JAKARTA, EKOIN.CO – Air hujan dikenal sebagai salah satu sumber air alami yang berlimpah. Namun, tidak semua air hujan aman langsung diminum karena dapat mengandung debu, polusi, hingga mikroorganisme. Untuk itu, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan masyarakat agar air hujan lebih aman dikonsumsi. Langkah ini penting demi menjaga kesehatan tubuh sekaligus memanfaatkan potensi air hujan secara bijak.
Sterilisasi Air Hujan dengan Rebusan
Langkah paling mudah dalam mensterilkan air hujan adalah dengan merebusnya. Air hujan yang telah ditampung sebaiknya dipanaskan hingga mendidih selama 10–15 menit. Proses perebusan ini mampu membunuh bakteri, virus, serta kuman yang mungkin terbawa dari udara atau wadah penampungan. Setelah didinginkan, air bisa disimpan dalam wadah bersih dan tertutup rapat agar tetap higienis.
Saring dan Simpan dengan Tepat
Selain direbus, air hujan perlu disaring terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Gunakan kain bersih, filter keramik, atau penyaring air sederhana untuk memisahkan kotoran kasar. Beberapa rumah tangga juga memanfaatkan saringan karbon aktif guna menyerap bau dan zat kimia berbahaya. Penyimpanan air hujan harus menggunakan wadah berbahan food grade seperti kaca atau plastik khusus agar tidak terjadi reaksi kimia yang merugikan.
Sterilisasi juga bisa dilakukan dengan menambahkan tetes larutan kaporit atau tablet penjernih air sesuai dosis anjuran. Cara ini banyak digunakan di daerah rawan air bersih. Namun, masyarakat tetap perlu memastikan takaran tepat agar tidak menimbulkan efek samping pada kesehatan.
Langkah lain yang kerap dipilih adalah memanfaatkan sinar matahari. Air hujan dalam botol bening dapat dijemur di bawah terik matahari selama beberapa jam. Proses ini dikenal dengan metode SODIS (Solar Water Disinfection) yang terbukti efektif membunuh sebagian besar mikroorganisme berbahaya.
Bagi yang ingin lebih praktis, penggunaan teknologi filter air modern bisa menjadi solusi. Alat ini umumnya menggabungkan beberapa lapisan penyaring sekaligus sehingga air hujan yang masuk langsung menjadi jernih dan layak diminum. Meski membutuhkan biaya tambahan, cara ini dinilai efisien untuk jangka panjang.
Pakar kesehatan menekankan pentingnya memperhatikan kualitas lingkungan sekitar sebelum memutuskan mengonsumsi air hujan. Jika daerah memiliki polusi udara tinggi, maka kemungkinan besar air hujan juga ikut tercemar. Oleh sebab itu, sterilisasi tidak bisa diabaikan.
Dengan langkah sederhana ini, masyarakat dapat memanfaatkan air hujan sebagai cadangan sumber air bersih. Selain hemat biaya, pemanfaatan air hujan yang aman juga membantu menjaga kelestarian air tanah. Kunci utamanya adalah disiplin dalam proses penampungan, penyaringan, dan sterilisasi.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di :
https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










