Jakarta, EKOIN.CO – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung gerakan konservasi satwa dan pelestarian lingkungan. Tahun ini, melalui Program BNI Berbagi, perseroan menyalurkan dukungan bagi konservasi satwa dilindungi, khususnya Orangutan Kalimantan, serta kegiatan rehabilitasi hutan. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BNI untuk berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem Indonesia.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, program konservasi kali ini mencakup dua agenda utama. Pertama, rehabilitasi empat individu Orangutan Kalimantan. Kedua, reforestasi lahan kritis seluas delapan hektare yang menjadi bagian penting dari ekosistem habitat satwa tersebut. Okki menjelaskan bahwa ini adalah langkah strategis untuk memastikan keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Baca juga : BNI Luncurkan Fitur Simponi untuk Perencanaan Dana Pensiun Digital
“Upaya ini merupakan bagian penting dari penerapan prinsip ESG BNI, sekaligus dukungan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Goal 15 – Ekosistem Daratan. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa keberlangsungan satwa langka seperti orangutan tetap terjaga, sekaligus memulihkan ekosistem hutan sebagai habitat alaminya,” ujar Okki dalam keterangan tertulis.
Orangutan Kalimantan dipilih karena statusnya telah masuk kategori Critically Endangered atau Kritis dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), yang berarti berisiko tinggi punah. Status ini menyoroti urgensi untuk segera melakukan tindakan konservasi.
Satwa ini juga dikenal sebagai spesies payung (umbrella species) yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan wilayah jelajah yang luas serta kebiasaan menyebarkan biji buah, orangutan berkontribusi besar terhadap regenerasi hutan sekaligus melindungi keanekaragaman hayati di sekitarnya. Peran ekologisnya sangat krusial bagi keberlanjutan hutan.
BNI memastikan dukungan rehabilitasi tidak hanya berupa pendanaan program, tetapi juga mencakup pembiayaan kebutuhan harian orangutan, seperti makanan, susu, vitamin, hingga obat-obatan selama satu tahun penuh di pusat rehabilitasi. Langkah ini melanjutkan komitmen BNI yang sudah terjalin sejak 2016 bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).
Dukungan tersebut meliputi rehabilitasi orangutan, persiapan pelepasliaran (reintroduksi), pembangunan pondok monitoring bagi satwa yang dilepasliarkan, serta penanaman lahan kritis di sekitar kawasan konservasi. Sementara itu, kegiatan reforestasi dilakukan melalui reboisasi, pemeliharaan lahan, serta mitigasi ancaman kebakaran agar fungsi hutan dapat kembali pulih dan kaya akan keanekaragaman hayati.
“Kelestarian lingkungan, kesejahteraan sosial, dan peningkatan ekonomi harus berjalan beriringan demi terwujudnya masa depan yang berkelanjutan. Dukungan BNI terhadap konservasi orangutan adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan sekaligus kontribusi nyata bagi keberlanjutan ekosistem di Indonesia,” tutup Okki.
Dengan langkah ini, BNI tidak hanya memperkuat citra sebagai institusi keuangan yang berorientasi pada profit, tetapi juga berperan aktif dalam pelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem yang menjadi warisan generasi mendatang.
Penerapan Prinsip ESG dan SDGs dalam Aksi Nyata
Dukungan BNI terhadap konservasi Orangutan Kalimantan adalah cerminan dari komitmennya dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Ini bukan hanya sekadar slogan, melainkan aksi nyata yang memiliki dampak positif dan terukur. BNI menunjukkan bahwa bisnis dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Program ini juga selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-15 tentang Ekosistem Daratan. Dengan merehabilitasi satwa dilindungi dan melakukan reforestasi, BNI berkontribusi langsung pada perlindungan dan pemulihan ekosistem darat serta keanekaragaman hayati.
Kolaborasi untuk Perlindungan Ekosistem
Keberhasilan program konservasi ini tidak lepas dari kolaborasi yang kuat antara BNI, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). Sinergi antara sektor swasta, pemerintah, dan lembaga non-profit adalah kunci untuk mencapai tujuan konservasi yang ambisius.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa upaya pelestarian lingkungan memerlukan partisipasi dari berbagai pihak. Dukungan finansial dari BNI memungkinkan para ahli di BOSF dan BKSDA untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih efektif.
Pada akhirnya, langkah BNI ini adalah sebuah inspirasi bagi perusahaan lain. Ini menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial korporasi bukan hanya tentang memberi sumbangan, tetapi juga tentang terlibat secara aktif dalam solusi untuk masalah-masalah global seperti perubahan iklim dan kepunahan satwa.
Semoga program ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli pada lingkungan dan satwa dilindungi. Upaya kecil dari setiap individu dan perusahaan dapat menciptakan perubahan besar untuk masa depan yang lebih hijau.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










