SURABAYA, EKOIN.CO – Radang sendi atau artritis merupakan peradangan yang terjadi pada satu atau lebih sendi yang menyebabkan nyeri, bengkak, dan kekakuan. Penyakit ini memerlukan perhatian khusus, terutama dalam pengaturan pola makan harian. Beberapa jenis makanan dan minuman justru dapat memperburuk gejala radang sendi jika tidak dihindari.
Pakar reumatologi mengingatkan bahwa konsumsi makanan tinggi purin, lemak jenuh, dan gula tambahan dapat memicu peradangan lebih lanjut. Salah satu kelompok makanan yang sangat tidak dianjurkan adalah daging merah, seperti daging sapi dan kambing. Daging ini diketahui dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
Selain itu, makanan olahan seperti sosis, nugget, dan makanan kaleng mengandung bahan pengawet serta lemak trans yang berpotensi memperparah gejala. Penggunaan minyak goreng berulang kali dalam pengolahan makanan juga memberikan kontribusi pada peningkatan inflamasi dalam tubuh.
Minuman berpemanis buatan, termasuk soda dan minuman energi, juga tidak disarankan bagi penderita radang sendi. Kandungan gula tinggi dalam minuman ini bisa memperburuk peradangan melalui peningkatan kadar insulin.
Jenis Makanan yang Harus Dihindari
Gorengan termasuk makanan yang sangat tidak dianjurkan karena kandungan lemak trans dan proses penggorengannya yang memicu peradangan. Makanan ini dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh dan menyebabkan gejala radang sendi menjadi lebih parah.
Produk susu tinggi lemak seperti keju, susu full cream, dan mentega juga berpotensi meningkatkan inflamasi. Lemak jenuh dalam produk tersebut dapat memperparah kondisi penderita, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.
Makanan tinggi garam seperti keripik kemasan, mi instan, dan makanan cepat saji turut menjadi pantangan bagi penderita radang sendi. Kandungan natrium yang tinggi dapat memengaruhi keseimbangan cairan dan memperburuk pembengkakan pada sendi.
Penderita radang sendi juga sebaiknya membatasi konsumsi makanan manis seperti permen, kue, dan es krim. Gula rafinasi dalam makanan ini telah dikaitkan dengan peningkatan risiko peradangan sistemik dalam tubuh.
Pakar gizi dari Universitas Indonesia, Dr. Rina Wulandari, menjelaskan, “Pola makan sangat memengaruhi gejala radang sendi. Menghindari makanan yang mengandung purin tinggi dan lemak trans sangat penting bagi pengelolaan penyakit ini.”
Minuman yang Wajib Dihindari Penderita Artritis
Alkohol menjadi salah satu minuman yang harus dihindari oleh penderita radang sendi. Alkohol tidak hanya memicu dehidrasi tetapi juga mengganggu metabolisme purin dan meningkatkan risiko kambuhnya gejala.
Kopi dalam jumlah berlebihan, terutama yang dicampur dengan gula atau krimer, juga kurang disarankan. Kandungan kafein yang tinggi dapat mengganggu kualitas tidur, sementara tidur yang buruk berkaitan erat dengan peningkatan nyeri sendi.
Minuman boba yang mengandung gula tinggi dan krimer nabati juga masuk dalam daftar minuman yang tidak ramah bagi penderita radang sendi. Gula berlebih dan lemak jenuh dalam minuman ini menjadi faktor risiko peradangan.
Minuman dalam kemasan yang diklaim sehat seperti jus buah kemasan juga perlu diwaspadai. Meski berasal dari buah, jus kemasan sering kali ditambahkan pemanis buatan serta pengawet yang tidak sehat bagi penderita artritis.
Air dengan tambahan rasa atau pewarna buatan juga termasuk yang sebaiknya tidak dikonsumsi. Zat tambahan tersebut berpotensi meningkatkan reaksi peradangan dan memperparah kondisi sendi.
