Teheran, EKOIN.CO – Gencatan senjata antara Iran dan Israel diberlakukan pada Selasa, 24 Juni 2025, setelah dua belas hari bentrokan militer yang menewaskan ratusan orang dan menyebabkan ribuan lainnya terluka. Pengumuman ini datang setelah upaya mediasi intensif dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Kesepakatan Damai Mulai Berlaku
Pagi hari waktu Teheran, Presiden Trump mengumumkan bahwa kesepakatan gencatan senjata “total dan menyeluruh” telah dicapai antara kedua pihak. Iran bersedia menghentikan serangan dengan syarat bahwa Israel juga menghentikan seluruh aksi militernya sebelum pukul 04.00 waktu setempat.
Gempuran Masih Terjadi
Meski kesepakatan telah diumumkan, militer Israel mengklaim Iran masih melancarkan serangan roket ke wilayah mereka. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memerintahkan respons balik terhadap pelanggaran tersebut.
Korban dan Dampak Serangan
Iran melaporkan setidaknya 610 korban jiwa dan lebih dari 3.000 orang terluka akibat serangan dari Israel dan Amerika Serikat. Israel sendiri mencatat sebanyak 28 orang tewas, termasuk warga sipil di Beersheba yang menjadi target serangan rudal Iran.
Rudal Menghantam Beersheba
Beberapa jam sebelum gencatan resmi berlaku, sekitar dua puluh rudal mendarat di Beersheba. Serangan ini menewaskan hingga lima warga dan melukai dua puluh lainnya. Insiden ini menimbulkan tuduhan pelanggaran gencatan dari pihak Israel.
Serangan AS ke Fasilitas Nuklir
Militer AS melancarkan serangan ke situs nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan pada 22 Juni. Penggunaan bom penghancur bunker dilaporkan hanya menunda pengembangan program nuklir Iran selama beberapa bulan.
Penilaian Badan Intelijen
Laporan dari intelijen AS menyebutkan bahwa Iran sempat memindahkan sebagian besar material penting sebelum serangan berlangsung. Akibatnya, sebagian besar uranium dan sentrifugal masih selamat.
Tanggapan Gedung Putih
Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh Gedung Putih. Mereka menilai operasi militer yang dipimpin AS telah mencapai tujuan dan menyangkal laporan dari badan intelijen.
Reaksi dari Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa serangan yang berlangsung selama hampir dua minggu telah mencetak “kemenangan besar” dengan berhasil menetralkan ancaman dari program nuklir Iran.
Dorongan Diplomasi Global
PBB dan beberapa negara Eropa menyerukan agar proses diplomasi dilanjutkan. Mereka menekankan pentingnya keterlibatan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan memperingatkan kemungkinan kembalinya sanksi PBB jika Iran tidak menunjukkan sikap kooperatif.
Reaksi Pasar Dunia
Berita tentang gencatan senjata memicu penurunan harga emas dan minyak dunia, karena risiko geopolitik di Timur Tengah dinilai mulai mereda.
Keadaan Masih Rentan
Meski perjanjian damai telah mulai berlaku, masih terjadi pelanggaran dari kedua belah pihak. Iran menegaskan tak akan melakukan pembicaraan nuklir selama serangan dari Israel masih berlangsung
Posisi Israel
Pihak Israel menyatakan kesiapannya untuk kembali menyerang jika situasi tidak membaik, termasuk terhadap Hamas yang dituduh sebagai sekutu Iran dalam konflik tersebut.
Latar Belakang Konflik
Konflik ini bermula sejak 13 Juni 2025, saat Israel mulai menggempur sejumlah fasilitas militer dan nuklir Iran. Termasuk di antaranya penahanan terhadap ilmuwan nuklir Iran serta penghancuran sistem pertahanan rudal mereka.
Balasan Iran
Iran merespons dengan serangan rudal yang menyasar berbagai wilayah di Israel. Beberapa proyektil berhasil menembus sistem pertahanan Iron Dome dan menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur publik.
Rumah Sakit Jadi Target
Salah satu serangan Iran pada 19 Juni menghantam Soroka Medical Center. Ledakan tersebut menyebabkan kerusakan besar dan melukai sekitar 50 orang. Pihak Israel menyebut ini sebagai pelanggaran hukum perang, sementara Iran membantah menargetkan fasilitas sipil.
Sikap Amerika Serikat
Presiden Trump menegaskan tidak akan memberi dukungan pada tindakan sepihak Israel yang melanggar kesepakatan damai. Ia berharap perjanjian ini menjadi awal dari proses diplomatik mengenai nuklir Iran.
Ketidakjelasan Proses Lanjutan
Hingga kini belum jelas bagaimana isi lengkap kesepakatan tersebut dan apakah Iran bersedia kembali ke meja perundingan. Peran AS dan PBB sangat dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan perdamaian.
Pemerintah dunia perlu memastikan isi kesepakatan diumumkan secara terbuka agar pelanggaran dapat dihindari. Langkah ini penting guna membangun rasa saling percaya antara kedua belah pihak.
Negosiasi diplomatik perlu segera dimulai dengan mediasi negara ketiga atau organisasi internasional untuk membahas program nuklir secara transparan. Tanpa itu, risiko konflik ulang sangat tinggi.
Pengawasan ketat terhadap situs nuklir Iran melalui IAEA harus dipulihkan. Laporan rutin harus diberikan untuk memastikan tidak ada pelanggaran terhadap kesepakatan internasional.
Kawasan yang terdampak konflik harus mendapatkan perhatian utama, baik dari segi perbaikan infrastruktur maupun pemulihan psikologis warga sipil yang terdampak serangan.
Bantuan kemanusiaan yang netral dan cepat sangat diperlukan, khususnya di wilayah padat penduduk yang menjadi sasaran rudal dan bom selama dua minggu terakhir.
Meskipun gencatan senjata berhasil dicapai dengan dukungan AS, berbagai laporan pelanggaran menandakan bahwa kesepakatan ini belum stabil sepenuhnya. Tantangan ke depan adalah mengawal implementasi dari perjanjian ini.
Keterlibatan aktif semua pihak sangat penting, terutama dalam membangun kerangka diplomatik baru yang mampu mengatasi ketegangan berkepanjangan antara Iran dan Israel.
Konflik yang telah menelan ratusan korban jiwa ini meninggalkan luka mendalam, baik secara sosial maupun ekonomi. Pemulihan akan memerlukan upaya bersama yang melibatkan banyak negara.
Konsistensi dari masing-masing pihak dalam menghormati kesepakatan harus dijaga agar tidak terjadi eskalasi ulang yang berujung pada korban baru.
Perdamaian sejati hanya dapat terwujud jika komunikasi antarnegara berlangsung jujur dan terbuka, serta didukung oleh masyarakat internasional secara aktif. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










