Indonesia Raih Pengakuan dengan Alat Militer Canggih

Indonesia memproduksi alat militer, medis, maritim, dan pertanian canggih hasil karya anak bangsa. Produk ini sudah diakui secara nasional dan internasional.

Bandung EKOIN.CO – Indonesia kembali menunjukan tajinya dalam penguasaan teknologi tinggi melalui serangkaian alat canggih hasil penemuan dan pengembangan anak bangsa. Produk-produk ini meliputi dari alat pertahanan, surveilans hingga teknologi kelautan, yang telah memperoleh pengakuan nasional maupun internasional. Berikut laporan lengkapnya:


Inovasi di Bidang Militer dan Pertahanan

1. Senapan SPR-2 Pindad

SPR‑2 adalah senapan sniper kaliber .50 BMG yang diproduksi oleh PT Pindad dan dibuat khusus untuk Kopassus. Pada 5 November, kadep komunikasi Pindad, Sena Maulana, menyebutkan: “Kita sedang bikin 150 pucuk … senapan SPR 2 ini jangkauannya sampai 2 km,” memicu kekagetan di kalangan militer dunia .

2. Tank Harimau

Tank medium kaliber 105 mm dan senapan mesin 7,62 mm yang dirancang untuk medan tropis. Co‑produksi Pindad dan Korea Selatan ini dipuji karena bobot lebih ringan dan mobilitas tinggi .

3. Panser Badak

Kendaraan berlapis baja berat 14 ton buatan Pindad dengan mesin diesel 10.800 cc dan kecepatan hingga 90 km/jam. Sena Maulana menegaskan keunggulannya dibanding produk Korea Selatan dalam manuver dan harga lebih efisien .

4. Pindad Komodo

Panser taktis 4×4 yang beroperasi sejak 2012, digunakan BRIMOB dan Kopassus, serta diminati negara seperti Ghana, Malaysia, dan Filipina .

5. Robot Tempur dan Roket RX‑420

Robot tempur jarak kendali 1 km dari Poltekad & TNI AD (2009) dan Roket RX‑420 jarak jauh 100 km yang dipersiapkan Kemenhan sejak 2005, senilai Rp 2,6 miliar .


Inovasi Pesawat dan UAV Buatan Lokal

6. Pesawat CN‑235

Diproduksi PT DI, CN‑235 digunakan di berbagai negara (Venezuela, Malaysia, Brunei, dan lainnya). Edisi Senegal dan Nepal dijual masing-masing sekitar US$ 25–30 juta .

7. Drone Elang Hitam & Smart Eagle II

Elang Hitam, UAV MALE, dikembangkan PTDI–BPPT–TNI sejak 2015, diperkenalkan akhir 2019 . Smart Eagle II oleh PT Aviator Teknologi mampu terbang 6 jam dilengkapi thermal jeung gyro–stabilized camera .

8. LAPAN LSU‑02

UAV taktis dari LAPAN, memecahkan rekor MURI dengan jangkauan hingga 405 km pada Juli 2019. Versi VTOL diuji di Garut 2021.


Teknologi Maritim & Kelautan

9. ARHEA

Perangkat selam otomatis berbasis baterai dengan kemampuan menyelam sampai 200 m, mengukur parameter laut dan atmosfer, transmisi data tiap 15–25 menit. Dipaparkan oleh peneliti kelahiran Pematangsiantar, Januari 1982 .

10. Indonesian Sea Radar (ISR)

Radar pantai portable dari LIPI berbasis FM‑CW dan X‑band, deteksi kapal dan target dengan low probability of intercept .

11. Robot Gegana

Robot penjinak bom buatan Polri—berat 9 kg, 6 kamera, radius kendali 500–600 m, harga Rp 350 juta, setara robot Jerman seharga Rp 6 miliar.


Teknologi Sipil dan Medis

12. Raisa, Robot Medis ITS

Robot layanan ulangan di ICU, bantu pengiriman obat, pengukuran suhu, video call pasien COVID‑19. Dibahas dalam ajang internasional Smart City Expo .

13. GeNose C19 UGM

Alat deteksi COVID‑19 berbasis “electronic nose”, validasi di 9 rumah sakit, akurasi 97 %, izin edar Desember 2020 .

14. Indonesia Digital Test House (IDTH)

Fasilitas pengujian perangkat digital berskala Asia Tenggara, diluncurkan Mei 2024, investasi Rp 1 triliun, dilengkapi laboratorium EMC, broadcast, Kalibrasi RF/Optik, dsb .


Teknologi Pertanian dan Industri

15. Mesin Pertanian PT Pindad

Meliputi Alsintan PA‑800, pemanen PP‑160, traktor PTM‑90 untuk jagung/padi dan material berat, dikembangkan bersama Kementan dan Balitbangtan ..

16. AMMDes

Kendaraan pedesaan multi‑fungsi (turn‑over power), produksi massal sejak 2019 dengan kapasitas 3.000 unit/tahun, mampu angkut 700 kg, kecepatan 32 km/jam ..

17. Xirca SIM Card & Chipset

SIM Card Xirca massal sejak 2015 dan chipset lokal digunakan di smartphone hingga peralatan elektronik lainnya .

18. R‑Han 450

Roket balistik panjang 6,11 m, berat 1.500 kg, diuji 2022 untuk tujuan militer dan satelit .


 


Saran dan Kesimpulan
Peningkatan integrasi riset antara institusi pertahanan, industri teknologi dan akademisi sangat diperlukan agar inovasi semakin terarah dan berkelanjutan.
Pemerintah hendaknya memperluas dukungan anggaran khususnya bagi pengembangan UAV dan robotika medis, demi kesiapan teknologi menghadapi tantangan global.
Riset teknologi maritim seperti ARHEA dan ISR perlu diperkuat untuk menjaga kedaulatan wilayah laut dan mengantisipasi perubahan iklim.
Dalam ranah sipil, fasilitasi seperti IDTH dan AMMDes sebaiknya dikembangkan berjejaring hingga ke daerah untuk memperkuat pemerataan layanan teknologi.
Sinergi publik–swasta harus terus dipacu agar produk lokal makin kompetitif dan go‑global, serta memberi dampak positif bagi ekonomi nasional.

(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

 

Exit mobile version