EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda PERISTIWA DAERAH

Rencana Markas Kopassus di Papua Menuai Kritik

Rencana pembangunan markas Kopassus di Mimika, Papua, menuai kritik dari tokoh adat. Dialog dinilai menjadi kunci menghindari konflik berkepanjangan di Papua.

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
12 Agustus 2025
dalam DAERAH, PERISTIWA
0
A A
0
Rencana Markas Kopassus di Papua Menuai Kritik
Share on FacebookShare on Twitter

MIMIKA, EKOIN.CO – Pemerintah pusat resmi memperluas struktur Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dengan rencana pendirian enam markas baru, salah satunya di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Namun, tokoh adat dan pegiat HAM Papua, Theo Hesegem, menilai langkah ini belum dibicarakan secara mendalam dengan masyarakat setempat.
(Baca Juga : Penempatan Kopassus di Papua)

Theo mengungkapkan, informasi detail mengenai pembangunan markas di Mimika belum disampaikan secara resmi kepada pihak-pihak di Papua. Bahkan, para wakil rakyat dari daerah tersebut juga belum memberikan penjelasan terkait perkembangan terbaru ini.

“Sebenarnya kita tidak tahu apakah itu ada kesepakatan dengan perwakilan orang Papua yang duduk di kenegaraan atau tidak,” ujarnya saat dihubungi Republika, Selasa (12/8/2025).

Papua dan Persoalan Tanah Adat

Theo menekankan pentingnya kesepakatan dengan warga asli Papua sebelum memulai pembangunan, agar potensi konflik di masa depan dapat dihindari. Menurutnya, lahan yang akan digunakan untuk markas berada di wilayah tanah adat.
(Baca Juga : Persoalan Tanah Adat di Papua)

“Di Timika itu di mana mereka mau tempatkan markasnya? Itu tanah adat semuanya,” kata Theo. Ia mengingatkan bahwa persoalan ganti rugi lahan harus diselesaikan secara adil untuk mencegah penolakan dan aksi protes.

Berita Menarik Pilihan

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

Jika kesepakatan tidak tercapai, Theo khawatir akan terjadi demonstrasi yang berpotensi menimbulkan korban. “Kita butuh pertimbangan supaya masyarakat sipil tidak jadi korban, baik secara fisik maupun lingkungan,” tambahnya.

Ia menyebut, meski pemerintah mungkin beranggapan kehadiran Kopassus dapat menambah rasa aman, realitasnya justru berpotensi memicu eskalasi ketegangan.

Kekhawatiran Konflik Berkepanjangan di Papua

Theo mengaitkan rencana ini dengan pengalaman pemekaran provinsi di Papua yang sebelumnya dilakukan pemerintah pusat secara sepihak. Menurutnya, klaim bahwa pemekaran dapat meningkatkan kesejahteraan dan keamanan belum terbukti, karena penembakan dan kerusuhan tetap terjadi.
(Baca Juga : Konflik di Papua)

“Artinya ada masalah yang belum beres dan harus diselesaikan pemerintah bersama masyarakat Papua,” ujarnya.

Ia menilai, pendekatan dialog seharusnya menjadi langkah awal sebelum mengambil keputusan strategis di wilayah tersebut. “Mengapa Presiden tidak mau orang Papua duduk berdialog? Kalau Papua dianggap rawan konflik, harus duduk bicara, tanya orang Papua bagaimana penyelesaiannya,” tegasnya.

Bagi masyarakat Papua, kata Theo, kehadiran markas Kopassus bukanlah kebutuhan mendesak. “Papua aman dan tidak itu kembali kepada dialog,” ucapnya.

Theo mempertanyakan mengapa pemerintah pusat belum mampu menggelar diskusi langsung dengan tokoh-tokoh Papua untuk menggali kebutuhan nyata warga.
(Baca Juga : Dialog Damai Papua)

Dengan kebijakan yang dianggap hanya diputuskan sepihak oleh Jakarta, ia mengingatkan bahwa konflik di Papua bisa terus berlanjut tanpa penyelesaian yang tuntas.

“Masyarakat asli Papua korban terus, warga pendatang korban terus, TNI korban terus,” pungkasnya.


Pemerintah pusat berencana membangun markas Kopassus di Mimika, Papua, namun tokoh adat menilai rencana tersebut belum dibicarakan dengan masyarakat setempat. Isu tanah adat, ganti rugi, dan potensi konflik menjadi perhatian utama.

Kekhawatiran muncul bahwa langkah ini justru dapat memperburuk kondisi keamanan di Papua jika tidak diiringi dialog. Pengalaman pemekaran provinsi yang tidak menyelesaikan masalah menjadi pelajaran penting.

Pendekatan komunikasi antara pemerintah pusat dan warga Papua dinilai krusial agar kebijakan strategis dapat berjalan tanpa menimbulkan resistensi.

Dialog terbuka diyakini dapat mencegah korban di semua pihak, baik masyarakat lokal, pendatang, maupun aparat.

Dengan situasi Papua yang kompleks, kebijakan sepihak berisiko memperpanjang konflik dan menghambat tercapainya perdamaian. (*)

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v


 

Tags: dialogkonflikKopassusMimikaPapuatanah adat
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

oleh Yudi Permana
25 November 2025
0
172

Ekoin.co - Delapan puluh tahun sejak Proklamasi, republik ini terus bergerak di antara idealisme para pendiri bangsa dan realitas politik-ekonomi...

Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

oleh Yudi Permana
19 November 2025
0
37

Jakarta, ekoin.co - Lembaga masyarakat Saung Aspirasi Sararea (SARASA) Institute melaporkan dugaan tindak pidana korupsi lintas sektor yang terjadi di...

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
24

Jakarta, ekoin.co — Eksponen Pemuda Indonesia (EPI) menyampaikan orasi di depan gedung Jampidum, Kejaksaan Agung terkait maraknya praktik judi online...

Pengusaha Minyak Riza Chalid Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Minyak Pertamina

Waspadai Serangan Balik Mafia Migas dan Tambang Terhadap Jampidsus Kejagung

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
28

Jakarta, ekoin.co - Gelombang pemberantasan korupsi yang tengah digencarkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam hal ini Jaksa Agung Muda Tindak Pidana...

Rekomendasi Untuk Anda

PSG Lolos ke Semifinal UCL Meski Kalah dari Aston Villa di Villa Park

PSG Lolos ke Semifinal UCL Meski Kalah dari Aston Villa di Villa Park

15 April 2025
15
Ratusan Warga Mamberamo Tengah Demo Menolak TPNPB-OPM dan Menyerukan Perdamaian

Ratusan Warga Mamberamo Tengah Demo Menolak TPNPB-OPM dan Menyerukan Perdamaian

7 Oktober 2025
68
Polisi Gagalkan Aksi Perampokan di Sidoarjo

Polisi Gagalkan Aksi Perampokan di Sidoarjo

4 Juni 2025
22
Mengungkap 5 Alasan Kuat Orang Ambil Risiko Besar Demi Selingkuh

Mengungkap 5 Alasan Kuat Orang Ambil Risiko Besar Demi Selingkuh

19 Agustus 2025
4
Bahlil Tegaskan Komitmen Basmi Tambang Ilegal, Ungkap Dua Ciri Utama Pelanggaran

Bahlil Tegaskan Komitmen Basmi Tambang Ilegal, Ungkap Dua Ciri Utama Pelanggaran

26 Agustus 2025
4

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi Indonesia
Developed by logeeka.id.