Pemalang, Ekoin.co – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pemalang tengah mengusut kasus kematian pasangan suami istri yang jasadnya ditemukan di dekat jembatan Kali Rambut, Desa Mereng, Kecamatan Warungpring, pada Minggu (10/8/2025) pagi. Kejadian ini menjadi sorotan publik lantaran hasil pemeriksaan awal tidak menunjukkan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Kedua korban diketahui bernama Muhammad Rosikhi (37) dan Nur Azizah Turokhmah (34), warga Desa Datar, Kecamatan Warungpring. Penemuan jasad mereka pertama kali dilaporkan oleh seorang warga yang melintas di area tersebut. Saat ditemukan, tubuh keduanya berada di atas pecahan batu dengan posisi tidak wajar.
Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Johan Widodo, membenarkan bahwa pihaknya tengah berupaya keras mengungkap penyebab kematian pasangan tersebut. Hingga saat ini, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan medis lanjutan untuk memastikan penyebab pastinya.
“Penyelidikan masih berlangsung. Kami belum bisa menyimpulkan motif atau penyebab kematian sampai hasil pemeriksaan medis dan keterangan saksi-saksi selesai kami kumpulkan,” ujar AKP Johan Widodo, Minggu (10/8/2025).
Menurut keterangan awal tim medis dari Puskesmas Warungpring, tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan pada tubuh korban. Hal ini membuat penyelidikan mengarah pada kemungkinan penyebab kematian di luar tindak pidana kekerasan.
Pemeriksaan TKP dan Barang Bukti
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan berbagai petunjuk. Sejumlah barang bukti telah diamankan, termasuk barang pribadi milik korban yang ditemukan tidak jauh dari lokasi.
“Kami sudah mengamankan sejumlah barang bukti dan memintai keterangan dari beberapa saksi di sekitar lokasi kejadian,” tambah AKP Johan.
Hasil pemeriksaan awal di lokasi menunjukkan kondisi sekitar jembatan relatif sepi pada malam sebelum kejadian. Namun, polisi masih berusaha mencari rekaman CCTV di area terdekat untuk membantu penyelidikan.
Salah satu saksi menyebutkan bahwa pasangan tersebut terlihat dalam kondisi normal pada Sabtu malam (9/8/2025), atau beberapa jam sebelum ditemukan meninggal. Mereka bahkan sempat mampir di sebuah warung dekat jembatan untuk minum kopi.
Kronologi Terakhir Sebelum Kematian
Berdasarkan keterangan saksi tersebut, pasangan ini datang ke warung sekitar pukul 21.00 WIB. Tidak ada tanda-tanda mencurigakan saat itu, dan keduanya tampak bercakap seperti biasa. Setelah itu, mereka meninggalkan warung menuju arah jembatan Kali Rambut.
Sejauh ini, polisi masih memeriksa kemungkinan korban mengalami kecelakaan atau kondisi medis mendadak. Beberapa warga sekitar juga dimintai keterangan tambahan guna memperkuat kronologi yang ada.
Setelah ditemukan, jenazah langsung dievakuasi ke RSUD dr. M. Ashari Pemalang untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih mendalam. Hasil autopsi diharapkan dapat memberikan jawaban pasti terkait penyebab kematian.
Tantangan Penyelidikan
Kasus ini menjadi rumit karena minimnya petunjuk awal. Tidak adanya tanda kekerasan membuat penyidik harus membuka berbagai kemungkinan lain, seperti keracunan, kecelakaan, atau faktor kesehatan korban.
Tim penyidik juga menekankan pentingnya hasil uji laboratorium terhadap sampel tubuh korban. Pemeriksaan ini akan mencakup analisis darah, organ dalam, dan pemeriksaan toksikologi untuk memastikan apakah ada zat berbahaya di tubuh mereka.
Hingga berita ini diturunkan, polisi belum menetapkan pihak yang bertanggung jawab atau dugaan pelaku. Namun, proses penyelidikan akan terus berlanjut hingga fakta yang sebenarnya terungkap.
Respon Warga
Penemuan jasad ini mengagetkan warga Desa Mereng dan Desa Datar. Beberapa warga yang mengenal korban menyebut pasangan ini dikenal sebagai pribadi yang ramah dan jarang terlibat masalah.
Masyarakat berharap polisi dapat segera mengungkap kasus ini agar spekulasi yang berkembang dapat dihentikan. Kehadiran aparat di lokasi juga memberikan rasa aman bagi warga sekitar.
Meski demikian, beberapa warga mengaku masih merasa khawatir karena lokasi jembatan Kali Rambut dikenal sepi dan jarang dilalui pada malam hari. Kondisi ini dianggap rawan untuk peristiwa yang tidak diinginkan.
Langkah Lanjut Kepolisian
AKP Johan Widodo memastikan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk tim forensik, laboratorium, dan perangkat desa setempat.
Polisi juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan informasi sekecil apa pun yang berkaitan dengan korban, terutama jika melihat aktivitas mencurigakan di sekitar waktu kejadian.
Selain itu, pihak berwenang akan meningkatkan patroli di area sekitar jembatan untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Proses penyelidikan ini diperkirakan membutuhkan waktu hingga seluruh hasil pemeriksaan keluar dan semua saksi diperiksa.
Penemuan jasad pasangan suami istri di Pemalang ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, pihak kepolisian optimistis dapat menemukan titik terang dari kasus ini.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Kerja sama antara warga dan aparat diharapkan dapat mempercepat proses pengungkapan kebenaran.
Dalam situasi seperti ini, kesabaran dan kehati-hatian dalam menerima informasi sangat dibutuhkan agar tidak menimbulkan keresahan yang lebih luas.
Hasil penyelidikan yang komprehensif akan menjadi kunci untuk menutup teka-teki di balik kematian pasangan ini. Harapan besar tertuju pada pihak berwenang untuk dapat memberikan kejelasan dan rasa keadilan bagi keluarga korban.
