Jakarta,EKOIN.CO- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan diperluas cakupannya mulai tahun 2026. Tidak hanya siswa sekolah, pemerintah memastikan guru dan relawan Posyandu juga menjadi penerima manfaat program tersebut.
[Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v]
Kebijakan ini telah mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto. Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan, lonjakan jumlah penerima membuat alokasi dana melonjak tajam. Pada 2025 anggaran hanya Rp71 triliun, namun di tahun 2026 membengkak menjadi Rp286 triliun.
Sekretaris BGN, Sarwono, menjelaskan bahwa usulan ini sudah dipertimbangkan dengan matang. “Seiring dengan adanya peningkatan anggaran BGN pada 2026, usulan pemberian MBG bagi guru sekolah dan relawan posyandu telah disetujui,” ucapnya.
Perluasan MBG untuk guru dan relawan
Program MBG sebelumnya menyasar peserta didik SD hingga SMA, balita, serta ibu hamil dan menyusui. Perluasan kepada guru dan relawan dianggap penting untuk menjaga kesinambungan layanan gizi di tingkat sekolah dan masyarakat.
Hingga akhir Agustus 2025, program ini telah menjangkau 23 juta penerima di berbagai wilayah Indonesia. Dengan tambahan penerima baru pada 2026, jumlah sasaran diperkirakan mencapai 82,9 juta orang.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menuturkan pemerintah akan menyiapkan anggaran harian yang sangat besar. “Mulai Januari 2026, pemerintah mengeluarkan sekitar Rp1,2 triliun setiap hari untuk mendukung program ini,” katanya.
Anggaran MBG melonjak signifikan
Peningkatan anggaran MBG menegaskan fokus pemerintah dalam memperkuat gizi masyarakat. Kenaikan dari Rp71 triliun pada 2025 menjadi Rp286 triliun pada 2026 menunjukkan empat kali lipat alokasi.
Menurut BGN, alokasi ini bukan hanya untuk distribusi makanan bergizi, tetapi juga penguatan infrastruktur pendukung, mulai dari logistik hingga tenaga lapangan. Guru dan relawan Posyandu dinilai berperan vital sebagai penggerak program di tingkat dasar.
Dengan adanya tambahan sasaran, distribusi MBG akan diperluas hingga ke pelosok desa. Relawan Posyandu yang selama ini mendampingi keluarga dalam layanan kesehatan akan lebih terdorong untuk mengedukasi masyarakat soal pentingnya gizi seimbang.
Pemerintah meyakini langkah ini akan mempercepat perbaikan kualitas kesehatan masyarakat. Selain mengurangi stunting, MBG diharapkan mampu menumbuhkan budaya makan sehat dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia.
Seiring dukungan anggaran yang besar, pemerintah meminta pengawasan melekat agar program berjalan tepat sasaran. Peran masyarakat, sekolah, dan lembaga kesehatan akan terus diperkuat.
Pada akhirnya, perluasan MBG bagi guru dan relawan Posyandu diyakini akan menambah kekuatan kolektif dalam menciptakan generasi sehat dan produktif. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
.










