Jakarta, EKOIN.CO – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) resmi membuka Pelatihan Manajemen Destinasi Wisata di Kota Serang, Banten, Rabu (30/7/2025). Kegiatan ini merupakan langkah nyata mendorong ekosistem wisata olahraga yang berdaya saing.
Acara pembukaan digelar di Aula Krakatau Le Dian Hotel & Cottage dan dipimpin langsung oleh Deputi Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora RI, Raden Isnanta. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam sambutannya, Raden Isnanta menyebut pengelolaan destinasi wisata olahraga tidak cukup dengan membangun fasilitas fisik saja. Manajemen yang baik dan pengalaman pengunjung juga menjadi kunci keberhasilan.
“Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya strategis Kemenpora untuk menciptakan SDM unggul yang mampu mengelola dan mengembangkan destinasi wisata berbasis olahraga,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Banten memiliki kekuatan wisata alam, kuliner, religi, tolong dijahit dengan olahraga yang pas. Kembangkan kreativitas demi ekonomi tumbuh, devisa negara meningkat, pendapatan daerah terus bertambah.”
Peserta dan Tujuan Pelatihan
Pelatihan ini diikuti oleh 60 peserta dari berbagai daerah di wilayah Banten. Peserta terdiri dari pengelola destinasi wisata, pelaku pariwisata lokal, komunitas olahraga, serta pemuda pelopor di bidang kebugaran dan pariwisata.
Asistensi Deputi Wisata Olahraga, Ibnu Hasan, selaku penanggung jawab kegiatan, menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah yang pertama sejak dibentuknya Deputi Industri Olahraga.
“Pelatihan ini akan diarahkan pada even wisata olahraga dan berkelanjutan sampai peserta benar-benar melakukan aksi nyata,” jelas Ibnu Hasan.
Peserta dibekali dengan materi mulai dari manajemen destinasi, strategi pemasaran, hingga digitalisasi promosi wisata olahraga. Kegiatan ini diharapkan mendorong keterlibatan aktif komunitas lokal.
“Kita tidak akan berikan sertifikat sebelum mereka menunjukkan hasil nyata di lapangan,” tegasnya kepada para peserta.
Narasumber dan Materi Strategis
Materi pelatihan pertama disampaikan oleh Brigjen (Pol) Raden Slamet Santosa, S.H., selaku Tenaga Ahli Menpora Bidang Hubungan Antar Lembaga. Ia menjelaskan pentingnya manajemen risiko dalam pengelolaan wisata olahraga.
Materi selanjutnya dibawakan oleh Asdep Olahraga Profesional, Dr. Yusup Suparman, S.H., LLM. Ia menyampaikan sisi hukum terkait pengelolaan keuangan oleh event organizer wisata olahraga.
Dengan pendekatan multidisiplin, peserta diharapkan memahami berbagai aspek penting dalam merancang dan menyelenggarakan kegiatan berbasis olahraga yang aman dan legal.
Pelatihan ini akan berlangsung hingga 3 Agustus 2025. Metode pelatihan dilakukan secara interaktif, diskusi kelompok, dan praktik simulasi event.
Program ini juga dijadikan model untuk diterapkan di provinsi lain dalam waktu dekat. Kemenpora RI menargetkan replikasi program di 10 kota wisata potensial.
Pelatihan Manajemen Destinasi Wisata yang dilaksanakan Kemenpora di Banten merupakan langkah konkret memperkuat SDM penggerak wisata olahraga. Dengan pendekatan terstruktur dan dukungan narasumber kompeten, pelatihan ini menyasar pada dampak ekonomi dan sosial.
Tidak hanya memberi teori, program ini mendorong para peserta hingga merancang aksi nyata di daerah masing-masing. Sertifikat hanya diberikan jika ada hasil konkret yang bisa dibuktikan. Ini menandai pola pelatihan yang berorientasi dampak.
Kemenpora berharap kolaborasi wisata dan olahraga bisa menjadi pilar penting pembangunan ekonomi daerah. Upaya ini sejalan dengan agenda nasional mendorong sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan baru bagi Indonesia.(*)










