Jakarta, EKOIN.CO – IPB University melalui anak usahanya, PT Primakelola (IPB Consulting), menggelar Sekolah Lapang Petani di Desa Bantarsari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Sabtu, 20 Juli 2025.
Program ini menjadi bagian dari kegiatan “Mandiri Sahabat Desa” yang diinisiasi oleh Bank Mandiri dan melibatkan Dr Ahmad Junaedi dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University.
Kegiatan ini bertujuan mendiseminasikan inovasi varietas unggul baru (VUB) padi IPB, termasuk varietas IPB 13S, 15S, serta pendahulunya IPB 3S dan 9G, yang diujicobakan langsung oleh petani setempat.
“IPB University kembali hadir di Desa, pelosok selatan Jawa Barat, sebagai bukti komitmen kami berkontribusi pada program strategis pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan bangsa,” ujar Dr Junaedi dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa program ini juga dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya petani, sekaligus memperkenalkan teknologi budi daya padi yang efisien dan ramah lingkungan berbasis bio-imunisasi.
Sinergi Hilir dan Hulu
Selain diseminasi varietas, program ini juga menyinergikan petani dengan sektor hilir melalui keterlibatan PT Mitra Desa Pamarican (MDP), sebuah unit usaha milik desa yang mengelola Rice Milling Unit (RMU).
Vice President Bank Mandiri, Beny Setiawan, mengungkapkan bahwa program Mandiri Sahabat Desa di Pamarican telah berjalan sejak 2018 dengan pendirian RMU dan terus didampingi hingga saat ini.
“Kami menggandeng IPB University untuk memberdayakan petani, meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi agar bisa meningkatkan dan menjaga produktivitas, kualitas dan daya saing produksi,” tutur Beny.
Ia menekankan pentingnya intervensi di sektor hulu yang menjadi penentu ketersediaan dan mutu gabah sebagai bahan baku beras yang berkualitas.
Beny berharap muara dari program ini akan memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani yang terlibat.
Dukungan Pemerintah Daerah
Camat Pamarican, Agus Taopik, mengapresiasi program yang dinilai sejalan dengan visi pembangunan pertanian di wilayahnya dan berharap komoditas lain juga mendapat perhatian.
“Pertanian diharapkan dapat menjadi sektor unggulan dan menjadi pengungkit perekonomian wilayah,” kata Agus dalam kesempatan tersebut.
Sementara itu, Direktur PT MDP, Supriyanto, menyatakan kesiapan pihaknya menjadi mitra petani dalam memperkuat nilai ekonomi komoditas.
“PT MDP memiliki fasilitas RMU terlengkap dan terbesar di wilayah Selatan Jawa Barat,” ungkap Supriyanto dengan semangat.
Kepala BPP Pamarican dan para penyuluh pertanian setempat turut menyampaikan dukungan untuk bersinergi dalam program Sekolah Lapang dan Mandiri Sahabat Desa.
Program Sekolah Lapang Petani yang dilaksanakan oleh IPB University bersama Bank Mandiri menunjukkan sinergi konkret antara lembaga pendidikan, dunia perbankan, dan masyarakat desa dalam memperkuat sektor pertanian. Melalui pengenalan varietas unggul baru dan teknologi budi daya yang adaptif serta ramah lingkungan, kegiatan ini memberi solusi nyata atas tantangan produktivitas padi nasional.
Keterlibatan Badan Usaha Milik Desa dan penguatan sektor hilir melalui RMU memperluas dampak program, menciptakan rantai nilai yang terintegrasi dari sawah hingga penggilingan. Hal ini berpotensi mendorong peningkatan pendapatan petani secara signifikan.
Dengan dukungan pemerintah daerah dan pendampingan berkelanjutan, model ini dapat menjadi percontohan nasional dalam pengembangan pertanian berbasis inovasi, kemitraan, dan pemberdayaan masyarakat desa.(*)










