin dalam inovasi keuangan.
Tingginya angka dominasi transaksi digital ini menjadi refleksi strategi adaptif yang diterapkan oleh BRI. Corporate Secretary BRI, Dhanny, menyoroti bahwa optimalisasi jaringan e-channel serta layanan digital banking telah menjadi fondasi yang sangat krusial. Fondasi ini berperan penting dalam memperkokoh peran BRI sebagai salah satu bank terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.
Baca juga : Strategi BRI Perkuat Dana Valas Lewat Suku Bunga Deposito Valas
Menurut Dhanny, transformasi ini bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan utama nasabah. Ia mengungkapkan, “Seluruh kanal yang ada menjadi pilihan utama nasabah dalam bertransaksi dengan mudah, cepat, dan aman.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa kenyamanan dan keamanan transaksi menjadi prioritas dalam pengembangan layanan digital.
Akselerasi masif Digitalisasi BRI Dominasi Transaksi terlihat dari upaya perusahaan mengoptimalkan seluruh jaringan dan channel digital banking yang dimiliki. Saat ini, ekosistem digital banking BRI mencakup beragam layanan, mulai dari ATM, CRM, hingga AgenBRILink. Tak ketinggalan, ada super app andalan mereka, yakni BRImo, yang menjadi ujung tombak.
Kehadiran kanal-kanal tersebut bekerja secara sinergis. Tujuannya adalah untuk menghadirkan akses perbankan yang merata dan inklusif. Layanan ini menjangkau masyarakat secara luas, baik yang tinggal di wilayah perkotaan maupun di pelosok desa.
Sebagai ilustrasi konkret, hingga akhir Juni 2025, BRI mencatat jumlah e-channel mereka telah menyentuh angka 702 ribu unit. Jumlah ini mencakup 10.650 unit ATM dan 9.007 unit CRM. Selain itu, terdapat 682.370 merchant yang telah terhubung dalam ekosistem BRI.
Dhanny menjelaskan pentingnya jaringan ini. Ia memaparkan, “Jaringan yang luas dan tersebar ini memastikan nasabah dapat mengakses berbagai layanan perbankan mulai dari tarik dan setor tunai, transfer, pembayaran tagihan, hingga belanja di merchant mitra kapan pun dan di mana pun.” Cakupan yang luas ini menjadi keunggulan kompetitif BRI.
Peran Krusial BRImo dan AgenBRILink
Perluasan jangkauan layanan perbankan di tingkat akar rumput diwujudkan melalui AgenBRILink. Program ini telah menjelma menjadi tulang punggung utama inklusi keuangan di pedesaan Indonesia. Keberadaan AgenBRILink memastikan layanan perbankan dapat dinikmati oleh masyarakat yang jauh dari kantor cabang.
Data menunjukkan, hingga Agustus 2025, jumlah AgenBRILink sudah melampaui 1 juta agen. Para agen ini tersebar di 66.691 desa, yang setara dengan 80,96% dari total desa di seluruh Indonesia. Jaringan masif ini menunjukkan komitmen BRI terhadap pemerataan akses keuangan.
Di sisi lain, volume transaksi yang dicatatkan melalui AgenBRILink menunjukkan angka yang fantastis. Dalam delapan bulan pertama tahun 2025, total volume transaksi mencapai Rp1.145,22 triliun. Angka tersebut tercipta dari lebih dari 734 juta transaksi, menegaskan peran vital AgenBRILink dalam ekonomi desa.
Dari seluruh kanal yang tersedia, BRImo muncul sebagai pilar utama yang mendorong transformasi dan dominasi Digitalisasi BRI Dominasi Transaksi. Super app ini telah menjadi rumah bagi jutaan nasabah BRI.
Per Agustus 2025, tercatat pengguna BRImo mengalami pertumbuhan signifikan. Jumlahnya naik 20,35% Year-on-Year (YoY), mencapai 43,9 juta pengguna aktif. Peningkatan jumlah pengguna ini mencerminkan penerimaan yang tinggi dari masyarakat.
Tak hanya jumlah pengguna, nilai transaksi yang diproses melalui BRImo juga melonjak drastis. Pada periode yang sama, nilai transaksi BRImo meningkat 25,05% YoY, mencapai Rp4.436,49 triliun. Sejalan dengan itu, jumlah transaksi BRImo juga naik sebesar 27,22% YoY, mencatatkan 3,51 miliar transaksi.
