Washington EKOIN.CO – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang komprehensif antara AS dan Korea Selatan pada Kamis, 31 Juli 2025. Dalam kesepakatan tersebut, tarif terhadap impor dari Korea Selatan akan diberlakukan sebesar 15 persen, lebih rendah dari ancaman tarif 25 persen sebelumnya. Sementara itu, Amerika Serikat tidak akan dikenakan tarif apapun atas ekspornya ke Korea Selatan.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Dalam pernyataan resminya, Presiden Trump mengatakan, “Dengan bangga saya umumkan bahwa Amerika Serikat telah menyetujui kesepakatan perdagangan penuh dan lengkap dengan Republik Korea.” Kesepakatan ini dicapai dua hari sebelum batas waktu 1 Agustus 2025 yang sebelumnya ditetapkan Trump untuk penerapan tarif besar terhadap berbagai negara mitra dagang.
Korea Selatan Setujui Investasi dan Pembelian Energi
Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung mengonfirmasi kesepakatan tersebut melalui akun Facebook miliknya. Ia menyatakan bahwa Korea Selatan akan memberikan investasi sebesar US$350 miliar kepada Amerika Serikat, dalam bentuk investasi yang dimiliki dan dikendalikan oleh AS. “Dan saya sendiri yang akan memilihnya sebagai Presiden,” tulis Lee.
Selain investasi besar itu, Korea Selatan juga sepakat untuk membeli gas alam cair (LNG) atau produk energi lainnya dari AS senilai US$100 miliar. Trump menambahkan bahwa rincian lebih lanjut mengenai investasi tersebut akan diumumkan dalam dua minggu ke depan, bersamaan dengan kunjungan Presiden Lee ke Gedung Putih untuk pertemuan bilateral.
Trump menyatakan, “Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Presiden baru atas keberhasilannya dalam pemilu.” Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa Korea Selatan telah setuju untuk membuka sepenuhnya akses perdagangan dengan Amerika Serikat, termasuk untuk produk mobil, truk, hasil pertanian, dan lainnya.
Perdagangan Mobil Jadi Fokus Tarif
Dalam statistik perdagangan terbaru, Amerika Serikat mencatat impor barang dari Korea Selatan senilai US$131,5 miliar pada tahun lalu. Sebagian besar impor tersebut adalah mobil dan suku cadang mobil, yang totalnya mencapai lebih dari US$45 miliar. Sementara itu, ekspor AS ke Korea Selatan mencapai US$65,5 miliar.
Menanggapi tarif baru ini, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan di platform X bahwa tarif 15 persen akan berlaku khusus untuk mobil dan suku cadang mobil dari Korea Selatan. Angka ini lebih ringan dibandingkan dengan tarif 25 persen yang diberlakukan terhadap produk otomotif dari negara lain.
Trump juga menyampaikan apresiasinya kepada perwakilan dagang Korea Selatan atas kehadiran mereka di Gedung Putih dan menyebut bahwa pertemuan tersebut merupakan kehormatan besar bagi Amerika Serikat. Kesepakatan ini menandai kemajuan dalam kebijakan perdagangan AS di bawah kepemimpinannya.
Sebelumnya, Trump telah mengumumkan kesepakatan serupa dengan Jepang pada pekan lalu, serta dengan 27 negara anggota Uni Eropa pada Ahad lalu. Namun, kesepakatan perdagangan dengan tiga mitra dagang besar lainnya, yakni Kanada, Meksiko, dan Cina, masih belum tercapai hingga saat ini.
Biro Sensus AS mencatat bahwa Korea Selatan merupakan mitra dagang terbesar keenam bagi Amerika Serikat jika tidak menghitung blok multi-negara seperti Uni Eropa. Kesepakatan dengan Seoul menjadi langkah strategis Trump menjelang kampanye pemilu presiden AS berikutnya.
Perwakilan Dagang AS menyampaikan bahwa kebijakan ini dirancang untuk menyeimbangkan defisit perdagangan dan mendorong investasi asing langsung dari negara mitra ke dalam ekonomi Amerika Serikat.
