EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • HIBURAN
    • KEGIATAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • HIBURAN
    • KEGIATAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
EKOIN.CO
Beranda HIBURAN

Lonjakan IMS Gen Z Picu Alarm Kesehatan

Kasus IMS melonjak di kalangan Gen Z, banyak antibiotik kini tidak lagi efektif.

Aryrai oleh Aryrai
25 Juni 2025
dalam HIBURAN, KESEHATAN, PERISTIWA
0
A A
0
Lonjakan IMS Gen Z Picu Alarm Kesehatan
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, EKOIN.CO – Peningkatan kasus infeksi menular seksual (IMS) di kalangan generasi muda, khususnya Gen Z, memicu kekhawatiran serius di dunia kesehatan. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan lonjakan signifikan selama tiga tahun terakhir, dengan tren yang terus menguat hingga pertengahan 2025. Peningkatan ini bukan hanya soal jumlah kasus, tapi juga kompleksitas penanganan akibat resistensi antibiotik yang semakin meluas.

Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha mengungkapkan bahwa sejumlah obat yang dulunya efektif mengobati IMS, kini tidak lagi ampuh. “Obat-obatan yang dulu diberikan untuk gonore, sekarang banyak yang nggak mempan lagi. Makin ke sini makin banyak bakteri yang kebal,” ujarnya.

Menurut dr Boyke, dulu infeksi gonore atau kencing nanah bisa ditangani dengan penisilin atau kanamycin. Namun seiring waktu, bakteri penyebab IMS telah mengalami mutasi, membuat berbagai jenis antibiotik tak lagi efektif. “Dulu kita pakai penisilin, efektif. Lalu beralih ke kanamycin, lalu ke golongan fluoroquinolone seperti ciprofloxacin. Tapi sekarang? Banyak yang sudah nggak mempan,” katanya.

Saat ini, antibiotik seperti penisilin dan sevixin (ceftriaxone generasi lama) tidak lagi menjadi solusi utama. Beberapa golongan sefalosporin generasi lama pun dilaporkan mulai kehilangan efektivitasnya. Antibiotik dari kelompok cephalosporin generasi baru masih bisa digunakan, tetapi penggunaannya harus didasarkan pada hasil uji sensitivitas terhadap bakteri penyebab infeksi.

“Kalau pasien tidak kunjung sembuh, misalnya keluhan keluar nanah dari kemaluan terus-menerus, kita harus ambil sampel. Kemudian dikirim ke lab mikrobiologi untuk uji sensitivitas, untuk melihat antibiotik mana yang masih bisa melawan bakterinya,” jelasnya.

Berita Menarik Pilihan

Walhi: Banjir Sumatera Bencana Ekologis, Perusahaan Harus Tanggung Jawab

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Masalah resistensi antibiotik ini, menurut dr Boyke, banyak disebabkan oleh kebiasaan penggunaan obat secara tidak bijak. Ia menyebut kuman memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi. “Kuman itu pintar. Dikasih antibiotik, dia mutasi. Terus pasiennya berhubungan seks lagi, kena lagi, dikasih antibiotik yang sama, ya nggak mempan. Ini yang menyebabkan resistensi makin luas,” tegasnya.

Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter atau mengonsumsi obat berdasarkan pengalaman orang lain juga mempercepat kemunculan bakteri kebal. “Ini yang sering tidak disadari masyarakat. Karena merasa gejalanya mirip, langsung minum obat yang sama. Padahal bakteri bisa saja sudah berubah,” tambahnya.

Selain faktor medis, perilaku seksual bebas di kalangan remaja dan dewasa muda turut menjadi faktor pendorong meningkatnya kasus IMS. Dr Boyke menyayangkan tren seperti ‘friends with benefits’, ‘one night stand’, hingga praktik open BO yang kini makin lumrah di tengah masyarakat.

Ia menekankan bahwa pendidikan seks perlu dilakukan secara terbuka dan menyeluruh, bukan hanya menekankan pada aspek kehamilan. “Pendidikan seks itu harus disampaikan dengan jujur dan jelas. Bahwa seks bebas bukan cuma soal kehamilan, tapi bisa menyebabkan penyakit menular yang sulit disembuhkan. Bahkan bisa menyebabkan infertilitas, kanker mulut rahim, sampai HIV dan AIDS,” ucapnya.

Melihat fenomena yang terus meluas ini, dr Boyke menyerukan agar pemerintah segera mengambil langkah konkret. Ia menilai ada tiga sektor utama yang harus dibenahi: pendidikan seks sejak dini, kemudahan akses layanan pemeriksaan IMS, serta peran publik figur dalam memberikan contoh positif.

“Pemerintah harus berani memasukkan materi pendidikan seks di sekolah secara realistis dan berbasis data, bukan hanya normatif. Anak-anak harus dibekali pemahaman yang benar sejak dini,” tuturnya.

Selain itu, akses layanan kesehatan untuk memeriksa IMS harus dipermudah, termasuk untuk kelompok rentan seperti komunitas LGBTQ. Pelayanan harus dilakukan tanpa diskriminasi agar seluruh lapisan masyarakat bisa mendapatkan hak kesehatan yang setara.

Menurutnya, selebritas dan tokoh publik juga harus memahami dampak dari perilaku pribadi mereka yang dipertontonkan di media sosial. “Artis-artis banyak yang liburan berdua sebelum menikah. Itu seakan jadi pembenaran untuk seks pranikah. Padahal risikonya besar sekali. Harus ada kesadaran bahwa mereka ditonton dan ditiru,” katanya.

Resistensi antibiotik yang makin meluas dapat membawa konsekuensi serius bagi kesehatan reproduksi masyarakat, terutama generasi muda. Jika tidak ditangani secara kolektif dan berkesinambungan, situasi ini bisa berkembang menjadi krisis kesehatan nasional.

