Jakarta, EKOIN.CO – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis analisis resmi terkait gempa bumi berkekuatan magnitudo M 4,7 yang terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Hasil analisis ini mengonfirmasi bahwa aktivitas Sesar Baribis menjadi pemicu utama gempa.
Dikutip dari situs resmi PVMBG Kementerian ESDM, lokasi pusat gempa berada di darat. Adapun morfologi wilayah terdekat didominasi oleh dataran, berombak, bergelombang, hingga pegunungan. Sementara itu, susunan batuan di wilayah ini mencakup batuan sedimen berumur Tersier, batuan gunung api berumur Kuarter, serta endapan aluvium berumur Resen. Batuan yang telah lapuk atau sedimen permukaan memiliki potensi untuk memperkuat guncangan.
Berdasarkan data tapak lokal (Vs30), area terdekat dengan pusat gempa diklasifikasikan ke dalam kelas tanah C (Tanah Sangat Padat dan Batuan Lunak), kelas tanah D (Tanah Sedang), dan kelas tanah E (Tanah Lunak). Keberadaan kelas tanah yang lebih lunak ini mengindikasikan bahwa guncangan gempa bumi di area tersebut dapat terasa lebih intens. Lebih lanjut, analisis parameter sumber gempa bumi menunjukkan bahwa pergerakan gempa ini diakibatkan oleh sesar naik pada zona Sesar Baribis.
Hingga laporan ini disusun, belum ada informasi mengenai kerusakan bangunan ataupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Guncangan gempa bumi dirasakan dengan intensitas III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity) di Bekasi, dan III MMI di Purwakarta, Jakarta, Depok, Cikarang, dan Bandung. Meskipun guncangan terasa hingga ke beberapa kota, gempa ini tidak memicu tsunami karena lokasinya yang berpusat di darat.
“Analisis parameter sumber gempa bumi menunjukkan bahwa gempa ini diakibatkan oleh sesar naik pada zona Sesar Baribis,” demikian pernyataan yang dikutip dari situs resmi PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM pada Kamis (21/8/2025).