Inovasi Fitur dan Solusi Transaksi
BRImo, sebagai super app, menawarkan lebih dari 100 fitur. Kelengkapan fitur ini menjadikan BRImo solusi all-in-one bagi nasabah. Nasabah dapat mengakses berbagai kebutuhan transaksi hanya dalam satu genggaman tangan.
Fitur-fitur yang tersedia sangat beragam dan relevan dengan gaya hidup digital saat ini. Mulai dari top up e-wallet untuk berbagai pembayaran digital, hingga pengisian ulang saldo BRIZZI untuk transaksi contactless di jalan tol dan transportasi umum. Selain itu, tersedia juga BRI Virtual Account (BRIVA) yang memudahkan pembayaran tagihan listrik, air, dan internet secara instan.
Keunggulan BRImo sebagai platform yang komprehensif mempercepat adopsi Digitalisasi BRI Dominasi Transaksi. Hal ini mengurangi ketergantungan nasabah pada metode transaksi konvensional. BRI telah berhasil menciptakan pengalaman bertransaksi yang mulus dan terintegrasi.
Keberhasilan ini juga menunjukkan kesiapan infrastruktur digital BRI dalam menopang volume transaksi yang sangat besar. Jaringan yang handal dan sistem yang aman menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan 43,9 juta pengguna aktif BRImo.
Melihat dominasi transaksi digital ini, BRI menyatakan komitmennya untuk terus berinovasi. Dhanny menyampaikan harapan perusahaan ke depan. Ia menegaskan, “Ke depan, BRI pun akan terus memperkuat ekosistem digital agar semakin relevan sebagai solusi menjawab kebutuhan transaksi masyarakat.”
Dengan demikian, fokus BRI saat ini adalah memastikan ekosistem digital mereka tidak hanya kuat secara infrastruktur, tetapi juga relevan dan adaptif terhadap perubahan kebutuhan nasabah yang semakin kompleks. Langkah ini menjamin posisi BRI di garda terdepan industri keuangan digital nasional.
Dominasi Digitalisasi BRI Dominasi Transaksi hingga 99,1% menandai pergeseran fundamental dalam kebiasaan keuangan masyarakat. Saran utama bagi BRI adalah terus berinvestasi pada keamanan siber dan user experience BRImo, mengingat volume transaksi yang sangat besar rentan terhadap ancaman digital. Penting juga untuk menjaga kualitas layanan offline pada sisa 0,9% transaksi, agar setiap segmen nasabah tetap terlayani dengan baik.
BRI perlu memperkuat edukasi literasi digital secara masif, terutama di wilayah yang dilayani oleh AgenBRILink. Hal ini penting untuk memastikan nasabah dapat memanfaatkan super app BRImo dan e-channel lainnya secara aman dan maksimal, sehingga inklusi keuangan yang didorong tidak hanya soal akses, tetapi juga kapabilitas. Inovasi fitur juga harus terus dilanjutkan, mengintegrasikan layanan perbankan dengan kebutuhan gaya hidup digital lainnya.
Strategi pengembangan AgenBRILink sebagai tulang punggung inklusi keuangan harus diperluas. Agen-agen ini dapat diberdayakan lebih jauh, mungkin menjadi pusat edukasi literasi keuangan dan digital di desa. Dengan demikian, peran agen tidak hanya sebagai penyedia layanan transaksi, tetapi juga sebagai motor penggerak transformasi digital di tingkat komunitas.
Sebagai kesimpulan, angka 99,1% Digitalisasi BRI Dominasi Transaksi adalah bukti nyata keberhasilan transformasi digital BRI. Prestasi ini didorong oleh ekspansi masif AgenBRILink yang menjangkau desa dan pertumbuhan eksplosif super app BRImo. Keberhasilan ini menegaskan posisi BRI sebagai bank yang tidak hanya besar secara aset, tetapi juga tangguh dan adaptif dalam menghadapi era digital.
Kombinasi antara jaringan fisik (AgenBRILink) dan jaringan digital (BRImo, ATM, CRM) adalah kunci strategi BRI. Strategi ini menciptakan ekosistem yang inklusif dan efisien. Fokus BRI ke depan untuk memperkuat ekosistem digital akan memastikan bank ini terus menjadi solusi utama masyarakat, menjawab kebutuhan transaksi yang mudah, cepat, dan aman.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
