Jakarta, EKOIN.CO – Kapal induk milik Angkatan Laut Inggris, His Majesty’s Ship (HMS) Prince of Wales, resmi merapat ke Indonesia dan turut melintasi wilayah strategis Laut Jawa pada Selasa, 1 Juli 2025. Kunjungan tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan diplomatik dalam misi penguatan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Inggris.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Pemerintah Indonesia mengutus Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Donny Ermawan serta Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya Denih Hendrata untuk menghadiri acara Distinguished Visitor Day (DV Day) yang dihelat di atas kapal induk tersebut. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral di bidang kemaritiman.
Menurut keterangan resmi dari Kementerian Pertahanan, acara ini sekaligus menjadi momentum strategis untuk memperkuat diplomasi pertahanan maritim antara Indonesia dan Inggris. Kehadiran HMS Prince of Wales di perairan Indonesia membawa pesan penting tentang kerja sama strategis lintas kawasan.
Kapal induk ini merupakan salah satu dari dua kapal induk modern milik Royal Navy, dengan teknologi canggih serta kemampuan operasional tinggi. Kapal tersebut membawa serta sejumlah pesawat tempur dan sistem pertahanan laut mutakhir dalam pelayarannya ke kawasan Indo-Pasifik.
Penguatan Diplomasi Pertahanan Maritim
Wamenhan Donny Ermawan menyampaikan bahwa kehadiran kapal induk ini adalah simbol penting kerja sama pertahanan yang sudah terjalin baik antara Indonesia dan Inggris. Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini dapat memperdalam pemahaman bersama dan sinergi kedua negara di bidang keamanan kawasan.
“Kami berharap interaksi ini dapat meningkatkan kolaborasi antara militer kedua negara dalam menghadapi tantangan keamanan di wilayah Indo-Pasifik,” ujar Donny Ermawan di atas dek HMS Prince of Wales saat menghadiri DV Day.
Laksamana Madya Denih Hendrata menambahkan bahwa acara ini juga menjadi ajang saling bertukar informasi mengenai strategi pertahanan laut serta perkembangan teknologi militer terkini. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antarnegara dalam menjaga stabilitas regional.
Acara DV Day sendiri diisi dengan demonstrasi kapabilitas kapal induk, tur fasilitas, serta presentasi mengenai misi HMS Prince of Wales selama pelayaran Indo-Pasifik. Para delegasi Indonesia mendapatkan kesempatan langsung melihat sistem persenjataan, teknologi navigasi, serta komunikasi kapal.
Pihak Inggris menyambut hangat kehadiran perwakilan Indonesia dalam acara tersebut. Dalam keterangannya, Komandan HMS Prince of Wales menegaskan komitmen Inggris untuk terus membangun hubungan baik dengan negara-negara mitra di Asia Tenggara.
Lintasan Strategis Laut Jawa
Sebelum merapat ke Indonesia, HMS Prince of Wales diketahui telah melintasi beberapa kawasan penting, termasuk Laut Cina Selatan dan Laut Filipina. Laut Jawa menjadi salah satu titik strategis dalam lintasan kapal tersebut selama misi di Asia Tenggara.
Kementerian Pertahanan menjelaskan bahwa pelayaran ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip hukum laut internasional dan dengan komunikasi yang terbuka kepada negara-negara mitra. Kehadiran kapal induk ini tidak hanya untuk latihan tempur, tetapi juga untuk memperkuat kerja sama regional.
Indonesia sendiri melihat kunjungan ini sebagai langkah positif dalam konteks pertahanan kawasan dan mempererat hubungan diplomatik dengan negara sahabat. Hubungan pertahanan Indonesia-Inggris telah terjalin melalui berbagai bentuk pelatihan bersama, pertukaran militer, hingga kunjungan kapal angkatan laut.
HMS Prince of Wales diperkirakan akan berada di perairan Indonesia selama beberapa hari sebelum melanjutkan misi pelayarannya ke negara-negara mitra lainnya di kawasan Pasifik. Kapal ini juga direncanakan mengadakan sesi latihan bersama dengan unsur TNI AL dalam waktu dekat.
Diplomasi pertahanan yang dilakukan Indonesia selama beberapa tahun terakhir semakin aktif, seiring dengan dinamika keamanan di Indo-Pasifik. Kunjungan kapal militer asing menjadi bagian dari bentuk diplomasi terbuka untuk mempererat koordinasi dan kerja sama antarnegara.
Sementara itu, pengamat pertahanan dari Universitas Indonesia menilai bahwa kunjungan seperti ini mencerminkan posisi Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan dan pentingnya jalur laut Indonesia dalam lalu lintas maritim global.
Pemerintah Indonesia terus mendorong kegiatan sejenis agar dapat memperkuat kapasitas pertahanan nasional melalui kerja sama teknis, pertukaran pengalaman, serta adopsi teknologi militer modern. Hal ini dianggap penting guna menjaga kedaulatan wilayah serta stabilitas kawasan.
Dalam konteks global, Inggris saat ini sedang memperluas kehadiran militernya di kawasan Indo-Pasifik untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra, termasuk Indonesia. Hal tersebut juga berkaitan erat dengan strategi pertahanan global yang sedang dijalankan oleh London.
Indonesia juga berharap kerja sama ini tidak hanya berhenti pada ranah militer, tetapi juga mencakup bidang pelatihan kemaritiman, teknologi pertahanan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam sektor pertahanan.
Kegiatan DV Day kali ini menjadi cermin dari keterbukaan kedua negara dalam menjalin hubungan yang saling menguntungkan di sektor pertahanan dan kemaritiman, sekaligus menunjukkan pentingnya kolaborasi di era kompleksitas keamanan modern.
Sebagai bagian dari misi persahabatan dan kerja sama, HMS Prince of Wales juga menjadi representasi dari diplomasi pertahanan yang lebih terbuka dan inklusif, serta mendukung perdamaian dan stabilitas regional.
Hingga saat ini, belum ada insiden yang dilaporkan selama pelayaran HMS Prince of Wales di perairan Indonesia. Kementerian Pertahanan menyebut seluruh protokol keamanan telah dijalankan dengan ketat.
Indonesia perlu memanfaatkan momentum kunjungan kapal induk ini untuk memperluas kerja sama pertahanan yang bersifat strategis, terutama dalam bidang teknologi dan pelatihan militer. Interaksi dengan kekuatan militer besar dunia juga dapat memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global.
Sinergi antara TNI AL dan Angkatan Laut negara mitra seperti Inggris perlu dikembangkan melalui latihan bersama yang berkelanjutan dan transfer ilmu yang praktis, sehingga bisa memperkuat ketahanan maritim nasional.
Dalam menghadapi tantangan geopolitik yang semakin kompleks, kerja sama pertahanan yang dibangun melalui diplomasi kapal perang semacam ini menjadi instrumen penting untuk menciptakan stabilitas regional jangka panjang.
Keterlibatan aktif Indonesia dalam kerja sama pertahanan internasional juga mencerminkan kesiapan negara dalam menjaga keamanan kawasan dan berperan sebagai penyeimbang di tengah dinamika kekuatan global.
Dengan demikian, kunjungan HMS Prince of Wales diharapkan menjadi simbol kolaborasi dan komitmen bersama antara Indonesia dan Inggris untuk membangun masa depan pertahanan yang lebih kuat dan aman bagi kawasan Indo-Pasifik.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










