Jakarta Selatan, EKOIN.CO – Dokter spesialis hematologi onkologi, Prof Dr dr Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FACP, FINASIM mengungkapkan bahwa beberapa gejala kanker bisa muncul secara tidak biasa, bahkan saat malam hari. Salah satu tanda yang patut diwaspadai adalah keringat berlebihan di malam hari, meskipun udara di sekitar terasa dingin. Kondisi ini, menurutnya, merupakan bagian dari lima gejala utama yang sering dijumpai pada pasien kanker.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Fenomena tersebut dijelaskan oleh Prof Ikhwan saat ditemui dalam sebuah kegiatan kesehatan di Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025). Ia menyatakan bahwa rasa gerah berlebih di malam hari bisa menjadi petunjuk awal terhadap potensi adanya sel kanker dalam tubuh.
Kondisi tersebut berkaitan dengan produksi zat sitokin oleh sel kanker. Sitokin berperan dalam meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga menyebabkan pasien merasa panas tanpa adanya penyebab yang jelas. Meskipun berada di lingkungan yang dingin, penderita tetap merasakan suhu tubuhnya lebih tinggi.
Menurut Prof Ikhwan, peningkatan metabolisme ini membuat tubuh bereaksi dengan mengeluarkan keringat berlebih. Saat malam hari, di mana tubuh seharusnya beristirahat, metabolisme tetap berjalan aktif, sehingga penderita sering kali bangun dalam kondisi basah oleh keringat.
Ia menambahkan bahwa hampir semua jenis kanker memiliki potensi memicu gejala seperti ini. Namun, keringat malam hanyalah satu dari lima tanda utama kanker yang disebut sebagai cardinal signs of cancer.
Selain keringat malam, gejala lain yang sering muncul adalah penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas. Banyak pasien kanker melaporkan bahwa berat badan mereka turun dalam waktu singkat, meskipun pola makan tidak berubah secara signifikan.
Gejala kedua adalah kehilangan nafsu makan. Menurut Prof Ikhwan, hal ini sering diabaikan karena dianggap sebagai masalah pencernaan biasa. Padahal, dalam konteks kanker, hal ini berkaitan erat dengan aktivitas biologis abnormal di dalam tubuh.
Demam tanpa penyebab infeksi juga menjadi salah satu sinyal penting. Dalam banyak kasus, pasien mengalami suhu tubuh tinggi secara berkala, namun hasil pemeriksaan laboratorium tidak menunjukkan adanya infeksi.
Gejala terakhir yang dijelaskan adalah rasa lelah berlebihan yang tidak membaik meskipun sudah beristirahat. Kondisi ini sering kali dikira sebagai kelelahan biasa, padahal sebenarnya merupakan salah satu tanda bahwa tubuh sedang melawan pertumbuhan sel yang tidak normal.
Prof Ikhwan menekankan pentingnya masyarakat untuk mengenali kelima gejala tersebut. Deteksi dini menjadi kunci utama untuk meningkatkan kemungkinan kesembuhan pasien kanker.
Ia juga menegaskan bahwa munculnya satu atau dua dari gejala tersebut sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut akan membantu memastikan apakah gejala tersebut berkaitan dengan kanker atau tidak.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker merupakan penyebab kematian kedua tertinggi secara global. Namun, seiring kemajuan teknologi medis, tingkat kesembuhan dari penyakit ini semakin meningkat.
Metode skrining dan deteksi dini menjadi pilar penting dalam upaya pencegahan kanker. Pemeriksaan rutin dan pemantauan kondisi tubuh secara berkala sangat disarankan terutama bagi individu dengan riwayat keluarga penderita kanker.
Kemajuan dalam pengobatan kanker juga telah membantu banyak pasien menjalani hidup yang lebih panjang dan produktif. Terapi yang tersedia saat ini semakin spesifik menargetkan jenis sel kanker tertentu dengan efek samping yang lebih minim.
Kampanye kesadaran publik mengenai gejala awal kanker terus digalakkan oleh berbagai lembaga kesehatan. Informasi yang mudah diakses dan edukasi yang berkelanjutan diharapkan dapat mempercepat proses diagnosis.
Dalam konteks ini, peran tenaga medis sangat vital. Mereka tidak hanya memberikan pengobatan tetapi juga menjadi sumber edukasi bagi masyarakat luas agar lebih peduli terhadap gejala-gejala yang muncul.
dari pemaparan Prof Ikhwan menunjukkan bahwa gejala kanker sering kali muncul secara halus dan tidak mencolok. Oleh karena itu, kewaspadaan dan perhatian terhadap perubahan tubuh sangat dibutuhkan.
Penting untuk memperhatikan gejala-gejala seperti keringat malam, kelelahan yang berkepanjangan, dan penurunan berat badan yang drastis. Meskipun gejala tersebut tampak umum, dalam beberapa kasus bisa menjadi penanda kondisi serius.
Melakukan konsultasi medis secara cepat saat muncul gejala-gejala mencurigakan akan memberikan waktu yang cukup untuk tindakan lanjut. Hal ini bisa menentukan arah pengobatan dan tingkat keberhasilan terapi.
Upaya preventif seperti pola makan sehat, olahraga teratur, serta menjauhi faktor risiko seperti rokok dan alkohol juga berperan penting dalam menurunkan risiko kanker.
Kanker bisa dicegah dan diatasi dengan pendekatan yang tepat sejak dini. Kesadaran, edukasi, dan tindakan segera merupakan kunci utama dalam menghadapi penyakit ini.(*)










