EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Beranda EKOBIS

Ciplukan Indonesia Jadi Komoditas Ekspor Dunia

Ciplukan atau golden berry kini jadi buruan pasar global karena manfaat kesehatan. Indonesia berpeluang besar menjadi pemasok utama ciplukan dunia.

Akmal Solihannoer oleh Akmal Solihannoer
16 Agustus 2025
dalam EKOBIS, INDUSTRI
0
A A
0
Ciplukan Indonesia Jadi Komoditas Ekspor Dunia
Share on FacebookShare on Twitter

SUMEDANG, EKOIN.CO – Buah asal Indonesia kembali mencuri perhatian dunia. Ciplukan atau golden berry kini menjadi komoditas ekspor yang kian dicari, terutama karena manfaat kesehatannya yang disebut mampu membantu melawan kanker hingga rematik. Permintaan global terhadap buah mungil ini terus melonjak, menjadikannya peluang besar bagi petani lokal untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.
Gabung WA Channel EKOIN di sini

Ciplukan jadi buruan pasar dunia

Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencatat, ekspor ciplukan kering Indonesia sudah menembus lima negara utama: Vietnam, Amerika Serikat, Thailand, China, dan Singapura. Vietnam tercatat sebagai pembeli terbesar dengan nilai impor US$1,11 juta dan volume mencapai 306.109 kilogram.

Di sisi lain, Amerika Serikat membeli ciplukan kering senilai US$287.992 dengan volume 39.702 kilogram, sementara Thailand tercatat mengimpor 93.100 kilogram. Permintaan dari Singapura dan China juga cukup stabil, menjadikan buah ini salah satu komoditas ekspor bernilai tinggi dari Indonesia.

Popularitas ciplukan kering didorong tren gaya hidup sehat global. Di Amerika Serikat, ciplukan banyak dipasarkan dalam bentuk snack sehat dan granola, dengan harga mencapai US$15–20 per pon atau sekitar Rp314.000. Di Thailand dan Vietnam, buah ini diolah menjadi teh herbal serta camilan ringan, menyesuaikan selera konsumen lokal.

Potensi ciplukan bagi kesehatan dan petani lokal

Ciplukan dikenal memiliki kandungan antioksidan tinggi, vitamin A, B, C, E, K1, serta mineral esensial. Nutrisi itu menjadikannya buah dengan manfaat luas, mulai dari menangkal radikal bebas hingga mendukung terapi penyakit serius seperti kanker, hepatitis, dan rematik.

Berita Menarik Pilihan

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

Tanaman ini tumbuh subur di daerah beriklim tropis. Di Indonesia, salah satu wilayah penghasil terbesar adalah Pamulihan, Sumedang, Jawa Barat, yang memiliki iklim ideal dengan suhu rata-rata 24,7°C dan curah hujan tinggi. Banyak petani kini mulai membudidayakan ciplukan secara serius untuk memenuhi lonjakan permintaan ekspor.

Ironisnya, di dalam negeri buah ini kerap dianggap remeh. Banyak masyarakat memandang ciplukan sebagai tanaman liar di pekarangan atau tepi sawah, bahkan sering disebut makanan ular. Namun dengan melonjaknya nilai ekspor, persepsi tersebut mulai berubah seiring meningkatnya kesadaran terhadap manfaatnya.

Amerika Serikat dan China tertarik pada ciplukan karena meningkatnya permintaan pangan sehat, sementara Singapura menjadi pasar stabil berkat daya beli tinggi masyarakatnya. Adapun Vietnam dan Thailand diuntungkan oleh hubungan perdagangan erat dengan Indonesia, sehingga akses pasar lebih mudah.

Bagi petani lokal, lonjakan permintaan ini merupakan peluang besar. Dengan budidaya yang tepat, ciplukan dapat memberikan tambahan pendapatan sekaligus memperluas diversifikasi hasil pertanian. Pemerintah diharapkan mampu memberikan dukungan berupa pelatihan, akses pasar, serta fasilitas ekspor agar komoditas ini semakin kompetitif.

