Ottawa, EKOIN.CO — Pemerintah Indonesia dan Kanada hari ini mencetak sejarah baru dalam kerja sama bilateral dengan menyaksikan penandatanganan tiga nota kesepahaman strategis: di bidang perdagangan (ICA-CEPA), pertahanan, serta kerja sama bisnis dan investasi. Motif utama dari langkah ini adalah memperkuat keterhubungan ekonomi sekaligus meningkatkan keamanan kerja sama kedua negara.
Langkah ini ditandai dengan kehadiran langsung Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney sebagai saksi utama. ICA-CEPA (Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement) menjadi tulang punggung dari rangkaian kesepakatan — perjanjian dagang yang menjanjikan penghapusan hambatan tarif dan membuka peluang baru bagi pelaku usaha kedua negara. Selain itu, MoU pertahanan antara Kementerian Pertahanan RI dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada turut diteken. Kemudian, Kadin Indonesia dan Business Council of Canada (BCC) menyepakati nota kerja sama di bidang perdagangan dan investasi secara business-to-business.
Sejalan dengan motto “terobosan”, langkah ini diharapkan bisa menjadi katalis percepatan transformasi ekonomi sekaligus penguatan kapabilitas pertahanan nasional melalui kolaborasi lintas batas.
Kerja Sama Perdagangan: ICA-CEPA dan Penghapusan Tarif
MoU ICA-CEPA menjadi sorotan utama selama kunjungan ini. Dalam kesepakatan itu, Kanada berkomitmen menghapus 90,5 persen tarif impor produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sekitar 85,8 persen pos tarif.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyebut bahwa penandatanganan ini adalah momen bersejarah yang akan membuka babak baru dalam hubungan ekonomi bilateral. “Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA … ini akan menjadi tonggak yang signifikan,” ujarnya.
Sementara itu, PM Mark Carney menyatakan bahwa ICA-CEPA adalah perjanjian bilateral pertama Kanada dengan negara ASEAN. Ia menilai bahwa penghapusan tarif ini akan membuat ekspor Kanada lebih kompetitif dan memperluas akses pasar Kanada ke wujud ekonomi Indonesia yang besar.
Analis memproyeksikan bahwa ICA-CEPA akan mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai US$ 11,8 miliar (sekitar Rp197 triliun) pada 2030, sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi RI dan menarik investasi asing.
Sinergi Pertahanan dan Kolaborasi Bisnis
Selain aspek ekonomi, penguatan kerja sama di sektor pertahanan menjadi pijakan strategis. Dalam nota yang diteken, Indonesia ingin memperdalam kemitraan militer dan membuka peluang agar generasi muda dapat belajar dan dilatih di Kanada. “Kami ingin mengirim lebih banyak anak muda kami untuk belajar di sini, dilatih di sini, dan bekerja sama dalam bidang pertahanan di masa depan,” kata Prabowo.
MoU pertahanan tersebut juga memperkuat kesepakatan sebelumnya yang telah disusun sejak Agustus 2025, mencakup dialog pertahanan rutin, industri pertahanan, dan latihan bersama seperti Super Garuda Shield.
Di ranah bisnis, penandatanganan MoU antara Kadin Indonesia dan Business Council of Canada (BCC) memfasilitasi koneksi dunia usaha antarnegara. Meskipun bersifat B2B, kesepakatan ini dianggap sebagai jembatan penting untuk mempercepat alur investasi dan memperluas pasar.
PM Carney juga sempat memuji pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, bahkan membacakan ulang beberapa bagian pidato tersebut sebagai bentuk apresiasi diplomatik. Ia menyebut bahwa dunia sedang mengalami pergeseran geopolitik dan sistem perdagangan global tengah mengalami disrupsi, sehingga langkah seperti ini menjadi penting.
Kunjungan Prabowo ke Kanada juga menyertakan pertemuan bilateral dengan PM Carney, yang di sela-sela itu disampaikan apresiasi atas komitmen Kanada terhadap isu-isu global seperti pengentasan kemiskinan dan kesehatan publik.
Secara historis, hubungan diplomatik Indonesia dan Kanada telah terjalin sejak tahun 1952 dan terus berkembang dalam berbagai forum multilateral seperti WTO dan APEC. Perdagangan antara kedua negara kini mencakup ekspor-impor barang manufaktur, pertanian, teknologi, dan mineral.
Dengan penandatanganan ketiga MoU ini, Indonesia dan Kanada menegaskan komitmennya membentuk kemitraan jangka panjang—menggabungkan aspek ekonomi dan keamanan—di tengah kompleksitas geopolitik global.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2m










