Jakarta, EKOIN.CO – Penyakit kulit kronis sering kali menimbulkan gejala yang sulit dihilangkan sepenuhnya dan dapat berulang. Salah satu yang paling umum adalah psoriasis, eksim (dermatitis atopik), dan infeksi jamur yang akrab di kalangan masyarakat.
Psoriasis merupakan penyakit autoimun kulit yang bersifat kronis dan tidak menular. Ketika gejala muncul, peradangan mempercepat siklus pertumbuhan sel kulit—dari semula 28–30 hari menjadi hanya 3–5 hari. Hal ini menyebabkan penumpukan sel mati, menciptakan bercak merah bersisik tebal
Prevalensi psoriasis di Indonesia cukup mencolok, yakni mencapai sekitar 2,5% dari populasi. Angka ini menunjukkan bahwa ratusan ribu hingga jutaan orang mengidap kondisi ini
Penyebab & Pemicu Munculnya Gejala
Menurut dr. Inneke Halim, Sp.KK dari Bethsaida Hospital, meski belum ada obat yang dapat menyembuhkan psoriasis sepenuhnya, gejalanya bisa dikendalikan melalui perawatan tepat Pemicu serangan bisa berasal dari faktor genetik dan lingkungan, seperti stres, cedera kulit, infeksi, serta penggunaan obat tertentu
Sementara itu, dermatitis atopik atau eksim juga tergolong penyakit kulit kronis yang rentan kambuh, terutama pada bayi dan anak-anak. Penyebab pastinya belum diketahui, namun faktor genetik dan lingkungan memiliki peran besar Gejala umumnya berupa kulit gatal parah, kering, pecah-pecah, bersisik, hingga menghitam akibat iritasi yang berulang
Selain itu, infeksi jamur kulit juga menempati persentase tinggi. Data Kemenkes 2023 mencatat sekitar 40 juta warga Indonesia pernah terkena infeksi jamur kulit PT Kalbe Farma bersama Ikatan Dokter Indonesia bahkan meluncurkan program SIGAP untuk meningkatkan deteksi dini dan penanganannya
Diagnosis dan Metode Penanganan
Penanganan psoriasis meliputi berbagai metode, antara lain krim topikal (kortikosteroid, analog vitamin D), obat oral seperti metotreksat, terapi injeksi (misalnya etanercept), serta fototerapi ultraviolet (UVB/UVA) Tujuannya adalah menekan peradangan dan memperlambat pertumbuhan sel kulit.
Untuk eksim atopik, metode penanganannya fokus pada menjaga kelembapan kulit dan menghindari pemicu alergi. Meski tidak bisa disembuhkan, gejalanya dapat dikontrol dengan perawatan rutin
Pada infeksi jamur, pengobatan dilakukan dengan salep antijamur dan konsultasi medis secara tepat dosis. Program SIGAP Kalpanax, misalnya, mengedukasi masyarakat serta menyediakan layanan cek kulit menggunakan teknologi AI di 20 kota besar di Indonesia sejak awal 2025
Paparan polusi dan sinar UV juga turut memperburuk kondisi kulit. Dokter Prasetyadi Mawardi dari RSUD Dr. Moewardi menyatakan bahwa polutan bisa mempercepat penuaan dini dan bahkan meningkatkan risiko kanker kulit yang minim tentang kesehatan kulit menjadi salah satu penyebab utama tingginya prevalensi penyakit kulit di Indonesia. Meski ada klinik seperti ERHA Ultimate yang menawarkan solusi lengkap, akses dan edukasi yang lebih luas masih dibutuhkan
Sebagai pelengkap, dermatolog menyarankan agar penderita menerapkan manajemen stres, menghindari rokok dan alkohol, konsumsi makanan bergizi tinggi antioksidan serta vitamin D, dan melakukan kontrol rutin ke dokter kulit
Kunci utama adalah kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan berkelanjutan agar kondisi tidak memburuk dan kualitas hidup tetap terjaga.
Kesimpulan dan saran:
Pahami bahwa penyakit kulit kronis seperti psoriasis, eksim, dan infeksi jamur tidak dapat disembuhkan total, namun gejalanya dapat dikendalikan dengan perawatan konsisten.
Kenali pemicu tiap individu—stress, lingkungan, alergi—untuk mencegah kambuh.
Rutin periksakan kondisi ke dokter spesialis kulit guna mendapatkan diagnosis tepat dan pengobatan sesuai.
Terapkan gaya hidup sehat: lindungi kulit dari polusi dan sinar UV, konsumsi makanan bergizi, serta kelola stres dengan baik.
Edukasi diri dan lingkungan sangat penting agar masyarakat lebih peka terhadap gejala awal dan tidak menunda pengobatan.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