Jika tren makanan sehat terus berkembang, ciplukan kering berpeluang besar menjadikan Indonesia salah satu pemasok utama golden berry di dunia. Dengan pengelolaan yang terarah, buah mungil ini bisa mengangkat ekonomi petani sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai negara penghasil pangan sehat bernilai tinggi.


Ciplukan atau golden berry telah menjelma menjadi komoditas ekspor potensial berkat kandungan gizinya yang bermanfaat. Permintaan global, khususnya dari Vietnam, Amerika Serikat, Thailand, China, dan Singapura, terus menunjukkan tren positif.

Indonesia memiliki keunggulan iklim tropis yang mendukung pertumbuhan ciplukan. Kawasan seperti Sumedang, Jawa Barat, mulai mengoptimalkan potensi ini dengan budidaya lebih terarah.

Kesadaran global terhadap pola makan sehat memberi ruang besar bagi komoditas ini untuk menguatkan posisi Indonesia di pasar dunia. Pasar Amerika Serikat bahkan menempatkan ciplukan sebagai bagian gaya hidup sehat premium.

Bagi petani, peluang ekspor ini berarti peningkatan pendapatan dan kesempatan memperluas akses pasar. Dukungan pemerintah menjadi faktor penting agar ciplukan semakin berdaya saing tinggi.

Dengan potensi yang dimiliki, ciplukan bisa menjadi salah satu ikon pangan sehat Indonesia yang mendunia. Jika dikelola dengan konsisten, buah mungil ini berpeluang besar menjadikan Indonesia pusat produksi golden berry dunia. (*)

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v


Tags: ciplukaneksporgolden berrykesehatanpasar globalSumedang
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Berita Terkait

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

oleh Agus DJ
14 Oktober 2025
0
72

Jakarta, EKOIN.CO - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menegaskan komitmen kuatnya dalam upaya membangun ekosistem Islam yang kokoh...

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

oleh Agus DJ
14 Desember 2025
0
59

Jakarta, EKOIN.CO - Tahun 2025 menjadi momen ketika emas seolah menjadi primadona investasi bagi masyarakat luas di Indonesia. Kenaikan signifikan...

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

oleh Akmal Solihannoer
14 Desember 2025
0
26

Jakarta,  EKOIN.CO — Pemerintah akhirnya memutuskan percepatan pencairan kompensasi BBM dan listrik yang selama ini menjadi polemik antara Kementerian Keuangan...

Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

oleh Akmal Solihannoer
11 Oktober 2025
0
47

Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah memastikan utang pusat sebesar Rp 9.138,05 triliun per Juni 2025 masih dalam batas aman. Menteri Keuangan...

Rekomendasi Untuk Anda

Kejaksaan Periksa Saksi Baru Dugaan Korupsi di Kemendikbudristek

Kejaksaan Periksa Saksi Baru Dugaan Korupsi di Kemendikbudristek

24 Juni 2025
14
Tarif Karbon ASEAN: Jalan Menuju Ekonomi Hijau Sekaligus Menopang Industri Kawasan

Tarif Karbon ASEAN: Jalan Menuju Ekonomi Hijau Sekaligus Menopang Industri Kawasan

14 Agustus 2025
6
Warga Raqqa Cari Emas  Temukan Tanah Berkilau Di Sungai Efrat Mengering

Warga Raqqa Cari Emas Temukan Tanah Berkilau Di Sungai Efrat Mengering

7 Agustus 2025
11
Dubes AS Desak Israel Usut Serangan Gereja

Dubes AS Desak Israel Usut Serangan Gereja

20 Juli 2025
13
Kemensos Gandeng PPATK Awasi Dana Bansos

Kemensos Gandeng PPATK Awasi Dana Bansos

5 Juli 2025
3

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • ENTERTAINMENT
    • HIBURAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Go to mobile version