Penipuan Valas di Cilacap, Polresta Respon Cepat

Cilacap, EKOIN.CO – Polresta Cilacap bergerak cepat menangani laporan dugaan penipuan valuta asing melalui layanan darurat kepolisian 110 pada Sabtu pagi, 21 Juni 2025. Informasi diperoleh dari Sinyalnews, layanan ini langsung menindaklanjuti laporan warga bernama Kurnia pukul 10.14 WIB .

Pelaporan Cepat Lewat 110

Kurnia menghubungi layanan 110 dan menyampaikan bahwa ia ditipu saat menukarkan mata uang asing dengan nilai signifikan. Petugas piket 110 langsung mengumpulkan data diri dan alamat korban untuk proses selanjutnya

Tim Polsek Sidareja Dikerahkan

Menindaklanjuti laporan, Kapolsek Sidareja didampingi dua anggota bergerak ke Desa Cikalong, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap. Namun saat tiba, korban tidak berada di rumah. Mereka kemudian berkomunikasi via WhatsApp dan menjadwalkan pertemuan di warung kakak korban sekitar pukul 10.44 WIB

Modus Penipuan Valas

Kurnia mengaku mengalami kerugian besar akibat penukaran 13.200 dan 12.980 Yuan ke dalam rupiah. Namun nilai tukarnya aneh dan jumlah rupiah yang diterima merasa jauh lebih rendah dari seharusnya. Hingga akhirnya ia menyadari telah menjadi korban penipuan  Pengumpulan Bukti

Di lokasi pertemuan, petugas meminta penjelasan lengkap dan mengumpulkan keterangan dari korban guna menguatkan laporan. Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian masih menelusuri jejak transaksi dan identitas pelaku

Pentingnya Layanan 110

Kepada masyarakat, Kapolresta dan Polsek Sidareja mengimbau agar segera melapor melalui 110 jika mengalami atau menyaksikan tindak pidana. Layanan ini tersedia 24 jam, memberikan respons cepat, dan langsung menghubungkan warga dengan aparat berwenang

Konteks & Dampak Luas

 

Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) mencatat kerugian korban penipuan mencapai Rp 2,6 triliun selama 22 November 2024–31 Mei 2025

• Dari akun tersebut, 135.397 laporan diterima dan 49.316 rekening diblokir, dengan dana Rp 163,3 miliar berhasil diamankan
• Modus lain

Selain penipuan valuta asing, tercatat berbagai kasus lainnya:

• Sindikat online mencuri data pribadi dan perbankan secara massal
• Love scamming menjerat staf dekat lingkungan Presiden dan korban dari kalangan pejabat hingga masyarakat umum

Untuk menghindari penipuan valas:

• Waspadai tawaran kurs yang jauh lebih tinggi atau rendah dari pasar resmi.
• Pastikan transaksi dilakukan lewat lembaga resmi seperti bank atau kantor penukaran berizin.
• Hindari transaksi melalui pihak tidak dikenal atau di luar jam operasional lembaga resmi.

Polresta Cilacap mencontohkan respons cepat dan kolaborasi aktif dalam pelayanan publik.

• Satgas PASTI melalui IASC memperkuat pemblokiran rekening dan nomor telepon pelaku Edukasi publik perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih teliti mengenal modus penipuan terbaru.

Kasus Kurnia merupakan salah satu contoh penipuan nilai valas yang awalnya minim perhatian, namun bisa menyebabkan kerugian besar jika tidak dihadapi dengan cepat. Penanganan cepat menjadi kunci untuk mencegah korban berikutnya.

---

Masyarakat sebaiknya hanya menukar mata uang melalui kanal legal seperti bank, money changer berizin, atau layanan digital resmi. Selalu catat bukti transaksi, termasuk kurs dan nomor referensi, sebagai bahan pelaporan jika terjadi penipuan. Jika merasa ditipu, segera laporkan ke layanan 110 atau datang langsung ke kantor polisi terdekat. Tetap kritis jika ada tawaran transaksi valas di luar kanal resmi, terutama lewat media sosial atau pesan pribadi. Aktif menyebarkan informasi tentang modus penipuan kepada keluarga dan teman agar lebih waspada.

Kasus penipuan valas yang terjadi di Cilacap pada 21 Juni 2025 menunjukkan bahwa meski terjadi di lingkungan lokal, dampaknya signifikan dan mencerminkan tren lebih luas di Indonesia. Layanan 110 memainkan peran penting dalam menanggapi laporan secara cepat dan tepat. Masyarakat harus lebih sadar dan berhati-hati dalam memilih tempat dan cara menukar uang. Dukungan layanan edukasi dan pemblokiran cepat oleh aparat dapat menekan efek kejahatan ini. Kolaborasi antara masyarakat dan kepolisian sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem transaksi yang terlindungi. (*)

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v