Milan EKOIN.CO – Luka Modric Bikin San Siro Meledak di Debut AC Milan
Luka Modric akhirnya mencatat debut resminya bersama AC Milan dalam laga melawan Bari di San Siro, Minggu (18 Agustus 2025). Hanya dalam 28 menit, maestro asal Kroasia ini langsung menunjukkan kemampuan impresifnya, membuat stadion nyaris penuh itu bergemuruh dengan sorakan.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Di menit-menit awal, Modric tampil elegan dan presisi, memukau penonton sejak pertama kali menyentuh bola. Namun, momen yang paling viral justru terjadi setelah pertandingan. Ketika sebagian pemain sudah meninggalkan lapangan, Modric tetap berdiri di sisi lapangan, menjelaskan gerakan taktis kepada Noah Okafor yang baru masuk akhir laga.
“Modric bukan cuma main bola, dia ngajarin bola,” tulis salah satu komentar viral di media sosial.
Modric Sebagai Mentor di Tengah Debutnya
Gestur tangan dan ekspresi serius Modric menunjukkan dedikasinya bukan sekadar bermain, tapi juga mendidik rekan setim. Diduga, ia membahas momen akhir pertandingan ketika aksinya dihentikan saat penetrasi, memastikan Okafor memahami posisi dan pergerakan yang tepat. Aksi ini menegaskan sisi lain dari legenda Kroasia: seorang mentor yang peduli terhadap perkembangan pemain muda, bahkan saat debutnya sendiri tengah disorot.
Dalam laga itu, Modric ditempatkan Massimiliano Allegri—yang malam itu diwakili Marco Landucci karena skorsing—sebagai gelandang bertahan, berduet dengan Ardon Jashari yang berperan sebagai box-to-box. Kombinasi keduanya langsung menghasilkan serangan cepat yang berujung sepak pojok.
Aksi di Lapangan yang Membuat Decibel Meningkat
Setiap sentuhan Modric disambut tepuk tangan dari tribun. Salah satu momen menegangkan terjadi saat ia menggiring bola melewati Sibilli, lalu melepaskan tembakan ke arah gawang, membuat San Siro bergemuruh. Puncak kegemilangan Modric terlihat di menit ke-90 ketika ia menyusuri garis akhir lapangan dari sisi kanan, mengirim umpan silang rendah ke kotak penalti. Sayangnya, tidak ada pemain Milan yang menyambut bola tersebut, memicu kekesalan penonton terhadap rekan Modric, bukan kepadanya.
Debut Modric bukan sekadar statistik atau menit bermain. Ia menjadi simbol dedikasi, kecermatan, dan cinta terhadap sepak bola. Stadion yang malam itu tanpa kehadiran Curva Sud, tetap hidup dengan sorakan untuk satu nama: Luka Modric. Legenda yang pernah mengenakan jersey Rossoneri sebagai anak kecil kini benar-benar hadir dan bersinar di San Siro.
(*)