Menurut laporan dari Arthritis Foundation, menghindari makanan dan minuman tertentu bisa membantu penderita mengurangi kebutuhan obat antiinflamasi. Laporan ini menekankan pentingnya diet anti-inflamasi bagi penderita artritis.
Beberapa ahli kesehatan juga menyarankan penderita untuk memperbanyak konsumsi air putih dan makanan alami seperti sayuran, buah, dan biji-bijian. Asupan tersebut membantu tubuh menetralisasi inflamasi dan menjaga berat badan tetap ideal.
Penting juga bagi penderita radang sendi untuk berkonsultasi secara rutin dengan ahli gizi guna mengatur pola makan yang sesuai. Pemantauan kadar asam urat dan kondisi sendi secara berkala juga menjadi langkah penting dalam mengendalikan penyakit ini.
Kondisi cuaca ekstrem, aktivitas fisik berlebih, dan konsumsi makanan tidak sehat dapat menjadi pemicu kekambuhan radang sendi. Oleh karena itu, penderita disarankan menjaga pola hidup sehat secara menyeluruh.
Langkah pencegahan berupa edukasi masyarakat juga diperlukan. Pemahaman tentang pantangan makanan dan minuman bagi penderita radang sendi bisa menurunkan risiko komplikasi jangka panjang.
Penderita juga perlu menghindari makanan cepat saji dan memilih makanan yang diolah dengan cara dikukus atau direbus. Penggunaan rempah alami seperti kunyit dan jahe sebagai anti-inflamasi alami juga direkomendasikan.
Dari sisi pengobatan, terapi radang sendi kini semakin berkembang, namun pencegahan lewat pola makan tetap menjadi kunci utama dalam mengurangi gejala. Edukasi dini tentang makanan berisiko tinggi penting untuk dilakukan sejak awal diagnosis.
Menjaga berat badan ideal merupakan langkah penting karena berat badan berlebih menambah tekanan pada sendi. Penerapan gaya hidup aktif namun terkontrol bisa membantu memperkuat otot dan meringankan beban pada sendi.
Selain itu, pasien juga harus menghindari konsumsi suplemen tanpa resep dokter, karena beberapa suplemen dapat berinteraksi negatif dengan obat radang sendi yang dikonsumsi.
Bagi penderita yang memiliki riwayat penyakit lain seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, penting untuk memastikan pola makan yang sesuai untuk semua kondisi tersebut secara bersamaan.
Pemerintah dan fasilitas kesehatan juga disarankan memperbanyak penyuluhan dan akses konsultasi gizi untuk penderita radang sendi di tingkat puskesmas dan klinik.
Penting untuk mengedukasi keluarga penderita agar turut membantu dalam mengatur makanan sehari-hari. Dukungan lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengelolaan penyakit ini.
Sebagai saran, penderita radang sendi perlu menghindari makanan dan minuman yang telah terbukti memperparah peradangan seperti daging merah, makanan olahan, makanan tinggi garam, dan minuman berpemanis buatan. Sebaiknya konsumsi makanan alami dan tinggi antioksidan seperti sayur, buah, dan kacang-kacangan.
Penting juga untuk meningkatkan kesadaran terhadap makanan tersembunyi yang tinggi gula atau lemak jenuh, seperti saus, roti kemasan, dan makanan beku. Membaca label makanan sebelum membeli bisa membantu membuat keputusan yang tepat.
Pasien dianjurkan untuk menjalani gaya hidup aktif dengan olahraga ringan dan teratur, yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Aktivitas ini dapat menjaga kelenturan dan kekuatan otot pendukung sendi.
Kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat bisa ditegakkan melalui kampanye publik dan edukasi sejak dini. Sekolah dan komunitas bisa berperan penting dalam menyebarluaskan informasi terkait pantangan makanan bagi penderita radang sendi.
Dengan menghindari makanan dan minuman yang tidak sesuai serta mengadopsi pola hidup sehat, penderita radang sendi dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi frekuensi kambuhnya gejala secara signifikan.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










