Jakarta, EKOIN.CO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi menjalin kemitraan strategis dengan Global Australian Halal Certification Pty. Ltd. (GAHC) untuk mendukung ekspansi produk halal Indonesia ke pasar global, khususnya Australia.
Penandatanganan kerja sama dilakukan dalam rangkaian acara BSI International Expo 2025 yang digelar di Jakarta. Momentum ini menjadi upaya nyata memperkuat ekosistem halal Indonesia yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Populasi muslim Australia mencapai 813.000 jiwa berdasarkan data Australian Bureau of Statistics 2021. Jumlah ini mencakup 3,2 persen dari total populasi dan menjadi pasar potensial bagi produk halal.
Permintaan produk halal di Australia kian meningkat, dengan nilai impor diperkirakan mencapai USD 8,13 miliar pada 2024. Tren pertumbuhan impor tercatat sebesar 14,13 persen per tahun.
Penguatan Ekspor Produk Halal
Indonesia kini menduduki peringkat ketujuh sebagai pemasok produk halal bagi Australia. Pertumbuhan ekspor dari Indonesia mencapai 29,96 persen setiap tahunnya.
Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi peluang besar bagi pelaku UKM untuk naik kelas melalui sertifikasi halal internasional.
“Inisiatif kerja sama ini akan memperkuat hubungan dagang dua negara, terutama penguatan UKM Indonesia melalui sertifikasi halal berstandar internasional,” ujarnya.
Anton juga menyebutkan bahwa kemitraan ini selaras dengan program “UMKM BISA Ekspor” dari Kementerian Perdagangan, yang bertujuan membangun rantai pasok halal yang menyeluruh.
Fasilitas yang diberikan meliputi penerbitan sertifikat halal Australia bagi UKM terpilih, pendampingan teknis, serta workshop mengenai standar halal Australia.
Dukungan Strategis dan Fasilitasi Sertifikat
Kerja sama ini membuka akses terhadap 1.000 sertifikat halal Australia, hasil kolaborasi GAHC dengan Kementerian Perdagangan RI sebelumnya.
“Kami meyakini penguatan ekosistem halal tidak cukup hanya di dalam negeri. Sertifikasi halal global menjadi kunci UKM untuk naik kelas,” kata Anton.
BSI berharap UKM Indonesia lebih percaya diri memasuki pasar ekspor global, terutama di Australia yang terbukti ramah terhadap produk-produk halal.
Melalui BSI International Expo 2025, kolaborasi lintas sektor dan negara terus diupayakan untuk menjadikan Indonesia pusat ekonomi dan keuangan syariah global.
BSI juga membangun jejaring global untuk mempertemukan pelaku industri halal Indonesia dengan berbagai mitra internasional strategis.
Pemberdayaan UMKM Berbasis Halal
BSI konsisten mendampingi pertumbuhan UMKM Indonesia melalui pusat pelatihan di empat kota besar yaitu Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar.
Program Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur juga menjadi wadah bagi wirausaha muda untuk berkompetisi dalam ide bisnis halal.
Saat ini, BSI telah memfasilitasi sertifikasi halal untuk lebih dari 862 UMKM binaan di berbagai sektor industri makanan, minuman, dan fashion.
Dengan hadirnya kerja sama bersama GAHC, BSI menargetkan hingga 10.000 UMKM akan memperoleh sertifikasi halal global dalam beberapa tahun ke depan.
Langkah ini menjadi bagian penting dari transformasi ekonomi syariah Indonesia dalam menembus pasar dunia secara berkelanjutan.
Kemitraan antara BSI dan GAHC menjadi tonggak penting dalam memperluas cakupan pasar ekspor halal Indonesia. Dengan memanfaatkan peluang dari populasi muslim Australia yang terus meningkat, kerja sama ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di industri halal global.
BSI tidak hanya memberi solusi keuangan, namun juga aktif mendorong peningkatan kapasitas dan daya saing UKM melalui pelatihan, pendampingan, dan sertifikasi. Perluasan akses terhadap sertifikat halal internasional akan memperkuat kepercayaan diri pelaku usaha dalam menembus pasar global.
Kolaborasi lintas negara yang dibentuk dalam BSI International Expo 2025 menunjukkan arah baru dalam diplomasi ekonomi syariah Indonesia. Harapannya, langkah ini menjadi pijakan kuat menuju pencapaian visi Indonesia sebagai pusat halal dunia pada masa mendatang.(*)