Para pengamat menilai bahwa kesepakatan dengan Korea Selatan dapat memperkuat hubungan ekonomi bilateral dan memberi sinyal kuat kepada negara-negara lain mengenai arah kebijakan perdagangan AS di masa mendatang.
Trump juga menegaskan bahwa perjanjian ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi Amerika Serikat sebagai mitra dagang yang tangguh dan tegas dalam negosiasi global.
Kesepakatan ini akan segera diratifikasi oleh parlemen kedua negara dan mulai berlaku dalam waktu dekat, menandai fase baru dalam hubungan ekonomi AS-Korea Selatan.
Dalam pidatonya, Trump menyebut bahwa kerja sama dengan Korea Selatan menunjukkan komitmen AS dalam mendorong pertumbuhan ekonomi domestik dengan memperluas akses pasar luar negeri secara adil dan seimbang.
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan menyambut baik kesepakatan ini sebagai peluang strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya dengan memperkuat hubungan dagang dengan Amerika Serikat.
Secara umum, kesepakatan ini disambut positif oleh pelaku industri energi dan otomotif di kedua negara, terutama dengan adanya kepastian tarif dan komitmen pembelian energi oleh Korea Selatan.
dari kesepakatan perdagangan antara AS dan Korea Selatan menunjukkan adanya titik temu kepentingan kedua negara dalam mendukung investasi dan perdagangan bilateral yang saling menguntungkan. Amerika Serikat berhasil memperoleh komitmen investasi besar serta peningkatan ekspor energi, sementara Korea Selatan memperoleh tarif yang lebih ringan dan akses pasar AS. Selain itu, langkah ini menunjukkan keberhasilan diplomasi ekonomi Trump menjelang pemilu.
Dari sisi dampak ekonomi, kesepakatan ini diharapkan mampu memperkuat neraca perdagangan AS sekaligus memperluas basis pasar ekspor barang dan jasa Amerika. Korea Selatan juga memperoleh keuntungan dalam bentuk kepastian perdagangan dan perlindungan atas investasi mereka di AS. Selain itu, sektor otomotif di kedua negara kini menghadapi perubahan struktur tarif yang berpotensi meningkatkan volume perdagangan.
Kesepakatan ini perlu dijadikan momentum untuk memperluas kerja sama strategis di sektor lain, seperti teknologi dan pertahanan, yang selama ini menjadi bagian penting dari hubungan bilateral kedua negara. Ke depannya, negosiasi perdagangan AS dengan negara mitra lain diharapkan akan mengikuti pola serupa, yakni menekankan investasi dan pembukaan akses pasar secara timbal balik. Pemerintah kedua negara juga diharapkan terus mengawasi implementasi kesepakatan agar berjalan sesuai dengan komitmen yang telah disepakati.
Sebagai penting bagi pemerintah Korea Selatan untuk memastikan bahwa komitmen investasi dan pembelian energi dilakukan dengan perencanaan yang matang agar menguntungkan bagi pertumbuhan ekonominya. Amerika Serikat pun sebaiknya memanfaatkan investasi ini untuk mendorong sektor energi dan manufaktur dalam negeri. Kedua negara harus memelihara komunikasi bilateral yang terbuka agar tidak terjadi sengketa dagang di masa mendatang. Selain itu, pelaku usaha perlu menyesuaikan strategi bisnisnya dengan ketentuan tarif baru agar tetap kompetitif.
Langkah selanjutnya adalah memonitor realisasi investasi dan ekspor dalam kurun waktu dua tahun mendatang. Transparansi dan akuntabilitas dalam implementasi kesepakatan akan menjadi faktor kunci keberhasilan jangka panjang. Akhirnya, kerja sama ini menjadi fondasi penting bagi penguatan hubungan strategis antara Amerika Serikat dan Korea Selatan di era globalisasi ekonomi yang dinamis. (*)










