EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Beranda EKOBIS

Pertumbuhan Ekonomi 2025 Diperiksa, Banyak Data Janggal

Celios nilai data BPS janggal, tak cerminkan realita. PMI manufaktur turun, tapi industri diklaim tumbuh.

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
6 Agustus 2025
dalam EKOBIS, EKONOMI
0
A A
0
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Diperiksa, Banyak Data Janggal
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, EKOIN.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Semester I tahun 2025 tercatat sebesar 4,99 persen secara tahunan. Capaian ini menandakan perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,08 persen.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, menyampaikan dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (6/8/2025), bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2025 mencapai 5,12 persen. Namun, capaian ini tidak cukup mendongkrak rata-rata pertumbuhan semester, karena pertumbuhan kuartal I-2025 hanya sebesar 4,87 persen.

Edy menjelaskan bahwa angka kumulatif pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan nilai tambah dari dua kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Metode ini disebut cumulative to cumulative (c to c) dalam penghitungan statistik.

Ia menambahkan, meskipun pertumbuhan kuartal II lebih tinggi dari kuartal I, secara keseluruhan belum cukup untuk mendorong pertumbuhan Semester I menembus angka di atas 5 persen. Hal ini disebabkan oleh lemahnya kinerja ekonomi pada kuartal I yang menjadi beban akumulatif.

Berita Menarik Pilihan

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

Menurut Edy, nilai tambah dari aktivitas ekonomi selama kuartal I dan II digabungkan dan dibandingkan dengan nilai tambah pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hasilnya adalah pertumbuhan ekonomi Semester I 2025 sebesar 4,99 persen.

Pertumbuhan Industri Dinilai Janggal oleh Celios

Namun, data yang dirilis oleh BPS ini mendapat sorotan dari kalangan pengamat ekonomi. Direktur Eksekutif Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menilai bahwa terdapat sejumlah kejanggalan dalam data tersebut. Ia menyatakan bahwa data BPS tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi ekonomi riil.

Dalam wawancaranya dengan KONTAN, Bhima menyebut bahwa salah satu kejanggalan terletak pada data pertumbuhan industri pengolahan. Ia membandingkan data BPS dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang justru menunjukkan tren kontraksi sepanjang kuartal II-2025.

S&P Global mencatat bahwa PMI Manufaktur Indonesia pada April berada di angka 46,7, sedikit meningkat pada Mei menjadi 47,4, dan kembali melemah pada Juni ke angka 46,9. Angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi aktivitas manufaktur.

Sementara itu, BPS melaporkan bahwa industri pengolahan menyumbang kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025, yakni sebesar 18,67 persen, dengan pertumbuhan tahunan 5,68 persen. Angka ini dinilai tidak sinkron dengan data PMI yang menurun.

Bhima mempertanyakan, “Akhir Juni 2025, PMI Manufaktur turun dari 47,4 menjadi 46,9. Jadi penjelasannya apa? Bagaimana mungkin terjadi pemutusan hubungan kerja massal di sektor padat karya, efisiensi industri, dan penghentian produksi di smelter nikel, tetapi pertumbuhan industri malah naik?”

Konsumsi Rumah Tangga Juga Diragukan

Selain data industri, Bhima turut menyoroti data konsumsi rumah tangga. BPS menyebut konsumsi rumah tangga menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran, namun Bhima meragukan validitas klaim ini.

Menurutnya, daya beli masyarakat pada Semester I 2025 masih terbatas akibat tekanan inflasi dan stagnasi pendapatan. Hal ini membuat konsumsi rumah tangga sulit meningkat signifikan sebagaimana diklaim BPS dalam laporan statistiknya.

Bhima menyampaikan kekhawatiran bahwa disparitas antara data BPS dan kondisi riil dapat menyesatkan pengambilan kebijakan ekonomi ke depan. Ia meminta agar metode penghitungan pertumbuhan ekonomi dikaji ulang dengan lebih transparan.

Ia juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara data BPS dan indikator lainnya seperti PMI, indeks daya beli, serta data ketenagakerjaan. Tujuannya agar gambaran ekonomi yang disampaikan kepada publik benar-benar akurat.

Dalam hal ini, Bhima menyarankan pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam menafsirkan data statistik dan mempertimbangkan masukan dari lembaga independen dan sektor swasta untuk menghindari bias.

perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Semester I 2025 menjadi perhatian penting karena tidak hanya menyangkut performa ekonomi, tetapi juga kredibilitas data yang digunakan untuk pengambilan kebijakan.

Kondisi ini menunjukkan bahwa penguatan koordinasi antara lembaga statistik dan pemangku kepentingan lainnya diperlukan agar informasi yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan faktual.

Dalam jangka pendek, peningkatan transparansi dalam penyusunan dan publikasi data statistik dapat membangun kepercayaan publik dan investor terhadap perekonomian nasional.

Selain itu, reformasi dalam metodologi penghitungan, validasi silang dengan indikator lapangan, dan pelibatan akademisi dapat memperkuat akurasi data ekonomi yang dirilis resmi.

Pemerintah juga didorong untuk mengevaluasi kebijakan ekonomi berdasarkan dinamika riil, bukan hanya berdasarkan data makro semata, agar pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan dapat terwujud.(*)

Tags: BPSCeliosindustri pengolahankonsumsi rumah tanggapertumbuhan ekonomiPMI Manufaktur
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

oleh Agus DJ
14 Oktober 2025
0
72

Jakarta, EKOIN.CO - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menegaskan komitmen kuatnya dalam upaya membangun ekosistem Islam yang kokoh...

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

oleh Agus DJ
14 Desember 2025
0
59

Jakarta, EKOIN.CO - Tahun 2025 menjadi momen ketika emas seolah menjadi primadona investasi bagi masyarakat luas di Indonesia. Kenaikan signifikan...

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

oleh Akmal Solihannoer
14 Desember 2025
0
26

Jakarta,  EKOIN.CO — Pemerintah akhirnya memutuskan percepatan pencairan kompensasi BBM dan listrik yang selama ini menjadi polemik antara Kementerian Keuangan...

Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

oleh Akmal Solihannoer
11 Oktober 2025
0
47

Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah memastikan utang pusat sebesar Rp 9.138,05 triliun per Juni 2025 masih dalam batas aman. Menteri Keuangan...

Rekomendasi Untuk Anda

Sidang Korupsi Tom Lembong Ditunda, Terdakwa Sakit Demam Tinggi

Sidang Korupsi Tom Lembong Ditunda, Terdakwa Sakit Demam Tinggi

22 Mei 2025
42
Kolaborasi BNI dan Jamkrindo Perkuat UMKM

Kolaborasi BNI dan Jamkrindo Perkuat UMKM

30 Agustus 2025
5
Mengulas Perbedaan Emas dan Bitcoin, dari Stabilitas hingga Volatilitas

Mengulas Perbedaan Emas dan Bitcoin, dari Stabilitas hingga Volatilitas

12 Agustus 2025
6
Meta Latih AI Pakai Data Pengguna FB dan IG, Picu Isu Privasi

Meta Latih AI Pakai Data Pengguna FB dan IG, Picu Isu Privasi

16 April 2025
11
Kemenpora Matangkan Persiapan SEA Games 2025 Thailand

Kemenpora Matangkan Persiapan SEA Games 2025 Thailand

27 September 2025
7

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Go to mobile version