Semarang EKOIN.CO – Wali Kota Semarang, Agustina, resmi melantik Budi Prakosa sebagai Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Semarang pada Selasa, 8 Juli 2025. Prosesi pelantikan dilangsungkan untuk menggantikan posisi Mukhammad Khadhik yang masa jabatannya telah berakhir.
Pelantikan tersebut menandai babak baru dalam struktur kepemimpinan Pemerintah Kota Semarang. Budi Prakosa sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang.
Dalam sambutannya, Agustina menegaskan bahwa jabatan Sekda bukan sekadar posisi administratif, melainkan jabatan strategis yang memiliki peran penting dalam roda pemerintahan daerah.
“Sekda itu bukan tugas yang ringan, karena harus menjadi dirigen bagi ASN yang jumlahnya lebih dari 16 ribu. Termasuk menengahi permasalahan ASN yang ada,” ujar Agustina.
Ia juga menekankan bahwa posisi tersebut menuntut kemampuan mengendalikan sumber daya manusia secara optimal. Hal ini penting untuk menjamin kelancaran pelayanan publik serta pembangunan di Kota Semarang.
Menurut Agustina, seorang Pj Sekda harus memahami sistem manajemen pemerintahan secara menyeluruh, termasuk bagaimana memimpin ASN dalam rangka pelayanan yang efektif dan efisien.
“Kalau dalam sistem manajemen kan kita paham. Kekuatan dari Pj Sekda yakni harus mengendalikan sumber daya manusia yang baik. Sehingga pelayanan-pelayanan publik dan pembangunan bisa lancar,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa tugas Sekda sangat berkaitan erat dengan masyarakat luas, termasuk dalam menjaga dan mengawal program-program pembangunan di berbagai tingkatan pemerintahan.
“Inilah seninya jadi Sekda. Jadi bukan seperti dia menjadi kepala Bappeda, tetapi berhubungan dengan masyarakat banyak. Mulai dengan menjaga program Kota Semarang, program Pemprov hingga program strategi nasional pemerintah pusat,” ungkapnya.
Agustina juga menyampaikan bahwa penunjukan Budi Prakosa tidak dilakukan secara sepihak, melainkan telah melalui berbagai pertimbangan matang dan masukan dari tim.
“Kenapa memilih pak Budi, ini bukan keputusan pribadi saya. Kita ada tim, mendapatkan berbagai masukan dan saran yang panjang,” jelasnya.
Ia menyebut bahwa pengisian jabatan Pj Sekda yang kosong dilakukan segera setelah masa jabatan pejabat sebelumnya berakhir, demi menjaga kesinambungan pemerintahan.
“Tapi yang penting komitmen kita pada hari ini, setelah purna atau rampungnya Pj Sekda sebelumnya pak Khadik, langsung diisi nama yang baru yakni pak Budi Prakosa,” katanya.
Budi Prakosa sendiri dikenal sebagai sosok yang telah lama malang melintang dalam birokrasi pemerintahan Kota Semarang. Pengalamannya di Bappeda menjadi salah satu pertimbangan kuat dalam penunjukannya.
Selama menjabat sebagai Kepala Bappeda, ia terlibat dalam banyak program pembangunan strategis kota. Kinerjanya dinilai positif oleh berbagai pihak di lingkungan pemkot.
Pelantikan Budi sebagai Pj Sekda juga diharapkan dapat memberikan stabilitas dan kontinuitas dalam jalannya kebijakan daerah di Kota Semarang.
Kehadirannya di posisi strategis tersebut dianggap mampu memperkuat koordinasi lintas perangkat daerah, terutama dalam menyukseskan program-program prioritas.
Kepemimpinannya diharapkan mampu menjembatani komunikasi dan kolaborasi antarorganisasi pemerintah daerah serta meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Penunjukan ini juga memberi sinyal bahwa Pemerintah Kota Semarang serius dalam mempercepat akselerasi pembangunan melalui kepemimpinan birokrasi yang mumpuni.
Budi kini dihadapkan pada tantangan baru untuk memastikan bahwa seluruh jajaran ASN tetap solid dan berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat.
Langkah awalnya sebagai Pj Sekda akan menjadi penentu arah pemerintahan ke depan, khususnya dalam pelaksanaan kebijakan strategis dan pengelolaan aparatur.
Sebagai kesimpulan, pengangkatan Budi Prakosa sebagai Pj Sekda Kota Semarang menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesinambungan kepemimpinan birokrasi. Langkah cepat dalam pengisian jabatan penting ini menunjukkan responsivitas pemkot terhadap dinamika organisasi pemerintahan. Dengan latar belakang yang kuat di bidang perencanaan pembangunan, Budi diharapkan mampu memperkuat peran Sekda dalam mendukung agenda pembangunan daerah. Sinergi antara pemimpin daerah dan Pj Sekda menjadi kunci suksesnya implementasi program yang pro-rakyat. Untuk itu, dibutuhkan kerja kolektif dari seluruh elemen ASN demi mencapai kinerja pemerintahan yang lebih optimal.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di :
https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










