Jakarta, EKOIN.CO – Fundamental ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang solid pada Triwulan II-2025. Indikator utama seperti PMI Manufaktur membaik ke 51,5 pada Agustus 2025, inflasi tetap terkendali di 2,31%, dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di level 118,1 pada Juli 2025. Kondisi ini memberikan optimisme bagi pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan, salah satunya melalui Program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025. Harbolnas 2025 secara resmi diluncurkan oleh pemerintah sebagai periode diskon terbesar khusus untuk produk-produk lokal.
Program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perdagangan, bersama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA). Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital nasional, yang merupakan salah satu motor pertumbuhan ekonomi baru. Bekerja sama dengan berbagai platform e-commerce, pemerintah berupaya untuk memberikan ruang lebih besar bagi produk UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Dalam acara Kick Off Road to Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 di Graha Sawala Kemenko Perekonomian pada Senin, 8 September, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pentingnya acara ini. Ia menilai kegiatan ini sangat penting dalam momentum untuk mendorong UMKM, yang merupakan salah satu pilar kelas menengah di Indonesia. “Jadi ini perlu kita pertebal kegiatan-kegiatan yang mendorong kelas menengah, baik dari segi ekosistem, produsen, maupun pipeline, dalam hal ini pipeline-nya melalui e-commerce, maupun dengan konsumen. Jadi ini dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia,” tutur Airlangga.
Di tahun ini, Harbolnas memasuki tahun ke-14 sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012. Capaian Harbolnas tahun 2024 menjadi bukti nyata dari besarnya manfaat program ini. Total transaksi mencapai Rp31,2 triliun, meningkat 21,4% dibandingkan tahun 2023. Kontribusi produk lokal mencapai sekitar 52% dari total transaksi, atau senilai Rp16,1 triliun, yang naik 31% dari tahun sebelumnya. Partisipasi pelaku UMKM juga meningkat signifikan, seiring dengan adanya kampanye Bangga Buatan Indonesia yang terintegrasi di berbagai platform e-commerce.
Angka-angka ini menunjukkan bahwa Harbolnas telah menjadi acara yang sangat efektif dalam mendorong konsumsi domestik dan mendukung pertumbuhan UMKM. Kesuksesan di tahun-tahun sebelumnya memberikan optimisme bagi pemerintah untuk menargetkan capaian yang lebih tinggi di tahun ini. Harbolnas telah menjadi semacam tradisi bagi masyarakat Indonesia, yang ditunggu-tunggu karena berbagai penawaran menarik yang disajikan.

Harbolnas 2025 dan Pertumbuhan Ekonomi Digital
Lebih lanjut, Indonesia terus mencatat pertumbuhan ekonomi digital yang sangat pesat. Proyeksi Gross Merchandise Value (GMV) diperkirakan mencapai sekitar USD360 miliar pada tahun 2030. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai pasar digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. Potensi ini dapat melesat dua kali lipat jika Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA) selesai disahkan.
Menko Airlangga Hartarto juga menyoroti pentingnya ASEAN-DEFA. “Dalam ASEAN-DEFA diharapkan masalah tarif tidak mengganggu perekonomian digital di ASEAN. Karena ini penting untuk memperkuat intra-ASEAN trade. Intra-ASEAN trade yang paling baik tentu people-to-people, consumer-to-consumer, termasuk payment system,” ujar Airlangga. Ia juga menambahkan bahwa salah satu low hanging fruit dalam DEFA adalah terkait dengan digital payment yang saat ini QRIS sudah didorong oleh Bank Indonesia dan bahkan telah diterima oleh negara beyond ASEAN seperti Jepang.
Dengan mengusung tagline “Nyatakan Cinta Nusantara”, Harbolnas 2025 menegaskan diri sebagai aksi nyata dalam mendukung UMKM. Acara ini juga bertujuan membangkitkan rasa bangga masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri. Selain itu, Harbolnas 2025 juga berupaya memperkuat ekosistem ekonomi digital nasional secara keseluruhan. Target yang ditetapkan cukup ambisius, yaitu mencapai nilai transaksi sebesar Rp33 triliun hingga Rp35 triliun, meningkat 5-10% dari tahun lalu.
Kontribusi produk lokal juga diharapkan meningkat. Pemerintah menargetkan produk lokal akan mencapai sekitar 50-55% dari total target transaksi. Hal ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk memprioritaskan produk dalam negeri. Target ini tidak hanya tentang angka, tetapi juga tentang penguatan identitas nasional dan kemandirian ekonomi.
Menko Airlangga Hartarto berharap bahwa dengan road to Harbolnas ini, kegiatan UMKM akan semakin didorong. “Dan tentu saya berharap bahwa produk Indonesia, platform Indonesia itu bisa meningkat. Jadi mulai dari produk, pipeline, sampai konsumennya bisa meningkat,” pungkasnya. Harapan ini mencakup seluruh rantai nilai dalam ekosistem e-commerce, dari produsen hingga konsumen.
Puncak Perayaan dan Dukungan Lintas Kementerian
Puncak selebrasi Harbolnas 2025 sendiri akan berlangsung pada 10-16 Desember 2025. Selama periode ini, masyarakat akan dimanjakan dengan promo besar-besaran, showcase produk lokal unggulan, serta kampanye kreatif yang mengajak konsumen untuk memilih, membeli, dan bangga pada karya anak bangsa. Momen ini menjadi kesempatan emas bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan penjualan mereka secara signifikan.
Acara kick off ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat penting, menunjukkan dukungan lintas kementerian terhadap program Harbolnas. Turut hadir antara lain Menteri Perdagangan Budi Santoso, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, dan Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) Hilmi Adrianto, serta jajaran pejabat eselon I Kementerian Perdagangan.
Kolaborasi ini mencerminkan sinergi yang solid antara pemerintah dan sektor swasta. Sinergi ini merupakan kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak, Harbolnas diharapkan dapat menjadi instrumen yang kuat untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada akhirnya, Harbolnas bukan hanya sekadar ajang belanja, tetapi juga perayaan kreativitas, inovasi, dan kemandirian bangsa. Melalui platform ini, produk-produk lokal memiliki kesempatan untuk bersinar dan bersaing dengan produk dari luar negeri. Harbolnas adalah bukti bahwa ekonomi digital adalah masa depan, dan Indonesia siap menjadi pemimpin di kawasan.
Sebagai penutup, Harbolnas 2025 merupakan langkah strategis pemerintah untuk menggerakkan ekonomi digital dan mendukung UMKM. Dengan target transaksi yang ambisius dan fokus pada produk lokal, acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sinergi antara pemerintah dan asosiasi e-commerce menjadi kunci keberhasilan program ini.
Saran dari berita ini adalah agar pemerintah dan asosiasi e-commerce terus meningkatkan kampanye edukasi kepada UMKM. Para pelaku usaha perlu diberikan pelatihan mengenai cara memasarkan produk mereka secara efektif di platform digital, sehingga mereka dapat memanfaatkan momentum Harbolnas secara maksimal. Hal ini akan memastikan bahwa Harbolnas tidak hanya menguntungkan platform besar, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi pelaku UMKM.
Selain itu, transparansi data juga penting. Pemerintah perlu secara berkala mempublikasikan data mengenai kontribusi produk lokal dan partisipasi UMKM dalam Harbolnas. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan publik dan memberikan insight yang berharga bagi para pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan di masa depan.
Terakhir, pemerintah juga harus terus berupaya menyelesaikan Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA). Pengesahan perjanjian ini akan membuka pintu bagi pasar yang lebih besar bagi produk-produk Indonesia, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di ekonomi digital Asia Tenggara.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










