New York, EKOIN.CO – Presiden RI Prabowo Subianto memberikan penghargaan kepada sejumlah negara yang telah mengakui negara Palestina, termasuk Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal. Pernyataan ini disampaikan dalam forum “Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara” di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, Senin (22/9).
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
“Yang Mulia, kita memberi penghargaan kepada negara-negara utama dunia yang telah mengambil langkah yang tidak tergantikan, Prancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka lainnya yang telah mengambil langkah di sisi yang benar dari sejarah,” ujar Prabowo.
Presiden juga menyoroti kepemimpinan Pemerintah Prancis dan Kerajaan Arab Saudi dalam penyelenggaraan KTT Solusi Dua Negara untuk penyelesaian masalah Palestina. Ia menegaskan perlunya dukungan global dalam upaya menghentikan bencana kemanusiaan yang masih berlangsung di Gaza.
Hingga saat ini, konflik di Gaza telah menelan ribuan korban jiwa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak. Prabowo mengecam kekerasan yang menimpa masyarakat sipil dan menekankan pentingnya perdamaian sebagai solusi utama.
“Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, rasa takut, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan bagi keluarga umat manusia,” kata Presiden.
Dalam forum tersebut, Prabowo kembali menegaskan komitmen Indonesia terhadap solusi dua negara, yang dianggapnya sebagai satu-satunya jalan bagi terciptanya perdamaian abadi antara Palestina dan Israel. Presiden juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengakui negara Israel setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
“Wujudkan perdamaian segera. Kita membutuhkan perdamaian. Terima kasih banyak,” pungkas Prabowo.
Hadir mendampingi Presiden, sejumlah pejabat tinggi Indonesia termasuk Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, dan Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB Umar Hadi.
Sebanyak 33 pemimpin delegasi yang mewakili negara dan organisasi internasional seperti Uni Eropa dan Liga Arab berbicara dalam KTT tersebut. Forum ini menjadi wadah strategis untuk menekankan pentingnya solusi dua negara serta menggalang dukungan internasional bagi perdamaian Palestina-Israel.
Penghargaan Internasional dan Dukungan Global
Pengakuan beberapa negara atas kedaulatan Palestina menjadi sorotan utama Prabowo. Ia menilai langkah ini tidak hanya penting dari sisi politik, tetapi juga menjadi bagian dari sejarah yang menempatkan nilai kemanusiaan sebagai prioritas.
Indonesia, menurut Presiden, siap menjadi bagian dari inisiatif internasional, termasuk kemungkinan mengirim pasukan penjaga perdamaian untuk memastikan bencana kemanusiaan di Gaza dapat dihentikan secara efektif. Dukungan global, kata Prabowo, akan memperkuat posisi diplomasi Indonesia dalam mendorong implementasi solusi dua negara.
Solusi Dua Negara sebagai Jalan Perdamaian
Forum KTT di New York menekankan bahwa solusi dua negara menjadi satu-satunya mekanisme untuk menciptakan stabilitas di kawasan Timur Tengah. Prabowo menegaskan, hanya dengan menghormati kedaulatan kedua negara, perdamaian jangka panjang dapat dicapai.
Presiden juga menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam menghentikan kekerasan dan membangun lingkungan yang aman bagi masyarakat sipil di Gaza. Dengan pendekatan diplomasi yang inklusif, Indonesia berharap dapat memperkuat posisi Palestina di forum global sekaligus menjaga keseimbangan politik regional.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menekankan, “Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan dan memastikan perlindungan bagi rakyat sipil. Perdamaian adalah tanggung jawab bersama.”
Dengan kehadiran delegasi dari berbagai negara, KTT ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat konsensus internasional mengenai penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui mekanisme dua negara. Indonesia tampil sebagai salah satu negara yang konsisten menekankan hak asasi manusia dan diplomasi berbasis perdamaian.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










