Jakarta, EKOIN.CO – Semarak Hari Kemerdekaan Indonesia mulai terasa di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia pada Selasa sore (5/8/2025) di Blok A Tanah Abang, para pedagang baju adat dan pernak-pernik Agustusan mengakui adanya peningkatan permintaan dari pelanggan. Meskipun situasi di lokasi terlihat cukup sepi, pesanan yang masuk justru meningkat, terutama melalui jalur daring.
Lunna, seorang pedagang baju adat, menjelaskan bahwa pesanan mulai banyak berdatangan, terutama dari pelanggan yang akan menyewakan kembali baju-baju adat tersebut. “Tanggal segini sudah mulai banyak yang pesan baju adat ya menjelang 17-an, ya masih berapa hari lagi sih,” kata Lunna saat ditemui. Ia juga menambahkan bahwa meskipun pembeli yang datang langsung tidak terlalu banyak, pesanan daring justru melonjak. “Kalau yang datang langsung sih ada, memang tidak banyak, tapi yang pesan online banyak, terutama langganan kami yang biasanya buat disewa-sewa, apalagi 17-an kan, biasanya yang sewa baju adat ramai,” tambahnya.
Lunna juga menyebutkan bahwa kondisi penjualan secara keseluruhan saat ini lebih baik. Hal ini berkat adanya kebijakan penggunaan baju adat di sekolah-sekolah dan perusahaan yang mulai menerapkannya. “Kalau kondisi penjualan nanti saat 17-an sudah selesai, sebenarnya tidak sepi-sepi banget ya, karena kan sekarang sekolah tidak jarang pakai baju adat, juga dari perusahaan mulai menerapkan kebijakan memakai baju adat, jadi ya hitungannya stabil sih, paling kenaikannya ya 10%-20%,” bebernya.
Senada dengan Lunna, Aisyah, pedagang baju adat lainnya, turut mengungkapkan adanya peningkatan permintaan baju adat menjelang perayaan 17 Agustus. “Iya, mulai ada peningkatan permintaan baju adat, mungkin dari pihak penyewa baju adat yang ingin pesan ke kami,” kata Aisyah. Dibandingkan tahun lalu, ia menilai penjualan masih relatif stabil, namun ia berharap permintaan akan semakin ramai saat mendekati hari H.
Sementara itu, di lapak pedagang bendera merah putih, permintaan juga tetap stabil. Yadi, salah satu pedagang bendera, mengatakan, “Yang cari bendera masih cukup banyak ya, termasuk pernak-pernik lainnya seperti bendera kecil, umbul-umbul, baju merah-putih, dan lain-lain.” Ia juga menyebutkan banyak pembeli yang mencari bambu untuk memasang bendera dan umbul-umbul, meskipun pasokannya terbatas dan harganya mahal. “Banyak juga yang cari bambu untuk bendera sama umbul-umbul, cuma lagi mahal bambu, jadi kami jualnya ga banyak,” ungkapnya.
Yadi mengakui bahwa penjualannya cenderung stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Ia bahkan sempat mendapat pesanan dalam jumlah besar, dengan pendapatan mencapai Rp1,2 miliar. Senada dengan itu, Romi, pedagang lain, mengungkapkan kondisi penjualannya cukup baik, dengan penjualan pakaian anak-anak bertema 17-an menjadi yang paling ramai.










