Jakarta, EKOIN.CO – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar menjelaskan proses integrasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang menyebabkan sekitar 7 juta data keluar dari daftar Penerima Bantuan Iuran (PBI). “Adanya integrasi pertama kali Indonesia punya data terintegrasi,” jelas Amalia dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (15/7/2025).
Menanggapi pertanyaan anggota DPR, Amalia memaparkan bahwa 5 juta dari 7 juta data yang keluar disebabkan oleh status Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak aktif. “Kami saling melakukan perapihan data kementerian dan melakukan koherensi data kementerian,” ujarnya. Proses ini dilakukan bersama Kementerian Dalam Negeri untuk memastikan keselarasan data.
Menteri Sosial Gus Ipul sebelumnya mengungkapkan dampak integrasi DTSEN terhadap penerima PBI. “Mereka yang berada di luar DTSEN sejumlah 5.090.334. Mereka yang berada pada desil 6-10 dan tidak pernah mengakses layanan kesehatan sejumlah 2.306.943,” jelas Gus Ipul dalam rapat yang sama.
Amalia menekankan pentingnya kolaborasi antar kementerian dalam proses ini. “Kami kolaborasi dengan Kemendagri sejak awal melakukan integrasi data jadi DTSN. Kolaborasi erat dengan Mensos dan Menteri Bappenas,” tambahnya. Pertemuan lintas kementerian melibatkan Menkes, Mendagri, Mensos, dan BPJS Kesehatan untuk memetakan ulang data yang terdampak.










