Tangerang EKOIN.CO – Dalam rangka Dies Natalis ke-10 PKN STAN, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu memberikan kuliah umum bertema Self Leadership di kampus Politeknik Keuangan Negara STAN pada Selasa (12/8). Acara ini dihadiri ratusan mahasiswa serta sivitas akademika PKN STAN yang menyambut materi dengan antusias.
Dalam kuliah umum tersebut, Wamenkeu Anggito menekankan pentingnya kepemimpinan diri sebagai dasar untuk bisa memimpin orang lain. Menurutnya, memimpin diri sendiri adalah bentuk kepemimpinan paling sulit dan membutuhkan syarat utama berupa pengendalian diri yang kuat.
“Mengajar itu adalah hati saya dan jiwa saya. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada PKN STAN yang sudah mengundang saya dan saya sangat antusias. Materi ini bukan tentang ekonomi atau keuangan negara, tapi bagaimana menjadikan diri Anda sebagai seorang pemimpin,” ujar Anggito.
Ia menambahkan, “Kalau kamu bisa memimpin diri kamu sendiri, maka kamu bisa memimpin orang lain.” Pesan tersebut menjadi salah satu poin penting yang ditekankan kepada mahasiswa agar terus melatih kemampuan kepemimpinan sejak dini.
Selain itu, Wamenkeu juga mengajak mahasiswa untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif. Dengan menekankan prinsip “You are what you think”, Anggito mengingatkan bahwa pikiran adalah sumber utama dari permasalahan maupun solusi kehidupan.
“You are what you think. Pikiranmu adalah sumber masalahmu. Ganti kata-kata ‘saya minder’ atau ‘saya takut’ menjadi ‘saya optimis’, ‘saya percaya diri’, ‘saya pantang menyerah’,” jelasnya.
Pentingnya Integritas dan Nilai Hidup
Dalam penyampaian materinya, Anggito juga menekankan pentingnya integritas sebagai fondasi kepemimpinan. Menurutnya, seorang pemimpin harus memiliki visi, nilai hidup (values), serta akhlak yang kuat untuk mampu mengambil keputusan yang objektif.
“Kamu harus bangun namanya values, kamu harus punya idealisme. Kejujuran, integritas, loyalitas, itu harus kamu bangun, itu semuanya ada di dalam hati dan pikiran kamu,” imbuh Anggito.
Pesan tersebut mendapat respons positif dari mahasiswa PKN STAN. Mereka menganggap kuliah umum ini sebagai momen berharga untuk memperluas wawasan dan mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas.
Antusiasme peserta terlihat dari interaksi aktif selama sesi tanya jawab hingga berakhirnya acara. Para mahasiswa menilai pesan Wamenkeu Anggito sebagai motivasi yang relevan dengan tantangan generasi muda saat ini.
Literasi Keuangan untuk Generasi Muda
Tidak hanya Anggito, Wakil Menteri Keuangan lainnya, Thomas A.M. Djiwandono, juga menyampaikan pesan penting kepada generasi muda dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) 2025 di Jakarta pada Kamis (14/8).
Dalam kesempatan tersebut, Thomas mengajak anak muda untuk membiasakan diri menabung dan mengelola keuangan dengan bijak. Menurutnya, menabung tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga membantu orang tua dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tabunglah terus supaya kalian bisa membangun negeri, membantu orang tua, dan membangun nusa bangsa,” pungkas Thomas dalam pidatonya.
Ia menjelaskan bahwa menabung dapat membantu orang tua, misalnya untuk membangun rumah atau melaksanakan kegiatan bermanfaat lainnya. Di sisi lain, kegiatan menabung juga mendorong ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja bagi kontraktor, tukang kayu, dan berbagai sektor lain.
Pesan Thomas tersebut sejalan dengan semangat literasi keuangan yang terus digaungkan pemerintah. Ia berharap generasi muda mampu menjadi agen perubahan yang dapat membawa Indonesia menuju kesejahteraan.
Partisipasi generasi muda dalam kegiatan LIKE IT 2025 juga mendapat perhatian besar. Ratusan peserta hadir untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam mengenai pentingnya pengelolaan keuangan sejak usia dini.
Dengan adanya program literasi keuangan ini, pemerintah berharap tercipta generasi yang tidak hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga bijak dalam pengelolaan sumber daya finansial.
Kegiatan kuliah umum Anggito dan acara LIKE IT bersama Thomas memperlihatkan bahwa peran Kementerian Keuangan tidak hanya terbatas pada kebijakan fiskal, tetapi juga turut membangun karakter serta kecerdasan finansial generasi muda.
Melalui momentum Dies Natalis PKN STAN dan acara literasi keuangan, diharapkan mahasiswa maupun pemuda Indonesia dapat memiliki wawasan kepemimpinan dan keterampilan keuangan yang seimbang.
Kesadaran untuk memimpin diri sendiri dan kemampuan mengelola uang dengan baik akan menjadi modal berharga dalam menghadapi era persaingan global.
Pesan dari kedua Wamenkeu ini mencerminkan pentingnya keseimbangan antara nilai kepemimpinan, integritas, dan kecerdasan finansial bagi generasi penerus bangsa.
Jika generasi muda mampu menguasai keduanya, maka masa depan Indonesia akan lebih kokoh, berdaya saing, dan sejahtera.
Sebagai penutup, pesan yang disampaikan oleh Anggito maupun Thomas menjadi pengingat bagi seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk senantiasa menyiapkan diri, baik dari sisi kepemimpinan maupun literasi keuangan.
Membangun negeri bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga bagaimana setiap individu dapat memimpin dirinya sendiri, berintegritas, serta bijak dalam memanfaatkan sumber daya.
Dengan fondasi tersebut, diharapkan tercipta generasi emas yang mampu menghadapi tantangan zaman. Mahasiswa dan generasi muda perlu terus belajar, berlatih, dan mengimplementasikan nilai-nilai yang telah disampaikan.
Kehadiran tokoh-tokoh seperti Anggito Abimanyu dan Thomas A.M. Djiwandono di tengah mahasiswa menjadi inspirasi sekaligus teladan nyata. Pesan mereka hendaknya dijadikan bekal untuk melangkah lebih jauh dalam pembangunan bangsa.
Kuliah umum dan kegiatan literasi keuangan ini menunjukkan bahwa perubahan besar dimulai dari hal kecil: memimpin diri sendiri dan mengelola keuangan dengan benar. Jika generasi muda konsisten melakukannya, cita-cita Indonesia maju bukanlah sekadar wacana, melainkan kenyataan yang bisa terwujud.( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










