Jakarta, EKOIN. CO-Ribuan buruh bakal menggelar aksi nasional di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 1 Juni 2025 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi, Jumat (30/5/2025) dalam siaran persnya, bahwa aksi turun ke gedung istana akan mngemukakan beberapa tuntutan terkait maraknya PHK yang terjadi saat ini.
“praktik impor ilegal ini menjadi biang kerok terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) di dalam negeri. Sebab kehadiran barang impor telah mendominasi pasar sehingga produk dari industri dalam negeri kurang terserap.” Ujarnya.
Menurut Ristadi, kurang terserapnya produk dalam negeri ini lantaran kurang kompetitif dari segi harga jika dibandingkan produk impor. Sebab, ada harga pokok produksi yang lebih mahal untuk industri di dalam negeri karena terlilit pajak, sedangkan impor ilegal sudah bebas dari pajak.
Ristadi mengatakan, berdasarkan catatan KSPN setidaknya sejak awal tahun 2025 hingga akhir April kemarin ada 61.351 orang yang menjadi korban PHK.
“Tercatat lebih dari 60 Perusahaan Industri TPT skala menengah dan besar yang telah menelan korban PHK ratusan ribu pekerja akibat dari Perusahaan mood melakukan PHK baik karena Perusahaan Tutup maupun melakukan PHK karena Efisiensi, dan sekarang Perusahaan – Perusahaan TPT terus dihantui oleh melemahnya dan ketidakpastian order/pesanan sehingga akibatkan ancaman PHK terhadap pekerja masih terus membayangi.”tegasnya.
Disisi lain, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan setidaknya ada 103 bus massa yang sudah terupdate bakal mengikuti aksi, mulai dari kawasan Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Sementara untuk pekerja di kawasan Jabodetabek akan mengerahkan ribuan pengendara motor.
“Sampai tadi pagi (jumlah) massa ada 8.000 yang dikerahkan, target kami sampai hari H akan sampai 10.000 pada aksi unjuk rasa di Istana Negara,” Pungkasnya Riistadi. (Rill.)










