Bekasi, EKOIN.CO – Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe melanjutkan gerakan Subuh Keliling (Suling) di wilayah Bekasi Timur, Minggu pagi, 6 Juli 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Al Ikhwan, Durenjaya, dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, ulama, serta warga sekitar.
Wawali Harris Bobihoe datang lebih awal sebelum azan Subuh berkumandang. Ia tampil sederhana mengenakan sarung, kemeja koko putih, dan peci senada. Setibanya di lokasi, ia langsung disambut Camat Bekasi Timur Fitri Widyati, lurah, tokoh agama, dan warga setempat.
Gerakan Subuh Keliling dimanfaatkan Harris Bobihoe untuk menyapa warga sekaligus mengajak seluruh masyarakat memakmurkan masjid. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya salat berjamaah, terutama di waktu Subuh, sebagai bentuk kekuatan umat.

“Salat berjamaah di masjid adalah pilar kekuatan umat, tempat kita mempererat ukhuwah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ujar Wawali Harris Bobihoe di hadapan jamaah.
Ia juga menyampaikan harapannya agar Masjid Al Ikhwan dan seluruh masjid di Kota Bekasi dapat menjadi pusat kegiatan keislaman dan tempat berkumpulnya umat Islam yang cinta pada agamanya.
Tidak hanya menunaikan salat berjamaah, Harris juga mengikuti kajian subuh, doa bersama, serta penyaluran santunan kepada anak yatim piatu. Kegiatan berlangsung dalam suasana hangat dan kekeluargaan.
Dalam kesempatan tersebut, Harris Bobihoe mengingatkan pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan Kota Bekasi. Ia mencontohkan perjuangan KH Noer Ali dan sahabat-sahabatnya yang berjasa dalam pendidikan dan perjuangan umat.

“Generasi muda kita harus mampu mengikuti jejak para pendahulu. Mereka adalah aset yang dapat membawa perubahan dan menjawab tantangan zaman,” tegas Harris.
Ia menambahkan bahwa Kota Bekasi memiliki potensi besar dalam melahirkan cendekiawan dan tokoh-tokoh Islam yang berkontribusi tidak hanya secara lokal tetapi juga di tingkat nasional.
Menurutnya, potensi tersebut harus didukung dengan semangat, niat yang kuat, dan tujuan yang jelas agar generasi muda mampu bersaing secara global dalam berbagai bidang kehidupan.
“Dengan keimanan dan ketakwaan yang baik, generasi muda akan mampu membangun tata kehidupan masyarakat madani yang diridai Allah SWT,” ujarnya lebih lanjut.
Kegiatan Subuh Keliling ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Bekasi dalam mendekatkan diri dengan masyarakat serta membina hubungan antara pemerintah dan warga secara langsung.

Selain mempererat hubungan sosial, program ini juga diharapkan dapat menjadi media dakwah serta pembinaan keagamaan yang efektif di tingkat komunitas dan lingkungan sekitar.
Usai seluruh rangkaian kegiatan, Harris Bobihoe tampak akrab menyapa dan berbincang santai dengan warga. Ia juga menyempatkan diri untuk sarapan dan menikmati kopi pagi bersama jamaah.
Kehadiran pimpinan daerah dalam kegiatan keagamaan seperti ini dinilai warga sebagai bentuk perhatian nyata terhadap kehidupan sosial-keagamaan masyarakat.

Warga berharap kegiatan Subuh Keliling dapat terus berjalan secara rutin dan menyentuh seluruh wilayah di Kota Bekasi, agar dampaknya semakin luas dan mendalam.
Gerakan ini dinilai efektif dalam menghidupkan kembali semangat kebersamaan, memperkuat keimanan, serta menumbuhkan budaya positif di lingkungan masyarakat perkotaan.
Pemerintah Kota Bekasi melalui program keagamaan semacam ini menunjukkan komitmennya dalam membangun karakter dan spiritualitas warga, terutama kalangan muda.

Langkah tersebut juga menjadi sarana membumikan nilai-nilai agama di tengah masyarakat yang kian kompleks dan penuh tantangan modernisasi.
Harris Bobihoe mengajak seluruh warga agar terus merawat semangat kebersamaan dan menjaga silaturahmi di antara sesama warga Kota Bekasi.
Penting bagi masyarakat untuk menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas spiritual dan sosial. Dengan begitu, kehadiran rumah ibadah tidak hanya menjadi tempat salat semata, tetapi juga pusat pembinaan generasi dan penguatan umat. Pemerintah pun perlu terus mendampingi kegiatan serupa agar berdampak luas dan konsisten.
Generasi muda memiliki tanggung jawab besar dalam membangun masa depan Kota Bekasi. Diperlukan sinergi antara keluarga, sekolah, dan lingkungan agar nilai-nilai luhur dapat tertanam kuat dalam diri mereka sejak dini. Sosok panutan dari tokoh daerah dapat menjadi inspirasi bagi mereka.
Kegiatan seperti Subuh Keliling bukan hanya upaya religius, tetapi juga simbol keterlibatan langsung pemerintah dalam kehidupan masyarakat. Pendekatan humanis ini dapat memperkuat kepercayaan warga kepada pemimpinnya.

Partisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan dapat menjadi penyeimbang di tengah arus informasi dan budaya global yang begitu cepat. Peran serta tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan untuk menjaga arah peradaban yang selaras dengan nilai-nilai agama.
Diharapkan gerakan Subuh Keliling ini terus berkembang dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Melalui kegiatan ini, bukan hanya ukhuwah yang terjalin, tetapi juga harapan dan cita-cita bersama untuk menciptakan masyarakat yang lebih religius, harmonis, dan maju.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










