Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi meluncurkan pembaruan aplikasi Jakarta Kini (JAKI) sebagai Super Apps pada Kamis, 10 Juli 2025 di Balai Kota Jakarta. Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno memimpin langsung acara peluncuran tersebut.
Langkah strategis ini menandai komitmen berkelanjutan Pemprov DKI Jakarta dalam membangun pelayanan publik yang responsif, inklusif, dan berbasis teknologi. Aplikasi JAKI kini hadir dengan 11 fitur terbaru yang menjawab kebutuhan sehari-hari masyarakat Jakarta secara efisien.
Gubernur Pramono menegaskan bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan sarana untuk meningkatkan keadilan akses layanan publik. “Kami ingin semua warga, termasuk yang tinggal di Kepulauan Seribu, mendapatkan hak pelayanan yang sama,” ujarnya dalam pidato pembukaan.
Sejak diperkenalkan pertama kali pada 2019, aplikasi JAKI telah menjadi alat bantu utama warga dalam mengakses informasi dan menyampaikan aduan. Kini, JAKI tampil dengan antarmuka yang lebih ramah pengguna dan penguatan fitur layanan.
Seluruh fitur yang diperkenalkan dapat diunduh secara gratis melalui Google Play Store dan App Store. Aplikasi ini dirancang untuk memperkuat interaksi antara warga dan pemerintah secara digital.
Berikut 11 fitur terbaru JAKI yang resmi diluncurkan:
- Layanan Antrean Fasilitas Kesehatan, warga bisa membuat janji layanan medis di berbagai puskesmas, rumah sakit umum daerah, dan rumah sakit khusus tanpa harus mengantre langsung.
- JKN Mobile, integrasi ini memungkinkan pengguna JAKI untuk langsung masuk ke Mobile JKN, sehingga peserta JKN dapat mengakses berbagai layanan hanya melalui satu aplikasi.
- Feedback dan Rating, memungkinkan pengguna memberikan umpan balik terhadap laporan yang telah dibuat agar layanan publik menjadi lebih partisipatif dan transparan.
- Panggilan Darurat 112, menghubungkan pengguna langsung ke Call Center BPBD Jakarta selama 24 jam.
- Layanan Kapal Jenazah, layanan khusus warga Kepulauan Seribu untuk proses pemulangan jenazah secara gratis dan bermartabat.
- Layanan Rumah Singgah, disediakan bagi pendamping pasien yang menjalani pengobatan di Jakarta. Rumah singgah ini memberikan ruang istirahat yang layak dan berlokasi dekat dengan rumah sakit, lengkap dengan fasilitas pendampingan guna mendukung proses penyembuhan pasien secara menyeluruh.
- Notifikasi Peringatan Dini, mendukung kesiapsiagaan warga menghadapi bencana atau cuaca ekstrem.
- Ketersediaan Kamar di RS, membantu warga mencari ruang perawatan yang masih tersedia, sehingga proses mendapatkan layanan menjadi lebih cepat dan efisien.
- JakCare, fitur ini memungkinkan warga untuk berkonsultasi langsung dengan psikolog klinis secara daring tanpa biaya.
- Titik Kantong Parkir, menampilkan lokasi parkir resmi di Jakarta, sehingga warga dapat lebih mudah merencanakan perjalanan tanpa kebingungan mencari tempat parkir.
- Ambulans Gratis, layanan untuk memanggil ambulans dalam waktu 3 detik.
Wakil Gubernur Rano Karno menambahkan bahwa kehadiran rumah singgah dan kapal jenazah adalah bentuk keberpihakan pada warga marjinal. “Kita hadir bukan hanya untuk yang dekat, tapi juga untuk yang jauh,” ujar Rano.
JAKI Menjangkau Luar Jakarta dan Perkuat Keamanan Kota
JAKI tidak hanya digunakan oleh warga ibu kota, tetapi juga telah diadopsi oleh sejumlah kota dan provinsi seperti Lampung, Maluku Utara, Medan, dan Banda Aceh. Pemprov DKI Jakarta membuka peluang kerja sama antarwilayah sebagai bentuk transfer teknologi pelayanan publik.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik, Atika Prasetyawati, menyebut JAKI sebagai produk kolaboratif yang terus dikembangkan. “Kami tidak hanya membangun aplikasi, tapi membangun sistem yang hidup bersama masyarakat,” ujarnya.
Fitur feedback dan rating menjadikan warga sebagai pengawas aktif terhadap layanan pemerintah. Data yang dihimpun melalui fitur ini akan digunakan untuk evaluasi dan peningkatan kualitas.
Peluncuran JAKI versi baru juga dibarengi dengan pemasangan tambahan 100 unit CCTV di ruang-ruang publik dan taman yang aktif 24 jam. CCTV ini terintegrasi langsung dengan pusat monitoring.
Dengan tambahan ini, Jakarta kini memiliki total 1.500 CCTV aktif yang siap mendukung keamanan warga dan pengawasan lingkungan berbasis data.
Peluncuran Super Apps JAKI dengan 11 fitur terbaru merupakan terobosan penting dalam sistem pelayanan publik Jakarta yang berbasis teknologi. Setiap fitur didesain untuk menjawab kebutuhan spesifik masyarakat perkotaan, termasuk mereka yang berada di wilayah kepulauan.
Pemanfaatan JAKI secara lintas daerah menunjukkan bahwa inovasi digital yang lahir di Jakarta dapat diadopsi secara nasional. Transfer teknologi ini berpotensi mempercepat pemerataan pelayanan publik yang efisien dan terintegrasi.
Dengan sistem CCTV yang terhubung ke pusat kendali serta fitur JAKI yang semakin lengkap, Jakarta memperkuat posisinya sebagai kota cerdas yang melindungi, melayani, dan memberdayakan warganya dalam satu ekosistem digital terpadu.(*)










