Kepulauan Seribu EKOIN.CO – Sebanyak 27 petugas gabungan yang terdiri dari personel Unit Kerja Teknis (UKT) 2 Kepulauan Seribu dan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), melaksanakan perbaikan jalan di RT 02/02, Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, pada Senin hingga Selasa, 7–8 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan respons atas keluhan warga mengenai kondisi jalan yang rusak dan membahayakan.
Lurah Pulau Harapan, Muhammad Yusuf, mengatakan perbaikan dilakukan menyusul banyaknya aduan masyarakat mengenai paving blok yang rusak dan jalan berlubang. Menurutnya, kerusakan tersebut diperparah oleh cuaca ekstrem dan pasang air laut yang menerobos kawasan permukiman.
Jalan Diperbaiki Sepanjang 15 Meter
Menurut Muhammad Yusuf, proses perbaikan dimulai dengan pembongkaran paving blok yang telah hancur. Setelah itu, dilakukan penambahan pasir sebagai dasar yang baru sebelum pemasangan ulang paving blok. Jalan yang diperbaiki memiliki panjang 15 meter dan lebar 3 meter.
“Perbaikan ini telah dimulai sejak Senin, 7 Juli, dan kami targetkan rampung pada Selasa, 8 Juli 2025,” jelasnya saat diwawancarai di lokasi kegiatan.
Ia menambahkan bahwa perbaikan ini juga menjadi langkah preventif agar akses warga tidak terganggu dan mengurangi risiko kecelakaan saat melintas di jalan tersebut.
Selain perbaikan fisik, Yusuf juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut menjaga infrastruktur yang telah diperbaiki, agar dapat bertahan lebih lama dan tidak cepat rusak kembali.
“Kami juga mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kondisi jalan agar bisa awet terus. Jadi kita saling jaga, kami pun akan terus memonitor jalan yang memang harus dilakukan perbaikan,” tegasnya.
Respons Positif dari Warga Setempat
Tanggapan positif pun datang dari warga setempat. Mustafa, salah seorang warga RW 02 Pulau Harapan yang berusia 50 tahun, menyampaikan rasa terima kasihnya atas cepatnya tanggapan petugas terhadap kondisi jalan.
Ia mengaku merasa lebih tenang dan nyaman setelah jalan tersebut diperbaiki, terlebih saat membawa barang hasil tangkapan laut yang berat dan rawan menyebabkan kecelakaan.
“Tentu kami merasa senang dan tidak khawatir lagi. Mudah-mudahan awet dan kita sebagai pengguna jalan semakin nyaman,” ujar Mustafa.
Pekerjaan yang dilakukan secara gotong royong tersebut juga menjadi bukti kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Tidak hanya petugas UKT dan PPSU, warga sekitar juga tampak turut membantu dalam membersihkan area sekitar jalan yang sedang diperbaiki. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial antarwarga.
Perbaikan jalan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah daerah untuk memastikan aksesibilitas yang memadai bagi masyarakat kepulauan, khususnya di wilayah terpencil seperti Pulau Harapan.
Kondisi geografis Kepulauan Seribu yang sering kali terdampak pasang air laut memang membuat infrastruktur jalan lebih cepat rusak dibandingkan kawasan daratan.
Dengan demikian, program pemeliharaan jalan di wilayah ini menjadi sangat penting untuk menjamin kelancaran aktivitas warga sehari-hari, terutama yang bergantung pada hasil laut.
Pemerintah kelurahan juga berkomitmen untuk menindaklanjuti aduan serupa di titik-titik lain yang mengalami kerusakan, setelah pendataan dan pengecekan lapangan dilakukan.
Diharapkan, sinergi antara warga dan pemerintah seperti yang terjadi di Pulau Harapan dapat dijadikan contoh bagi wilayah lain di Kepulauan Seribu.
Kegiatan perbaikan ini juga mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga infrastruktur secara bersama-sama agar anggaran tidak habis hanya untuk perbaikan berulang.
Secara umum, perbaikan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya pemeliharaan lingkungan tempat tinggal.
Langkah cepat perbaikan jalan rusak di Pulau Harapan menunjukkan respons pemerintah yang sigap terhadap kebutuhan masyarakat. Keaktifan warga dalam melapor juga menjadi bagian penting dari keberhasilan program ini.
Kebersamaan antara aparat dan masyarakat sangat menentukan keberlangsungan fasilitas umum, apalagi di wilayah dengan tantangan geografis seperti Kepulauan Seribu. Jika komunikasi dan koordinasi terus dijaga, maka perbaikan infrastruktur dapat berlangsung efektif dan efisien.
Ke depan, diperlukan mekanisme pemantauan berkala terhadap kondisi jalan serta penguatan edukasi kepada warga agar tetap menjaga infrastruktur yang telah dibangun. Selain itu, kesiapsiagaan terhadap cuaca ekstrem dan pasang air laut juga harus menjadi bagian dari strategi pemeliharaan.
Dengan upaya kolektif yang berkelanjutan, diharapkan kualitas infrastruktur jalan di Pulau Harapan dan kawasan Kepulauan Seribu pada umumnya dapat semakin membaik dan tahan terhadap gangguan alam.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










