EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Beranda Entertainment

Lima YouTuber Ketahuan Settingan, Ini Faktanya

Lima YouTuber viral terbukti membuat konten settingan. Publik diimbau waspada dan tingkatkan literasi digital.

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
9 Juli 2025
dalam Entertainment, HIBURAN
0
A A
0
Lima YouTuber Ketahuan Settingan, Ini Faktanya
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta EKOIN.CO – Lima YouTuber dengan jutaan pengikut diketahui membuat konten palsu dan settingan demi mengejar popularitas. Fenomena ini menjadi sorotan setelah channel Daftar Populer merilis video berjudul “Viral Tapi Bohong!” yang menyoroti kebohongan para influencer di platform YouTube yang kini memiliki 2,56 miliar pengguna.

Video tersebut mengungkap sejumlah nama YouTuber yang terlibat dalam berbagai kontroversi. Mereka dianggap telah memanipulasi informasi, menyebarkan kebencian, hingga mengeksploitasi anak untuk meraih perhatian publik. Konten mereka tidak hanya menimbulkan keresahan, tetapi juga berdampak negatif terhadap literasi digital masyarakat.

Fark Vikernes dan Andrew Tate Diblokir karena Konten Ekstrem

Salah satu kasus paling menonjol adalah akun milik Fark Vikernes. Ia diketahui menyebarkan ideologi Nazi dan konten kebencian melalui kanal YouTube miliknya. Pihak YouTube langsung bertindak dengan menutup akun tersebut karena dianggap melanggar kebijakan platform.

Kasus lainnya datang dari Andrew Tate. Mantan kickboxer ini dikenal dengan pernyataan kontroversial yang seksis dan merendahkan perempuan. Dampak dari pernyataannya bahkan disebut memengaruhi pemikiran anak-anak di tingkat sekolah dasar. Akibatnya, akun Andrew Tate diblokir oleh YouTube.

Berita Menarik Pilihan

MICE Dorong Pertumbuhan dan Pariwisata Berkelanjutan

Ekspor 3 Juta Unit Mobil Produksi Nasional Membuka Pasar

Konten Sensitif hingga Ejekan Budaya Jadi Masalah

YouTuber asal Palestina, Nas Daily, juga masuk dalam daftar. Ia dikecam karena kontennya yang dianggap merendahkan budaya lokal di sejumlah negara. Akibat dari ucapannya, beberapa negara melarangnya untuk masuk ke wilayah mereka karena dianggap tidak menghormati nilai-nilai lokal.

YouTuber Korea Selatan, Sunny Dahye, turut menjadi sorotan karena diduga berbohong mengenai praktik ibadah Ramadan. Ia juga sempat menyebut penontonnya dari Indonesia dengan sebutan kasar, menyindir sebagai bodoh dan miskin. Pernyataan ini memicu gelombang kritik dari warganet Indonesia.

Nama artis Indonesia Baim Wong tak luput dari daftar. Kontennya yang berisi prank kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta eksploitasi anak menuai kritik keras dari publik. Meskipun sudah beberapa kali mengklarifikasi, namun citra Baim sebagai kreator konten terus menjadi sorotan negatif.

Channel Daftar Populer menyampaikan bahwa publik perlu lebih waspada dan kritis dalam mengonsumsi konten dari para influencer. Tidak semua konten yang viral adalah kebenaran. Banyak dari konten tersebut yang telah direkayasa demi menarik perhatian dan menghasilkan uang.

Dalam video itu juga dijelaskan bahwa konten settingan kini semakin sulit dibedakan dengan kejadian nyata. Hal ini membuat pengguna media sosial mudah terperdaya oleh narasi palsu yang dirancang secara profesional.

Platform YouTube sebagai media digital besar di dunia memiliki tanggung jawab untuk menyaring konten yang ditayangkan. Namun, peran utama tetap berada di tangan pengguna untuk menilai dan memfilter informasi secara mandiri.

Literasi digital menjadi isu penting yang muncul dalam laporan ini. Masyarakat diimbau untuk tidak langsung mempercayai setiap tayangan, meskipun berasal dari figur terkenal atau viral. Kritis dan bijak menjadi kunci dalam berselancar di dunia maya.

Kontroversi yang muncul dari lima YouTuber tersebut membuktikan bahwa popularitas di dunia digital tidak selalu berbanding lurus dengan etika dan kebenaran. Oleh karena itu, penonton diminta untuk tidak sekadar menjadi penikmat, tetapi juga pengamat yang aktif.

Tayangan yang bersifat ofensif, provokatif, dan menyesatkan bukan hanya merusak moral publik, namun juga bisa membawa dampak hukum. Sejumlah negara telah mengambil langkah tegas terhadap YouTuber yang melanggar batas etika dan hukum.

Dengan semakin berkembangnya teknologi penyuntingan dan manipulasi digital, para pembuat konten kini lebih leluasa menciptakan skenario palsu. Hal ini menuntut kecerdasan digital agar masyarakat tidak menjadi korban informasi yang menyesatkan.

Netizen memiliki kekuatan untuk mengontrol arah konten melalui kritik, laporan, dan kampanye sosial. Ketika publik bersatu menolak konten tidak etis, maka platform pun terdorong untuk mengambil langkah tegas.

Sikap kritis terhadap YouTuber terkenal bukan berarti membenci, namun bentuk kepedulian terhadap kualitas informasi publik. Banyak anak muda yang menjadikan mereka sebagai panutan, sehingga konten yang disajikan harus memberi contoh yang baik.

