EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda BERANDA

Gagal Gencatan Senjata, Israel Ingin Kuasai Sebagian Wilayah Gaza

Negosiasi gencatan senjata gagal dicapai. Israel ingin tetap kuasai 45% Gaza.

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
13 Juli 2025
dalam BERANDA
0
A A
0
Gagal Gencatan Senjata, Israel Ingin Kuasai Sebagian Wilayah Gaza
Share on FacebookShare on Twitter

GAZA, EKOIN.CO – Negosiasi tidak langsung antara Hamas dan pejabat Israel yang berlangsung di Doha, Qatar selama 21 jam berakhir tanpa kesepakatan gencatan senjata. Kebuntuan terjadi karena Israel tetap bersikukuh untuk mempertahankan kendali atas 40 hingga 45 persen wilayah Gaza, termasuk seluruh bagian selatan Rafah serta kawasan utara dan timur.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

Seperti dilaporkan oleh the Cradle pada Sabtu, 12 Juli 2025, Hamas menolak keras peta wilayah yang diajukan Israel dalam diskusi delapan sesi tersebut. Usulan itu dianggap sebagai bentuk pendudukan lanjutan dan tidak sejalan dengan tuntutan pengembalian ke batas wilayah seperti sebelum serangan besar Israel dimulai kembali pada Maret lalu.

Kebuntuan Dalam Negosiasi Panjang

Kerangka kerja yang sedang dinegosiasikan mencakup usulan gencatan senjata selama 60 hari dan pembebasan bertahap terhadap tawanan Israel yang ditahan Hamas. Namun, sejumlah isu penting tetap tidak terselesaikan, termasuk penarikan militer penuh dari wilayah Gaza.

Berita Menarik Pilihan

EANK Solo Buktikan UMKM Ekspor Indonesia

BRI Emiten Terkemuka, Kunci Pertumbuhan Saham

Dua sumber Israel mengatakan kepada Reuters, Hamas menuntut agar semua pasukan Israel ditarik dari wilayah yang mereka duduki sejak agresi kembali meningkat beberapa bulan lalu. Permintaan ini juga menyertakan jaminan internasional terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan secara berkelanjutan.

Hamas juga menuduh Israel melakukan tindakan “pengulur waktu” selama kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Washington pekan lalu. Delegasi Israel yang dikirim ke Doha disebut “tidak memiliki wewenang nyata” untuk menyelesaikan poin-poin penting yang masih menjadi perdebatan.

Sementara itu, pertempuran di lapangan terus berlanjut. Pada Jumat, 12 Juli 2025, terjadi bentrokan langsung antara pejuang Palestina dan tentara Israel di beberapa bagian Jalur Gaza. Media Israel melaporkan bahwa bentrokan tersebut menyebabkan korban di kedua belah pihak.

AS Belum Beri Tekanan Tambahan

Di tengah kebuntuan tersebut, keterlibatan Amerika Serikat tampaknya belum menunjukkan sinyal positif. Utusan khusus AS, Steve Witkoff, diketahui membatalkan rencana kunjungannya ke Doha yang semula dijadwalkan pekan ini, dengan alasan pembicaraan belum mencapai tahap yang cukup matang.

Menurut media Ibrani, kehadiran Witkoff sempat diharapkan sebagai pemicu terobosan. Kedua belah pihak melihat perannya sebagai kunci untuk memberikan “dorongan akhir” yang diperlukan agar kesepakatan bisa tercapai. Namun pembatalan kedatangannya menambah pesimisme dalam proses ini.

Delegasi dari Hamas dan Israel telah berada di Doha sejak 7 Juli 2025. Mereka berusaha menyepakati sejumlah poin, termasuk penarikan bertahap Israel, mekanisme pembebasan tawanan, dan pembentukan kerangka kerja untuk mengakhiri perang secara permanen.

Sumber Palestina menyebutkan bahwa perbedaan paling mendasar terletak pada tuntutan Hamas akan penghentian penuh permusuhan sebelum pertukaran tawanan dilakukan. Sementara Israel menegaskan bahwa mereka hanya akan melonggarkan pengepungan jika semua tawanan dibebaskan dan Hamas dibubarkan.

Masalah bantuan kemanusiaan juga menjadi ganjalan besar. Hamas menginginkan jaminan masuknya bantuan tanpa gangguan, sementara Israel mengaitkan pengiriman bantuan dengan hasil negosiasi serta kondisi keamanan di wilayah tersebut.

Dalam perkembangan terbaru, sumber Palestina menambahkan bahwa hambatan negosiasi kemungkinan besar hanya bisa diatasi dengan campur tangan langsung dari Amerika Serikat. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda tekanan tambahan yang datang dari pihak Washington.

Di sisi lain, tekanan juga datang dari kelompok perlawanan lain di Gaza yang mendesak Hamas agar tidak membuat kompromi yang dapat melegitimasi pendudukan Israel di wilayah mana pun di Jalur Gaza. Hal ini membuat ruang gerak politik Hamas menjadi semakin terbatas.

Selama beberapa bulan terakhir, upaya gencatan senjata berkali-kali mengalami kegagalan. Setiap kali pembicaraan mulai menunjukkan kemajuan, selalu muncul permintaan tambahan dari pihak Israel yang membuat proses kembali ke titik awal.

Israel diketahui telah melanggar kesepakatan gencatan sebanyak lebih dari 260 kali, menurut laporan dari berbagai organisasi hak asasi manusia di wilayah konflik. Sebanyak 132 warga Palestina tewas dalam pelanggaran-pelanggaran tersebut.

Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan kekurangan akses ke layanan dasar seperti air bersih, listrik, dan makanan. Rafah menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak akibat serangan dan blokade yang terus berlangsung.

Seiring waktu, kepercayaan masyarakat Gaza terhadap proses negosiasi mulai luntur. Mereka menilai gencatan senjata tidak memberikan perlindungan yang nyata, karena selalu dibatalkan secara sepihak oleh pihak Israel tanpa konsekuensi berarti dari dunia internasional.

Upaya diplomatik yang dilakukan oleh berbagai negara Arab juga belum menunjukkan hasil yang konkret. Beberapa mediator regional bahkan menyatakan frustrasi karena kurangnya komitmen dari pihak Israel untuk menyelesaikan konflik secara menyeluruh.

Meskipun tekanan internasional semakin meningkat, namun kebijakan militer Israel tetap agresif. Mereka masih mempertahankan pengepungan total dan terus melanjutkan operasi militer di wilayah-wilayah yang dianggap sebagai basis Hamas.

dari kebuntuan ini menunjukkan bahwa selama Israel tetap menuntut kontrol atas sebagian besar wilayah Gaza, maka kesepakatan gencatan senjata akan sulit tercapai. Kepercayaan antara kedua pihak terus terkikis, dan proses damai makin menjauh.

Krisis ini telah menciptakan beban psikologis yang berat bagi warga sipil Palestina. Anak-anak, perempuan, dan lansia menjadi korban paling rentan dalam konflik berkepanjangan ini. Mereka sangat membutuhkan gencatan senjata yang adil dan perlindungan yang nyata.

pertama adalah pentingnya peran aktif dari Amerika Serikat sebagai sponsor utama proses perdamaian. Tanpa tekanan nyata terhadap Israel, negosiasi ini akan terus menemui jalan buntu.

Selanjutnya, komunitas internasional harus menetapkan parameter keadilan wilayah yang dapat diterima kedua pihak. Keseimbangan dalam pembagian wilayah merupakan kunci utama agar kesepakatan tidak melahirkan pendudukan baru.

Kemudian, pembentukan badan pengawas internasional diperlukan untuk menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa gangguan. Mekanisme pengawasan ini harus independen dan didukung oleh PBB.

Perlu juga dibuka kembali jalur-jalur diplomatik alternatif melalui negara-negara Arab yang memiliki hubungan baik dengan kedua belah pihak. Pendekatan multilayered diplomacy bisa memberi ruang kompromi lebih luas.

Terakhir, penghentian permusuhan yang permanen hanya dapat dicapai dengan pengakuan atas hak rakyat Palestina untuk hidup bebas di wilayah mereka sendiri. Tanpa pengakuan tersebut, konflik akan terus berulang.(*)


 

Tags: DohaGazagencatan senjataHamasIsraelRafah
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

EANK Solo Buktikan UMKM Ekspor Indonesia

EANK Solo Buktikan UMKM Ekspor Indonesia

oleh Agus DJ
10 Oktober 2025
0
8

Solo EKOIN.CO - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung yang sangat vital bagi perekonomian nasional Indonesia. Saat ini,...

BRI Emiten Terkemuka, Kunci Pertumbuhan Saham

BRI Emiten Terkemuka, Kunci Pertumbuhan Saham

oleh Agus DJ
10 Oktober 2025
0
8

Jakarta EKOIN.CO - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menegaskan dominasinya di pasar modal Indonesia. Pada ajang...

BNI Dukung Penuh Ekspansi QRIS Lintas Negara

BNI Dukung Penuh Ekspansi QRIS Lintas Negara

oleh Agus DJ
10 Oktober 2025
0
5

Jakarta EKOIN.CO - Pemerintah Indonesia, berkolaborasi erat dengan Bank Indonesia (BI), secara agresif terus memperluas pemanfaatan sistem pembayaran nirsentuh QRIS...

Menkeu Dukung Penuh Penguatan Pasar Modal Nasional

Menkeu Dukung Penuh Penguatan Pasar Modal Nasional

oleh Agus DJ
10 Oktober 2025
0
9

Jakarta EKOIN.CO - Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh terhadap penguatan pasar modal nasional. Upaya ini merupakan...

Rekomendasi Untuk Anda

Pemerintah Rilis Paket Ekonomi 2025 16 Triliun Rupiah

Pemerintah Rilis Paket Ekonomi 2025 16 Triliun Rupiah

16 September 2025
14
Sri Mulyani Janji Tak Ada Pajak Baru di Tahun 2026

Sri Mulyani Janji Tak Ada Pajak Baru di Tahun 2026

4 September 2025
5
Evaluasi Kinerja Anggaran: KPPN Sidoarjo Buktikan Pengelolaan Keuangan yang Akuntabel

Evaluasi Kinerja Anggaran: KPPN Sidoarjo Buktikan Pengelolaan Keuangan yang Akuntabel

15 Juli 2025
3
Teken Kerja Sama Antar-K/L, Menkum : Tidak Ada Lagi Ego Sektoral*

Teken Kerja Sama Antar-K/L, Menkum : Tidak Ada Lagi Ego Sektoral*

12 September 2025
7
Majelis Hakim Jatuhkan Vonis ke Jaksa Azam Selama 7 Tahun Penjara 

JPU Ajukan Banding, Perkara Terdakwa Jaksa Azam Belum Berkekuatan Hukum Tetap

14 Juli 2025
8

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.