KOTA GAZA, EKOIN.CO – Pejuang Palestina melancarkan penyergapan terkoordinasi terhadap pasukan Israel di selatan lingkungan Zeitoun, Gaza, Rabu (13/8). Serangan ini menjadi bagian dari perlawanan untuk menghalangi upaya pencaplokan Kota Gaza oleh militer Israel.
[Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v]
Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, menargetkan tentara Israel menggunakan roket dan senapan mesin. Serangan dilakukan ketika pasukan pendudukan dimobilisasi untuk menduduki wilayah strategis di Gaza.
Menurut pernyataan resmi, al-Qassam menempatkan dua alat peledak di dalam kokpit dua pengangkut personel lapis baja. Setelah ledakan, mereka membombardir kendaraan lapis baja Namer menggunakan rudal Yasin 105.
Serangan Terkoordinasi di Zeitoun Gaza
Dalam proses mundur dari lokasi penyergapan di Al-Zeitoun, para pejuang al-Qassam juga menargetkan dua rumah yang digunakan tentara Israel untuk berlindung dengan peledak tambahan. Laporan menyebutkan terdapat korban tewas dan luka di pihak Israel.
Tidak berhenti di situ, al-Qassam melaporkan serangan lanjutan terhadap tank Merkava di selatan Al-Zeitoun dengan rudal Al-Yassin 105. Serangan lain menargetkan tank Merkava 4 dan buldoser militer D9 di Jalan 8, wilayah selatan Gaza.
Kelompok pejuang lain, Brigade Al-Quds dari Jihad Islam Palestina, mengklaim telah meledakkan dua kendaraan militer Israel menggunakan alat peledak anti-tank di lokasi yang sama di Zeitoun.
Informasi dari Aljazeera Arab menyebutkan, pertempuran ini terjadi di tengah peningkatan pembongkaran pemukiman serta penumpukan pasukan Israel di perbatasan Jalur Gaza yang sudah berlangsung selama beberapa hari.
Rencana Penguasaan Kota Gaza oleh Israel
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz mengadakan pertemuan dengan Kepala Staf Eyal Zamir serta sejumlah komandan militer. Pertemuan ini membahas prinsip pelaksanaan keputusan kabinet keamanan untuk menguasai Gaza, dengan rencana ratifikasi pada Ahad mendatang.
“Kami bertekad mengalahkan Hamas di Gaza, membebaskan semua tentara yang diculik, dan mengakhiri perang,” ujar Katz dalam pernyataan resminya.
Surat kabar Maariv melaporkan, pasukan Israel tengah mempersiapkan operasi besar di Kota Gaza pada akhir September. Namun, laju kemajuan diprediksi lambat dan kemungkinan berlangsung selama beberapa bulan.
Sumber militer mengungkapkan, jadwal operasi yang dibuat tentara tidak sesuai dengan harapan para pemimpin politik Israel. Para pemimpin mendesak penggunaan kekuatan besar dan tembakan masif untuk mempercepat pencaplokan Gaza.
Ribuan tentara cadangan Israel juga diperkirakan akan menerima perintah mobilisasi darurat dalam waktu dekat sebagai bagian dari persiapan operasi.
Ketegangan di Gaza terus meningkat, dengan kedua pihak memperkuat posisi masing-masing. Perlawanan bersenjata Palestina menandai bahwa konflik ini masih jauh dari kata usai, sementara Israel berupaya mempercepat langkah untuk menguasai kota tersebut sepenuhnya.
Kesimpulan:
Pertempuran di Gaza kembali memanas, dengan penyergapan besar oleh pejuang Palestina di Zeitoun yang menimbulkan kerugian pada pihak Israel. Operasi ini menjadi sinyal bahwa perlawanan akan terus berlanjut di tengah upaya pencaplokan.
Aksi militer Israel yang berencana menguasai Gaza sepenuhnya akan menghadapi tantangan besar dari kelompok bersenjata Palestina yang memiliki strategi gerilya efektif.
Kondisi ini diperkirakan akan memicu eskalasi konflik di bulan-bulan mendatang, mengingat kedua belah pihak sama-sama menambah kekuatan militer.
Masyarakat internasional diharapkan meningkatkan upaya diplomasi untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban sipil di Gaza.
Tanpa intervensi serius, konflik Gaza dikhawatirkan akan berlangsung lebih lama dengan dampak kemanusiaan yang semakin parah. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