Laporan ini menjadi pengingat bahwa dunia maya tidak sepenuhnya transparan. Banyak yang tampil seolah nyata, namun sebenarnya telah disunting dan direkayasa untuk kepentingan pribadi.

Fenomena ini juga menunjukkan betapa besar pengaruh media sosial terhadap pola pikir dan perilaku masyarakat, terutama generasi muda yang lebih rentan terhadap informasi manipulatif.

Oleh karena itu, pemerintah dan pihak terkait diharapkan memperkuat edukasi media digital, terutama melalui sekolah dan lembaga pendidikan nonformal. Ini penting untuk membentuk generasi yang cerdas digital dan tidak mudah tertipu.

Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap konten yang viral di media sosial. Tidak semua video yang banyak ditonton memiliki nilai kebenaran atau edukasi. Mengedepankan akal sehat dan verifikasi informasi menjadi langkah awal untuk menghindari manipulasi digital.

Penting untuk mengembangkan budaya literasi digital sejak dini. Pendidikan formal dan informal harus memasukkan materi tentang etika bermedia sosial, termasuk cara mengenali hoaks, konten settingan, dan ujaran kebencian.

Peran orang tua, guru, dan komunitas sangat besar dalam membimbing anak-anak agar tidak terpapar konten negatif dari YouTube atau media sosial lainnya. Pengawasan dan diskusi terbuka sangat dibutuhkan dalam mendampingi konsumsi digital anak.

Platform media sosial seperti YouTube harus memperketat kebijakan moderasi konten, termasuk mengenakan sanksi lebih tegas kepada kreator yang terbukti menyebarkan kebohongan atau merusak moral publik. Transparansi dalam menindak pelanggaran juga perlu ditingkatkan.

Kesadaran kolektif dari pengguna internet menjadi benteng utama dalam menghadapi konten yang manipulatif. Menjadi pengguna yang cerdas, selektif, dan bertanggung jawab akan membantu menciptakan ekosistem digital yang sehat dan mendidik.(*)

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v


 

Tags: konten palsuliterasi digitalmanipulasi informasisettinganViralYouTuber
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

MICE Dorong Pertumbuhan dan Pariwisata Berkelanjutan

MICE Dorong Pertumbuhan dan Pariwisata Berkelanjutan

oleh Agus DJ
10 Oktober 2025
0
6

Tangerang EKOIN.CO - Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kebijakan dan kolaborasi lintas sektor guna membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan yang tangguh,...

Ekspor 3 Juta Unit Mobil Produksi Nasional Membuka Pasar

Ekspor 3 Juta Unit Mobil Produksi Nasional Membuka Pasar

oleh Agus DJ
10 Oktober 2025
0
11

Karawang EKOIN.CO - Pasar otomotif global memperlihatkan ketahanan yang solid dan tren pertumbuhan yang berkelanjutan. Pada tahun 2024, total penjualan...

Ben Bowman Hadirkan “Michael – The Magic of Michael Jackson” di Jakarta, April 2026 Tribute Show dari West End Inggris, Pertama Kali di Asia Tenggara

Ben Bowman Hadirkan “Michael – The Magic of Michael Jackson” di Jakarta, April 2026 Tribute Show dari West End Inggris, Pertama Kali di Asia Tenggara

oleh Maykal
10 Oktober 2025
0
16

Jakarta, 10 Oktober 2025 — Para penggemar Michael Jackson di Indonesia bersiaplah menyambut pengalaman konser spektakuler! Enjoy Live Experience dengan...

Klarifikasi Ashanty: Bongkar Kronologi Dugaan Penggelapan Uang oleh Mantan Karyawan, Sempat Curiga pada Suami

Klarifikasi Ashanty: Bongkar Kronologi Dugaan Penggelapan Uang oleh Mantan Karyawan, Sempat Curiga pada Suami

oleh Maykal
9 Oktober 2025
0
17

JAKARTA, EKOIN- CO  — Penyanyi dan pengusaha Ashanty akhirnya angkat bicara terkait kasus dugaan penggelapan dana perusahaan yang melibatkan mantan...

Rekomendasi Untuk Anda

Minola Sembayang dan Ari Bias Tegaskan: Hakim Tidak Langgar Etik, Ini Soal Pembuktian Hukum dan Keadilan Compuser Lagu

Minola Sembayang dan Ari Bias Tegaskan: Hakim Tidak Langgar Etik, Ini Soal Pembuktian Hukum dan Keadilan Compuser Lagu

24 Juni 2025
11
Masjid Award 2025: Dorong Masjid Ramah dan Inklusif

Masjid Award 2025: Dorong Masjid Ramah dan Inklusif

2 Juli 2025
12
Pemko Bekasi Tanam Kabel Optik Perusak Wajah Kota

Pemko Bekasi Tanam Kabel Optik Perusak Wajah Kota

22 Mei 2025
24
Pariwisata Indonesia Kian Mendunia Lewat Diplomasi dan Kerja Sama

Pariwisata Indonesia Kian Mendunia Lewat Diplomasi dan Kerja Sama

18 Juni 2025
10
Prabowo Tegaskan Mafia Beras Harus Ditindak

Prabowo Tegaskan Mafia Beras Harus Ditindak

17 Agustus 2025
7

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Go to mobile version