Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur pendidikan sebagai strategi jangka panjang untuk mengatasi kemiskinan.
Hal ini disampaikan Menko AHY saat meninjau progres fisik pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). Dalam kunjungannya, ia turut berbincang langsung dengan calon siswa yang akan menempati sekolah tersebut.
“Sekolah Rakyat ini adalah sekolah gratis yang diharapkan bisa memutus rantai kemiskinan. Hanya dengan pendidikan yang baik dan berkualitas, anak-anak kita — generasi penerus kita — bisa menjadi generasi yang unggul. Paling tidak, bisa keluar dari jebakan kemiskinan,” katanya.
Sekolah Rakyat, menurut Menko AHY, merupakan program prioritas pemerintah saat ini yang ditujukan untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat miskin di berbagai wilayah Indonesia. Di Jawa Timur sendiri terdapat 12 titik pembangunan.
Di Pacitan, pembangunan Sekolah Rakyat telah mencapai progres fisik sebesar 86 persen. Fasilitas yang tersedia mencakup ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan asrama. Sekolah ini dirancang sebagai boarding school yang akan menampung 100 siswa.
Sekolah Gratis untuk Keluarga Tak Mampu
“Sesuai dengan cita-cita dan kebijakan Presiden Prabowo Subianto, salah satu program prioritas beliau adalah menghadirkan Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Sekolah ini akan menjadi pusat pendidikan, terutama bagi masyarakat kurang mampu,” jelasnya.
Dari 100 siswa yang akan mulai belajar pada tahun ajaran baru, sebanyak 66 di antaranya adalah siswi dan 34 siswa. Sekolah ini diharapkan bukan hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga wadah tumbuhnya semangat kolaborasi dan solidaritas.
Menko AHY berharap Pemerintah Kabupaten Pacitan terus melakukan pengembangan tahap selanjutnya. Pembangunan saat ini menggunakan fasilitas eksisting gedung Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PKSDM) senilai Rp4 miliar.
Namun demikian, pemerintah daerah telah menyiapkan lahan baru untuk membangun gedung Sekolah Rakyat permanen. Hal ini menjadi langkah lanjut agar fasilitas pendidikan dapat berkembang lebih maksimal.
“Ke depan akan ada pengembangan dan target-target baru. Tugas pemerintah daerah adalah terus mencari lokasi-lokasi strategis di mana masyarakat masih sangat membutuhkan. Karena memang, tujuan sekolah ini adalah membantu mereka yang kurang mampu,” tutupnya.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Pusat
Turut mendampingi Menko AHY dalam kunjungan tersebut, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji; Wakil Bupati Gagarin Sumrambah; Ketua DPRD Arif Setia Budi; Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang Kemenko Infra, Najib Faizal; serta Staf Khusus Menteri, Agust Jovan Latuconsina.
Para pejabat daerah menyampaikan dukungan terhadap program ini. Mereka berharap Sekolah Rakyat tidak hanya berhenti di satu titik, namun diperluas ke wilayah lain di Kabupaten Pacitan.
Program ini diyakini dapat memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat kurang mampu di daerah selatan Jawa Timur, yang selama ini belum merasakan fasilitas pendidikan lengkap dan memadai.
Sekolah Rakyat tidak hanya menyediakan ruang kelas dan fasilitas fisik, tetapi juga menjadi bagian dari solusi jangka panjang pemerintah dalam mengatasi ketimpangan pendidikan.
Dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah, pembangunan sekolah ini menjadi bagian dari investasi strategis untuk menciptakan sumber daya manusia unggul di masa depan.
Pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Pacitan mencerminkan perhatian serius pemerintah terhadap pemerataan akses pendidikan di Indonesia. Dengan desain boarding school dan fasilitas lengkap, sekolah ini diharapkan menjadi titik awal bagi anak-anak kurang mampu menggapai masa depan lebih baik.
Kehadiran Menko AHY di lokasi pembangunan menunjukkan dorongan langsung dari pemerintah pusat agar proyek ini selesai tepat waktu dan berkelanjutan. Sekolah Rakyat tak hanya menjadi simbol fisik, namun juga wujud nyata keberpihakan negara pada rakyat kecil.
Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Pacitan menjadi elemen kunci untuk kelanjutan program ini. Ketika sinergi antar level pemerintahan berjalan baik, maka harapan akan generasi unggul yang bebas dari jerat kemiskinan bisa lebih cepat terwujud.(*)










