EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Beranda EKOBIS EKONOMI

Prabowo Panggil Kepala PPATK dan Kapolri Heboh Rekening Nganggur, Panggil Pejabat

Prabowo panggil pejabat bahas bansos dan mutu beras. Dana Rp 2,1 triliun ditemukan mengendap di rekening nganggur.

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
31 Juli 2025
dalam EKONOMI
0
A A
0
Prabowo Panggil Kepala PPATK dan Kapolri Heboh Rekening Nganggur,  Panggil Pejabat
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto secara mendadak memanggil sejumlah pejabat tinggi negara ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu malam, 30 Juli 2025. Pemanggilan ini berlangsung di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap isu pemblokiran rekening pasif dan pelanggaran mutu beras di pasaran. Pertemuan tersebut dimulai sekitar pukul 21.00 WIB.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

Pertemuan tersebut dihadiri Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Kepala Bappisus Aries Marsudiyanto. Informasi ini dikutip dari akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet, Kamis, 31 Juli 2025.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membahas dua isu utama. Pertama, mengenai pelanggaran standar mutu beras premium dan medium, dan kedua terkait penertiban rekening bank yang tidak aktif namun menyimpan dana bantuan sosial dalam jumlah besar.

Mutu Beras Premium dan Medium Disorot Presiden

Teddy menyatakan bahwa Presiden menegaskan perlunya tindakan hukum tegas terhadap pihak yang terbukti melanggar standar mutu beras. “Salah satu isu yang dibahas pada pertemuan ini adalah terkait penertiban pasokan beras dan temuan pelanggaran standar mutu beras premium dan medium di pasaran,” ujar Teddy.

Berita Menarik Pilihan

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

Presiden juga memberikan arahan agar seluruh proses penegakan hukum dijalankan sesuai ketentuan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kepastian hukum sekaligus menjaga kualitas bahan pangan nasional yang dikonsumsi masyarakat.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa sebanyak 212 merek beras premium dan medium di pasar dinyatakan tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Temuan ini diumumkan oleh Kementan setelah dilakukan pengawasan intensif dalam beberapa waktu terakhir.

“Ini khusus untuk beras premium dan medium yang tidak sesuai standar. Kami tegaskan, ini adalah standar pemerintah,” kata Amran. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan menindak penjual beras oplosan.

Amran menambahkan bahwa beras oplosan yang dijual di pasaran merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap regulasi pangan nasional. Oleh karena itu, tindakan hukum akan diberlakukan kepada semua pelaku usaha yang terlibat.

Dana Bansos Mengendap, PPATK Temukan 10 Juta Rekening Dormant

Di sisi lain, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana memaparkan temuan mengejutkan terkait dana bantuan sosial. Koordinator Substansi Humas PPATK, M Natsir Kongah, menyampaikan bahwa pihaknya menemukan dana bansos senilai Rp 2,1 triliun mengendap di rekening pasif yang tidak digunakan lebih dari tiga tahun.

“PPATK menemukan lebih dari 10 juta rekening penerima bantuan sosial yang tidak pernah dipakai selama lebih dari 3 tahun. Dana bansos sebesar Rp 2,1 triliun hanya mengendap, dari sini terlihat ada indikasi bahwa penyaluran belum tepat sasaran,” kata Natsir dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).

PPATK juga mengidentifikasi lebih dari 2.000 rekening milik instansi pemerintah dan bendahara pengeluaran yang dinyatakan dormant dengan total dana sekitar Rp 500 miliar. Temuan ini menunjukkan bahwa dana negara tidak dikelola secara optimal.

Menurut Natsir, rekening pemerintah tersebut seharusnya aktif dan termonitor dengan baik sesuai fungsinya. Ketidakterpantauan rekening ini membuka peluang terjadinya penyelewengan dana.

Selain itu, sejak 2020, PPATK telah menganalisis lebih dari 1 juta rekening yang diduga berkaitan dengan tindak pidana. Dari jumlah tersebut, sekitar 150 ribu rekening diketahui sebagai nominee yang diperoleh melalui jual beli rekening atau peretasan.

Natsir menyebut bahwa praktik jual beli rekening dan peretasan merupakan pelanggaran hukum serius yang berpotensi merugikan negara. Oleh karena itu, PPATK bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

Langkah pemblokiran rekening dilakukan PPATK sebagai upaya perlindungan hak nasabah perbankan sekaligus mendorong transparansi pengelolaan keuangan negara. Presiden Prabowo mengapresiasi tindakan tersebut dan meminta agar proses hukum berjalan cepat.