Menurut dr Boyke, pendekatan menyeluruh perlu diterapkan untuk menghentikan laju penyebaran IMS. Hal ini mencakup edukasi berbasis bukti, regulasi ketat terhadap penggunaan antibiotik, dan keterlibatan aktif berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan pemerintah.

“Kalau kita tidak mulai sekarang, nanti kita kehabisan obat. IMS bisa jadi penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi,” pungkas dr Boyke menutup pernyataannya.

Resistensi antibiotik terhadap penyakit menular seksual kini menjadi ancaman nyata. Jika sebelumnya penyakit seperti gonore bisa sembuh dengan mudah, sekarang pengobatannya menjadi lebih sulit dan berisiko gagal. Hal ini menunjukkan perlunya kewaspadaan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Langkah pertama yang bisa diambil adalah meningkatkan literasi masyarakat tentang bahaya penggunaan antibiotik tanpa pengawasan medis. Kesadaran kolektif untuk tidak sembarangan mengonsumsi obat menjadi kunci dalam memutus rantai resistensi yang sedang berkembang.

Pemerintah juga perlu mengevaluasi kurikulum pendidikan kesehatan reproduksi agar lebih adaptif terhadap realita kehidupan remaja masa kini. Mengedepankan pendekatan preventif melalui pengetahuan yang benar akan memberi dampak jangka panjang yang signifikan.

Selain itu, layanan kesehatan harus ramah dan inklusif. Pemeriksaan rutin IMS seharusnya menjadi bagian dari pola hidup sehat generasi muda, tanpa rasa takut akan stigma atau diskriminasi.

Kolaborasi antara pihak sekolah, keluarga, media, dan sektor swasta juga dibutuhkan. Jika semua pihak bergerak bersama dalam membangun budaya sadar risiko dan bertanggung jawab dalam berperilaku seksual, maka masa depan generasi muda bisa lebih terlindungi dari ancaman infeksi seksual yang semakin sulit diobati.(*)

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN.CO lewat saluran Whatsapp EKOIN.CO di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

 

Tags: ciprofloxacindr BoykeGen ZgonoreIMSinfeksi menular seksualKementerian Kesehatanpendidikan seksresistensi antibiotikseks bebas
Aryrai

Aryrai

Berita Terkait

Walhi: Banjir Sumatera Bencana Ekologis, Perusahaan Harus Tanggung Jawab

Walhi: Banjir Sumatera Bencana Ekologis, Perusahaan Harus Tanggung Jawab

oleh Yudi Permana
18 Desember 2025
0
6

Jakarta, ekoin.cohttp://ekoin.co - Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Walhi Nasional, Uli Arta Siagian, menyebut kondisi ekologis alam di Aceh, Sumatera...

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

Jangan Biarkan Indonesia Jatuh di Kaki Mafia, atau Memilih Berdiri Mempertahankannya

oleh Yudi Permana
25 November 2025
0
226

Ekoin.co - Delapan puluh tahun sejak Proklamasi, republik ini terus bergerak di antara idealisme para pendiri bangsa dan realitas politik-ekonomi...

Kejagung Sebut Tidak Ada Upaya Penggeledahan Rumah Jampidsus, Isu Dihembuskan Koruptor

Kejagung Kaji Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Korupsi di Kabupaten Pangandaran 

oleh Yudi Permana
19 November 2025
0
39

Jakarta, ekoin.co - Lembaga masyarakat Saung Aspirasi Sararea (SARASA) Institute melaporkan dugaan tindak pidana korupsi lintas sektor yang terjadi di...

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

Kejagung dan Polri Didesak Tindak Tegas Game Online Terafiliasi Judol, Ancam Generasi Muda 

oleh Yudi Permana
17 November 2025
0
39

Jakarta, ekoin.co — Eksponen Pemuda Indonesia (EPI) menyampaikan orasi di depan gedung Jampidum, Kejaksaan Agung terkait maraknya praktik judi online...

Rekomendasi Untuk Anda

Menteri PU Tinjau Infrastruktur Pengendali Banjir di Bandara YIA Kulonprogo

Menteri PU Tinjau Infrastruktur Pengendali Banjir di Bandara YIA Kulonprogo

14 Mei 2025
12
8 Cara Kecilkan Perut Buncit Paling Cepat dan Ampuh

8 Cara Kecilkan Perut Buncit Paling Cepat dan Ampuh

14 September 2025
9
Bea Cukai Bekuk Truk Pembawa 2,4 Juta Rokok Ilegal di Merak

Bea Cukai Bekuk Truk Pembawa 2,4 Juta Rokok Ilegal di Merak

15 Agustus 2025
22
Kementerian BUMN Dukung BTN Kembangkan KPR Murah

Kementerian BUMN Dukung BTN Kembangkan KPR Murah

2 September 2025
10
Polda Metro Tegaskan Tidak Ada Penggeledahan di Rumah Jampidsus.

Polda Metro Tegaskan Tidak Ada Penggeledahan di Rumah Jampidsus.

7 Agustus 2025
15

Berita Terpopuler

  • Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • “Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Gedung Bundar Baru Jampidsus, Perkuat Citra Tegas dan Modern

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ucapan Idul Adha Buat WA, Atas Nama Keluarga Tercinta

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
EKOIN.CO

EKOIN.CO - Media Ekonomi Nomor 1 di Indonesia

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • CEK FAKTA
    • BERITA FOTO
    • BERITA VIDEO
  • HIBURAN
    • KEGIATAN
    • DESTINASI
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EBOOK
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI

© 2025 EKOIN.CO
Media Ekonomi No. 1 di Indonesia
Developed by logeeka.id.