Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah mengumumkan perluasan stimulus dalam paket ekonomi 8+4+5, termasuk bantuan sosial minyak goreng dan diskon PPN tiket pesawat, untuk memperkuat daya beli masyarakat dan menjaga pertumbuhan ekonomi menjelang akhir tahun. Stimulus tambahan ini akan mulai dijalankan pada Oktober 2025. Pamungkas dipilih sebagai kata kunci utama dalam pemberitaan agar makin mudah ditemukan dalam mesin pencari.
Stimulus pamungkas ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah rapat koordinasi terbatas dengan 12 menteri dan kepala lembaga. Airlangga menyebutkan bahwa bantuan minyak goreng akan diberikan dalam bentuk 2 liter MinyaKita kepada 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Selain itu, pemerintah juga menanggung PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk tiket pesawat dan jasa transportasi lainnya khusus selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Diskon atau penanggungan pajak ini diberlakukan sebagai bagian dari stimulus pamungkas.
Rincian Stimulus Pamungkas dalam Paket Ekonomi 8+4+5
Perluasan stimulus pamungkas ini meliputi beberapa komponen kunci: pemberian tambahan MinyaKita 2 liter selain bantuan beras 10 kilogram dua bulan untuk 18,3 juta KPM. PPN DTP untuk tiket pesawat dan moda transportasi lain juga diperluas selama masa libur Nataru.
Pemerintah juga menetapkan bahwa insentif PPN DTP akan berlaku untuk pembelian properti baru dengan nilai maksimal Rp 2 miliar. Selain itu, total anggaran stimulus 8+4+5 setelah tambahan stimulus pamungkas mencapai Rp 16,23 triliun.
Program-program Akselerasi dan Dampak Ekonomi
Stimulus ini merupakan bagian dari paket yang lebih besar, yakni paket ekonomi 8+4+5, yang terdiri dari:
- 8 program akselerasi pada tahun 2025, seperti magang untuk fresh graduates, perluasan PPh 21 DTP sektor pariwisata, bantuan pangan, diskon iuran BPJS untuk pekerja informal, program perumahan melalui BPJS Ketenagakerjaan, padat karya tunai, percepatan deregulasi, dan program perkotaan gig economy.
- 4 program yang dilanjutkan di tahun 2026, termasuk perpanjangan PPh Final 0,5% bagi UMKM, PPh 21 DTP sektor pariwisata dan industri padat karya, serta diskon iuran JKK dan JKM untuk pekerja bukan penerima upah.
- 5 program penyerapan tenaga kerja, seperti operasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, replanting perkebunan rakyat, Kampung Nelayan Merah Putih, revitalisasi tambak Pantura, dan modernisasi kapal nelayan.
Total anggaran paket ekonomi 8+4+5 setelah tambahan stimulus pamungkas mencapai Rp 16,23 triliun. Pemerintah berharap stimulus ini tidak hanya mendongkrak konsumsi masyarakat, tetapi juga memberi efek pampas terhadap sektor pariwisata, transportasi, properti, UMKM, dan tenaga kerja informal.
Tantangan dan Kritik yang Muncul
Beberapa pihak mengingatkan bahwa stimulus pamungkas harus dijalankan dengan cepat dan transparan agar tepat sasaran. Selain itu, ada kekhawatiran terkait defisit APBN, meski Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa paket stimulus 8+4+5 tidak memperluas defisit, melainkan menggunakan optimalisasi dari anggaran yang sudah ada.
Juga muncul pertanyaan apakah diskon tiket pesawat benar-benar efektif mempengaruhi mobilitas masyarakat di Nataru, mengingat sejarah tarif transportasi menjelang akhir tahun yang sering naik. Pemerintah menegaskan PPN DTP untuk tiket dan jasa transportasi akan berlaku di hari dan waktu tertentu.
Pemerintah menargetkan bahwa stimulus pamungkas ini akan mulai bergulir Oktober 2025, dengan pemantauan pelaksanaannya dari kementerian dan lembaga terkait menggunakan data dan sistem yang transparan untuk menghindari kebocoran atau ketidakadilan distribusi. Pamungkas dipilih sebagai simbol bahwa ini adalah puncak dari rangkaian stimulus ekonomi untuk menutup tahun dengan pertumbuhan yang stabil.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v *