Presiden juga menekankan pentingnya koordinasi antar lembaga agar dana negara, terutama bansos, dapat digunakan secara tepat sasaran. Pemerintah ingin memastikan tidak ada lagi dana publik yang tidak termanfaatkan.

Pertemuan malam itu ditutup dengan arahan Presiden agar pengawasan keuangan negara diperketat dan pengendalian mutu beras ditingkatkan. Hal ini demi menjaga kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah.

Pemerintah berkomitmen untuk mengusut tuntas penyalahgunaan rekening dormant dan pelanggaran mutu beras yang telah ditemukan. Prabowo meminta laporan hasil tindak lanjut disampaikan secara berkala.

Pemerintah juga mendorong partisipasi masyarakat untuk melaporkan dugaan pelanggaran terkait dana bansos dan mutu pangan melalui saluran resmi. Keterlibatan masyarakat dinilai penting demi efektivitas pengawasan.

Temuan besar dari PPATK terkait rekening dormant akan menjadi dasar dalam reformasi sistem distribusi bansos. Pemerintah berharap ke depan tidak ada lagi dana yang terbuang atau tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Di sisi lain, pengawasan terhadap distribusi dan kualitas beras akan melibatkan lintas kementerian. Langkah ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan beras berkualitas di pasar nasional.

Sebagai pemanggilan sejumlah pejabat oleh Presiden menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menindak isu-isu strategis, terutama menyangkut bansos dan pangan. Pemerintah tidak ingin permasalahan ini berlarut-larut dan merugikan rakyat.

Langkah sigap dari PPATK dan Kementan memberikan sinyal kuat bahwa pemerintah tengah meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas. Proses penegakan hukum akan dilakukan transparan dan adil.

Temuan rekening pasif dan pelanggaran mutu beras menunjukkan adanya celah dalam sistem yang perlu segera diperbaiki. Pemerintah kini berfokus melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.

Dengan koordinasi lintas lembaga dan pengawasan ketat, Presiden berharap kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin kuat. Langkah pembenahan ini diharapkan berdampak positif terhadap efisiensi anggaran negara.

Pemerintah juga membuka ruang pengawasan publik sebagai bagian dari kontrol sosial terhadap penggunaan anggaran. Partisipasi aktif masyarakat akan memperkuat sistem transparansi nasional. (*)


 

Tags: bansosmutu beraspemblokiran rekeningPPATKPraboworekening dormant
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

oleh Agus DJ
14 Oktober 2025
0
72

Jakarta, EKOIN.CO - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menegaskan komitmen kuatnya dalam upaya membangun ekosistem Islam yang kokoh...

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

oleh Agus DJ
14 Desember 2025
0
59

Jakarta, EKOIN.CO - Tahun 2025 menjadi momen ketika emas seolah menjadi primadona investasi bagi masyarakat luas di Indonesia. Kenaikan signifikan...

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Bentrok Data Dengan Bahlil Soal Subsidi LPG

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Bentrok Data Dengan Bahlil Soal Subsidi LPG

oleh Akmal Solihannoer
11 Oktober 2025
0
19

Jakarta, EKOIN.CO – Dalam sebulan menjabat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa sudah terlibat silang pendapat publikur dengan sejumlah menteri dan...

EANK Solo Buktikan UMKM Ekspor Indonesia

EANK Solo Buktikan UMKM Ekspor Indonesia

oleh Agus DJ
10 Oktober 2025
0
8

Solo EKOIN.CO - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung yang sangat vital bagi perekonomian nasional Indonesia. Saat ini,...

Rekomendasi Untuk Anda

Kisah Iqbal Fauzi: Dari Penerima Beasiswa Sobat Bumi Hingga Jadi Perwira Pertamina

Kisah Iqbal Fauzi: Dari Penerima Beasiswa Sobat Bumi Hingga Jadi Perwira Pertamina

20 Juli 2025
15
Prabowo Cabut Izin 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat

Prabowo Cabut Izin 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat

10 Juni 2025
18
BCA Buka Lowongan Kerja Management Trainee

BCA Buka Lowongan Kerja Management Trainee

27 September 2025
14
Pemerintah Gelontorkan Dana 1,5 Triliun untuk Gula Petani

Pemerintah Gelontorkan Dana 1,5 Triliun untuk Gula Petani

22 Agustus 2025
7
Tabungan Ideal Usia 30 Tahun: Apakah Anda Sudah Mencapainya?

Tabungan Ideal Usia 30 Tahun: Apakah Anda Sudah Mencapainya?

21 Agustus 2025
4

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Go to mobile version