Jakarta, EKOIN.CO – CV Hasanah Abadi Jaya terus berjuang mempertahankan usaha konveksi busana muslimah pascapandemi Covid-19. Usaha yang berlokasi di Jatinegara, Jakarta Timur ini perlahan bangkit berkat pendampingan dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI).
Alus Creation, brand utama dari CV Hasanah Abadi Jaya, merupakan hasil kerja sama dua sahabat, Maizil Ilham (37) dan Deni Indra (41). Keduanya membangun bisnis sejak 2016 dengan memadukan keahlian produksi dan digital marketing.
Pertemuan keduanya berawal dari relasi keluarga. Deni, yang sudah mahir memasarkan produk secara daring, melihat peluang untuk berkembang bersama Maizil. Usaha mereka tumbuh pesat di 2018 hingga 2019, dengan produksi mencapai 10 merek berbeda.
“Kita kerja sama. Puncaknya itu kayaknya sekitar 2018-2019. Alhamdulillah penjualan kita bagus. Bisa sampai 10 brand produksi di sini,” ungkap Deni saat ditemui di workshop Alus Creation.
Maizil menyebut kapasitas produksi mereka bisa mencapai 15.000 potong pakaian per bulan. Setelah go digital, keuntungan naik drastis. “Dan dengan keuntungan itu kita langsung investasi lagi, buat produksi lagi. Alhamdulillah terus diputar untuk berkembang,” jelasnya.
Dampak Pandemi dan Adaptasi Pasar
Namun, pada 2020 pandemi memukul keras industri konveksi. Produksi Alus Creation menurun drastis hingga ke angka 4.000 potong per bulan. Meski begitu, Deni dan Maizil tidak menyerah.
Pandemi menjadi momentum refleksi. Mereka mulai mengikuti pelatihan UMKM, termasuk dari lembaga pemerintah. Keduanya sadar bahwa perluasan jejaring dan peningkatan kapabilitas adalah kunci agar usaha bertahan.
Dalam berbagai pelatihan, mereka bertemu dengan tim dari BSI. Pada 2022, mereka mengikuti workshop pengelolaan keuangan bisnis dari bank tersebut, yang menjadi titik balik dalam pengelolaan usaha mereka.
“Kami dapat pelajaran penting dari BSI, waktu ada acara pelatihan dan pembinaan dari Kementerian UMKM. Mentornya dari BSI untuk manajemen keuangan. Bagi kami itu penting banget,” tutur Deni.
Menuju UMKM Bankable
Maizil menambahkan bahwa pelatihan dari BSI membentuk pemahaman mereka mengenai pentingnya usaha yang bankable. Menurutnya, tanpa pengelolaan keuangan yang baik, sulit mendapatkan akses pendanaan usaha.
Dia menyebut usaha mereka mulai kembali naik setelah fokus membenahi sistem keuangan dan produksi. “Kami merasakan itu, setelah sempat terpuruk karena pandemi, kami terus memperbaiki usaha. Perlahan naik kembali,” ujarnya.
Kini, CV Hasanah Abadi Jaya memperbesar skala produksi dan memperluas segmen pasar. Alus Creation juga mengembangkan busana muslim pria dan mengikuti proyek pengadaan seragam instansi.
“Ke depan kami ingin masuk ke ekosistem UMKM BSI yang lebih besar dan sudah matang,” kata Deni. Ia menyebut peluang kerja sama di pameran internasional adalah sasaran berikutnya bagi Alus Creation.
CV Hasanah Abadi Jaya menunjukkan bahwa pemulihan usaha pascapandemi memerlukan adaptasi, ketekunan, dan kemitraan strategis. Pendampingan dari BSI menjadi salah satu faktor penting dalam proses kebangkitan tersebut.
Melalui pelatihan manajemen keuangan dan dorongan untuk menjadi bankable, pelaku usaha seperti Maizil dan Deni semakin percaya diri memperluas pasar dan memperkuat fondasi bisnis mereka.
Dengan komitmen untuk terus berinovasi dan berkembang, Alus Creation siap menjadi bagian dari ekosistem UMKM nasional yang tangguh dan berdaya saing global.(*)










